Batu Badar Ali
Secara tradisi masyarakat kita sudah lama mengenal batu cincin Badar Ali atau disebut Badar Besi. Masyarakat Sunda menyebut cincin dengan Ali-ali, sehingga Badar Ali juga disebut cincin batu Badar. Karena sifat Batu Badar merupakan komposisi dari senyawa besi, sehingga masyarakat menyebutnya batu Badar Besi.
Secara ilmiah Batu Badar disebut "Hematite" yang banyak terdapat di berbagai belahan bumi, tapi umumnya terdapat didalam tanah atau dipuncak gunung berapi yang merupakan jejak banjir lahar. Susunan unsur kimia Badar Besi adalah Fe2O3, kandungan besinya membawa warna hitam dan kandungan oksingennya menyebabkan warna abu-abu. Sifat kristalnya menyebabkan batu ini mengkilap dan tembus cahaya. Mengujinya dengan mendekatkan dengan magnet.
Beberapa jenis Batu Badar Ali yang berasal dari perut bumi nusantara diantaranya Badar Luk Ula, Umpak Mataram, Tapak Jalak, Urat Perak, Urat Emas, Badar Hijau, Badar Merah, Badar Hitam dan Phirus.
Sebagian orang mengatakan Batu Badar ini dengan batu meteor karena banyak terdapat di planet Mars. Berbeda dengan dibumi yang harus ditambang dalam tanah, di planet Mars batu ini berada dipermukaan dalam bentuk gunung-gunung.
Khasiat batu ini dipercaya untuk perlindungan terhadap musuh, pada zaman penjajahan para pejuang banyak menggunakannya untuk kebal terhadap peluru Belanda. Batu ini juga diyakini menggambarkan keperkasaan lelaki dan kewibawaan seperti Bung Karno yang tampil sebagai orator ulung yang disegani. Disamping perlindungan mistik terhadap sihir dan niat buruk, batu hitam ini memancarkan energi untuk ketenangan dan kedamaian.
Di Timur Tengah Batu Badar Ali ini juga dikenal dengan nama Hadid Shin yang berarti Besi dari Cina. Khasiatnya menjauhkan kita dari kejahatan Jin dan kejahatan dan gangguan manusia, menjaga diri dari kejahatan musuh dan aman dari ganguan orang-orang sekitarnya, memudahkan kelahiran bagi para wanita, memudahkan semua pekerjaan, menjauhkan kejelekan-kejelekan.
Kata Badar sendiri diambil masyarakat kita dari kedahsyatan dan keperkasaan Imam Ali kw dalam kisah sejarah perang Badar. Dimana sebanyak 313 pasukan kaum muslimin dipimpin Rasulullah saw mencegat pasukan dagang Abu Sofyan yang baru pulang dari Syam, namun berita itu dibocorkan oleh sahabat di Madinah sehingga mereka mendapat bantuan 3000 pasukan musyrik Makkah dibawah komando Abu Lahab.
Namun, pasukan muslimin yang jauh lebih kecil hanya 313 pasukan berhasil mengalahkan 3000 pasukan musyrikin. Dalam pertempuran itu 70 orang musyrik tewas dan lebih separuhnya ditebas oleh pedang Rasulullah saw yang diwariskan kepada Imam Ali kw dengan nama Zulfikar.
Malaikat Jibril memuji keperkasaan Imam Ali kw dengan sebutan "Tidak ada pemuda yang perkasa seperti Ali, Tidak ada pedang sehebat Zulfikar".
Allah SWT mengabadikan 313 pasukan Badar dalam Al-Quran pada surat ke 3 (Al-Imran), ayat 13 (Qs. 3:13)