Mohon tunggu...
Boris Toka Pelawi
Boris Toka Pelawi Mohon Tunggu... Aktor - .

.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Artikel Utama

Kesadaran Naksir, Biar Kamu Tidak Menyakiti Diri Sendiri

13 Januari 2017   09:02 Diperbarui: 15 April 2019   14:30 1270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar (YouQueen)

Pertama-tama saya nulis topik ini bukan karena saya pakar hati dan jiwa, apalagi pakar cinta, saya siapa sih, cuma anak muda yang lagi sumpek dan kurang kerjaan aja. Tapi okelah, toh ini hanya intermezzo saja kok. Nah pernah nggak kalian merasa jatuh cinta? Atau katakanlah naksir dan suka dengan seseorang.

Jadi karena perasaan itu kalian sampai jatuh bangun memberikan berbagai perhatian buat si dia. Bukan hanya perhatian dalam bentuk perhatian, tapi kalian juga langsung action dan melakukan berbagai tindakan heroik yang penuh pengorbanan buat si dia. Hayooo ngaku, apa kalian pernah ngelakuin hal beginian? Kalau pernah tenang aja, kalian nggak sendirian kok. Menurut pendapat saya ada banyak anak muda yang ngelakuin hal begitu buat seseorang yang dia taksir. Itu sah dan wajar kok (termasuk saya pas berusaha ngedeketin Mikha Tambayong).

Eh tapi ternyata setelah kalian jumpalitan melakukan ini dan itu buat si dia, ternyata hatinya tetap bukan untukmu, melainkan untuk orang lain. Jadi semua pengorbanan yang kamu lakuin buat dia bukan karena dia sudah jadi milik kamu, melainkan agar dia jadi milik kamu. Artinya semua tindakan yang kamu lakuin memiliki harapan terselubung, kamu ingin mengambil hatinya, kamu ingin dia jadi milik kamu.

Tapi tetap aja nih, setelah kamu menyatakan perasaanmu berkali-kali ke dia, dan sudah menunjukkan keseriusan kamu lewat berbagai tindakan, dia tetap saja tidak melirik kamu. Kalau sudah begini sudah pasti ada rasa kecewa yang hinggap di hati kita, ya kan?

Nah yang lebih membuat kamu bingung dia tidak suka kamu, tapi dia selalu dengan tangan terbuka menerima perhatian dan kebaikan kamu. Tentu karena cara pandang kamu sudah bercampur dengan harapan untuk memiliki dia, kamu jadi berpikir sekaligus berharap kalau dia juga tertarik sama kamu. Tapi ujung-ujungnya tetap saja kamu tak bisa memiliki dia. Kalau sudah begini pasti ada beberapa hal yang akan kamu alami.

Kelelahan Tapi Masih Melihat Adanya Peluang

Dalam hidup pasti tak jarang kita terjebak keadaan yang dilematis. Mau mundur kok kayaknya langsung menyerah, mau fight kok kesan nya sia-sia, walau belum sepenuhnya gagal. Tak jarang kondisi begini membuat kita bingung, akhirnya kita hidup dalam kondisi hati yang terombang-ambing tanpa arah yang jelas.

Saran saya: Sebaiknya berhenti sejenak. Perasaan dan kondisi yang abu-abu memang tak pernah menyenangkan. Mungkin perilaku orang yang kamu taksir jugalah yang membuat kamu seperti ini. Tentu kamu akan mengalami ketakutan, jangan-jangan kalau saya berhenti sejenak memberi perhatian buat dia nanti dia malah semakin jauh atau malah diambil orang lain.

Bisa jadi seperti itu tapi yang harus kamu ingat adalah toh dia bukan siapa-siapa kamu juga, bukan seseorang yang sudah kamu miliki.Jadi beri batasan dan ritme yang jelas dalam mendekatinya, kalau kira-kira sudah terlalu lama dan membuat mu kelelahan dengan sangat, berhenti dan tinggalkan saja.

Mencerna Hubungan yang Sehat

Hubungan yang sehat itu harus ada take and give-nya.Kalau kamu sudah give terus tapi dia tetap tidak jadi milik kamu, ya sudah sadarlah, kalau perasaan itu tak bisa dipaksa, baik dengan cara halus apalagi dengan cara paksa. Yang penting kamu sudah mencoba dan berusaha.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun