Mohon tunggu...
Tina Lumenta
Tina Lumenta Mohon Tunggu... Administrasi - Bekerja di sebuah lembaga pendidikan.

Pengamat kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Plus-Minus Les Bahasa Asing

11 Agustus 2017   12:17 Diperbarui: 11 Agustus 2017   18:44 573
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Pelajaran bahasa asing tidak bisa dipungkiri sudah menjadi semacam keharusan bagi masyarakat global di era milenium. Perkembangan teknologi yang semakin maju, investor asing yang banyak menawarkan kesempatan bekerja dan tuntutan untuk memiliki skill 'bertaraf internasional' memaksa masyarakat di era modern ini untuk belajar setidaknya 1-2 bahasa asing. 

Untuk itu, tempat-tempat les berbahasa asing kian menjamur di kota-kota besar dan kebanyakan dari mereka menawarkan kesempatan untuk mempersiapkan diri menghadapi tantangan milenial melalui les bahasa asing. Les bahasa asing yang ditawarkan memang masih didominasi bahasa Inggris yang katanya merupakan bahasa global. 

Baik sekali memang mengasah kemampuan diri sendiri dengan mengikuti kelas bahasa asing, apalagi untuk putra-putri tercinta yang masih sekolah, kita pasti ingin memberikan persiapan yang terbaik untuk anak-anak dengan memasukkan mereka ke tempat les bahasa asing.

Namun ada hal-hal yang para pembaca sendiri harus memerhatikan dengan seksama sebelum mendaftarkan diri anda sendiri atau anak-anak anda ke tempat les bahasa asing. Karena les, dimanapun itu pasti ada plus-minusnya.

PLUS:

1. Belajar bahasa asing baik diperkenalkan sejak usia dini, bahkan ketika anak-anak masih dalam usia 'golden age' karena daya tangkap mereka seperti spons yang banyak menyerap.

2. Materi ajar di tempat les bahasa asing semakin kompetitif dan selalu disesuaikan dengan perkembangan jaman.

3.Dengan les bahasa asing, seperti diperbantukan untuk menghadapi test kemampuan berbahasa asing (contoh TOEFL, IELTS) atau ujian nasional tingkat SMP/SMA. 

MINUS

1.Biaya yang mahal. Les berbahasa asing dirasakan semakin mahal, bahkan bisa menyaingi ongkos kuliah persemester.

2.Titik jenuh. Ada masanya ketika sesoran memiliki titik jenu karena mempelajari yang itu-itu lagi. Les berbahasa pun begitu, walau berbeda tingkatan namun hal yang dipelajari akan sama. Itu lagi-itu lagi. Sehingga tidak heran jikalau anak-anak yang sudah sering mengikuti les ini itu akan cepat bosan dan lelah hingga minta berhenti pada mama papanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun