Mohon tunggu...
Topik Irawan
Topik Irawan Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Full Time Blogger

Full Time Blogger

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mitos Bangku Belakang Mobil Diperuntukan bagi Kasta Rendah di Keluarga

17 April 2024   09:47 Diperbarui: 17 April 2024   09:49 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tread tentang bangku belakang di sosial media(sumber gambar: screenshoot akun twitter @jogmfs)

Menggunakan mobil pribadi ketika melakukan mudik, menjadi pilihan bagi para perantau yang ingin berlebaran, menurut Kementerian Perhubungan, tahun 2024 total pemudik yang menggunakan mobil pribadi, mengalami penurunan sebanyak 41,66 %.

Jumlah mobil pribadi yang keluar Jabodetabek hingga h-2 lebaran, mencapai 1.136.051 kendaraan dan 5.680.255 orang. Sedangkan tahun lalu mencapai 1.947.220 kendaran dan 5.680.255 orang.

Pulang kampung dengan menggunakan mobil, di banding dengan menggunakan kendaraan umum atau hanya kendaraan roda dua tentu sangat berbeda. Menurut trevio.id, situs sewa mobil, bahwa mobil favorit keluarga Indonesia adalah mobil yang mampu memuat 7 penumpang.

Saatnya jalan jalan bersama keluarga(sumber gambar:dokpri)
Saatnya jalan jalan bersama keluarga(sumber gambar:dokpri)

Maklumlah keluarga di Indonesia merupakan keluarga besar, atau fungsi bangku penumpang yang mempunyai kapasitas besar. Karena saat mudik, seru juga naik mobil bersama sama. Seperti yang di alami penuli, meski hingga saat ini belum mempunyai mobil, untung punya ponakan yang memiliki mobil, jadi bisa ikut nebeng mobil bila mudik hihi.

Lumayan bisa nebeng mobil nih(sumber gambar:dokpri)
Lumayan bisa nebeng mobil nih(sumber gambar:dokpri)

Namun ada satu mitos yang saat ini belum terpecahkan menyoal bangku belakang, di beberapa media sosial, kerap berkeliaran tentang gambar penumpang yang berada di bangku belakang, bagi sebagian orang, berada di bangku belakang, di anggap keluarga yang berada di kasta rendah, bener nggak sih?

Sebagai anggota keluarga yang seringnya sih nebeng, rasanya bangku belakang tidaklah terlalu jelek, malah yang menurut penulis, bagian yang merepotkan itu para penumpang yang berada di bangku kedua.

Kudu siap siap mengantur jok agar yang ada di bangku belakang bisa lewat, melipat jok dan juga menaikan sandarannya. Lumayan memakai tenaga lho, namun namanya juga mitos belum tentu kebenarannya, dari beberapa postingan ada yang merasa peruntukan bangku belakang, sebagai penanda dirinya mempunyai posisi kasta rendah dalam keluarga.

Sejatinya posisi duduk di mana pun, bukan penentu apakah derajat kita di keluarga tinggi atau rendah, lagi pula fungsi tempat duduk bagi penumpang, yang dirancang produsen mobil, adalah untuk kenyamanan setiap penumpang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun