Malam itu, saya dan teman saya Hariadhi, sedang melintasi Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat. Saya dalam perjalanan menuju ke Padang setelah berpetualang melintasi Danau Kerinci.
Dalam perjalanan dari Kerinci ke Padang ini, saya dan teman saya ini sempat melintasi Kebun Teh tertua di Indonesia, Kayu Aro dan juga menikmati Dendeng Batokok.
Ketika melintasi Solok Selatan dan hari sudah malam, kami kelaparan dan mencari makan. Di pinggir jalan, kami kemudian berhenti karena ada tempat makan. Kalau kata Hariadhi, ini adalah "Padang Ampera".
Ketika kami mau makan, di sebelah etalase makanan berjejer bungkusan dari kertas berwarna coklat. Kami berinisiatif melihat kemasan ini. Setelah melihat, ternyata ini adalah Dendeng Pucuk Ubi.
Iya Dendeng ini, memang terbuat dari daun ubi, lebih tepatnya daun singkong. Saya dan hariadhi mencoba mencicipi dendeng ini, dan rasanya mirip dengan dendeng daging sapi. So spicy. Enak sekali.
Ketika saya bertanya kepada penjualnya, yang bernama Bu Tin, dia mengaku bahwa, Dendeng Pucuk Ubi Kuliner Bundo Kawasan Saribu Rumah Gadang ini merupakan hasil produksi dari ibu-ibu yang juga teman dari ibu Tin ini.
Iya, ini memang potensi UMKM untuk oleh-oleh khas dari Solok Selatan. Tidak hanya oleh-oleh, dengan industri logistik yang semakin baik seperti JNE, harusnya Produk ini bisa dibeli oleh masyarakat di seluruh Indonesia.
Apalagi saat ini banyak marketplace yang merupakan startup asli Indonesia sudah bekerjasama dengan industri logistik seperti JNE bisa membuat dendeng ini dilihat oleh calon pembeli dari seluruh Indonesia bahkan dunia.
Saya sih, sudah meminta nomor HP ibu Tin. Karena saya melihat bahwa dendeng ini memiliki potensi pasar yang baik, terutama untuk vegetarian ataupun vegan. Apalagi Ibu Tin bersedia untuk mengirimkan lewat industri logistik yang sudah semakin maju.