Tigabelas tahun pemerintahan Orde Reformasi yang lahir pascakejatuhan Orde Baru membuktikan satu hal: Korupsi tidak mengenal era dan penguasanya. Budaya korupsi, kolusi dan nepotisme yang membelenggu kekuasaan absolut mantan presiden Soeharto selama lebih dari tiga puluh tahun ternyata tidak otomatis sirna saat presiden-presiden berikutnya dan kader partai politik berikutnya memegang tapuk pimpinan dan kekuasaan. Orang-orang yang terjerat dan tertangkap basah melakukan korupsi malah terus bertambah. Semakin banyak koruptor yang ditangkap, semakin banyak kasus yang terungkap. Semakin banyak pula partai politik yang terlibat dan tercemar olehnya. Bagaimana Anda melihat korupsi di antara dua era ini, yaitu era Soeharto (Orba) dan era pascakejatuhan Soeharto (Orde Reformasi). Dan bagaimana kaitannya menjelang pemilu 2014 atau menjelang perpindahan kekuasaan ke penguasa berikutnya. Sampaikan opini Anda dengan tag "korupsiduaorde".