Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Memotret Sisa Pergeseran Kulit Bumi di Pulau Tasmania

28 Februari 2017   07:59 Diperbarui: 28 Februari 2017   08:25 824
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto bersama putra pertama kami ,mantu dan cucu di samudra bebatuan di pulau Tasmania /dokumentasi pribadi

Pulau Tasmania merupakan negara bagian dari Australia yang terpisahkan dari daratan induknya,dengan ibu kota Hobart. Pulau Tasmania adalah sebuah kota  pelabuhan laut. Merupakan salah satu pulau tujuan wisatawan mancanegara,dengan pasar uniknya yang bernama Salamanca. Pasar ini berlokasi di jantung kota Hobart,ibu kota Pulau Tasmania.Merupakan pasar tradidional yang menjadi ikon Tasmania.

Selain dari pemandangan alamnya yang indah,ada begitu banyak wisata laut yang setiap jam dapat dimanfaatkan,dengan memanfaatkan puluhan speedboat yang berjejeran dan disewakan disana, Tidak perlu harus menunggu penumpang lain, cukup bila kita sekeluarga ,speed boat sudah siap untuk diberangkatkan. Tinggal kita memilih kendaraan air ,yang sesuai kira kira dengan jumlah anggota keluarga kita..Untuk makan siang,terutama bagi yang Muslim,tidak usah kuatir,karena rata rata restoran disini menyediakan hidangan seafood,yang terdiri dari ikan,udang dan cumi cumi,serta kentang goreng, Semuanya masih fresh dari laut dan harganya juga dapat disesuaikan dengan isi dompet kita. Kalau mau yang sederhana,cukup fish and chips atau ikan goreng dengan kentang  goreng, sekotak 10 dolar,cukup kenyang untuk dimakan berdua atau bertiga.

Sekilas Tasmania

Populasi penduduknya kurang dari  500.000 orang, dibandingkan dengan luas pulau yang mencapai hampir 70.000 kilometer persegi ,jumlah ini sangat kecil .Penduduk sebagian besar bertempat tinggal di Hobart dan sekitarnya.Memiliki sebuah gunung yang bernama OSSA ,yang tingginya mencapai 1.617 meter ,yang bisa dibandingkan dengan ketinggian gunung di Indoneisa,tentu tak berarti apa apa. Namun bagi Tasmania,inilah gunung tertinggi yang ada disana.

kunanyi/dokumentasi pribadi
kunanyi/dokumentasi pribadi
Suhu Dapat Berubah Drastis

Menurut brosur yang dapat dibaca, daerah ini,merupakan sisa sisa dari pergeseran di zaman es dan menyisakan semacam padang bebatuan,yang tak ubahnya bagaikan samudra batu..Namun ada peringatan,bahwa suhu di lokasi ini,sewaktu waktu dapat berubah secara drastis

Kami kesini,tahun lalu ,diajak oleh putra pertama kami,bersama sama dengan keluarga. Mendaki bukit dan olah raga lintas alam,memang sudah menjadi hobbi kami sejak masih muda. Karena itu ketika diajak ke gunung Kunanyi,maka serta merta kami iyakan.

Membaca nama:” Kunanyi” sepintas seperti nama salah satu tempat di Jepang ataupun di Korea.  Ternyata dugaan ini tidak tepat, karena Kunanyi adalah gunung yang berlokasi di Mount Wellington, Pulau Tasmania. Dari Hobart, kami menyewa kendaraan dan mengawali perjalanan menuju ke Mount Wellington, yang ketinggiannya mencapai hampir 1,300 meter Sesuai dengan petunjuk yang bagi para pengujung yang kami dapati dibrosur objek wisata, maka kami mempersiapkan pakaian hangat seperlunya. Mengingat bahwa di lokasi ini, kendati dalam musim panas, cuaca bisa berubah tiba tiba secara drastis

gunung batu dan kapal
gunung batu dan kapal
Pernah adi para wisatawan , yang terjebak salju dipuncak gunung ini.karena perubahan cuaca yang ekstrim. Bahkan suhu bisa berubah menjadi dibawah nol. Pada hampir setiap brosur wisata, yang dapat diperoleh dengan mudah di hotel hotel dan kantor informasi wiisata,Karena itu kini sudah dipersiapkan sebuah ruang penghangat tubuh, bilamana ,ada yang terjebak oleh perubahan suhu yang tiba tiba,dapat memanfaatkan ruang ini ,Karena itu pintunya tidak pernah dikunci dan terbuka selama 24 jam setiap harinya.

Gunung Kuranyi Mt.Wellington

Penting untuk dibaca peringatan seperti dibawah ini:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun