Mohon tunggu...
Mania Telo
Mania Telo Mohon Tunggu... swasta -

@ManiaTelo : Mengamati kondisi sosial,politik & sejarah dari sejak tahun 1991

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Skandal Bank Century: Penjahat Kera(h) Putih

19 September 2012   22:16 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:12 1370
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebenarnya menjelang akhir acara Indonesia Lawyer's Club hari Selasa,18 September 2012 mulai terungkap siapa sesungguhnya penjahat yang membobol Bank Century sampai negara harus keluar bailout sebesar Rp.6,7 Trilliun; Sayangnya acara tersebut harus berhenti karena waktu tayang (Live) memang sudah habis.

Palmer Situmorang,SH yang hadir di acara tersebut memulai dengan membeberkan data-2 adanya transfer aneh ke rekening PT Esa Kertas Nusantara (EKN) sebesar Rp.67,6 Miliar (2 kali transfer ,yaitu Rp.17,6 Miliar dan Rp.50 Miliar) dari PT Lancar Sampoerna Bestari (LSB),anak perusahaan Budi Sampoerna di Bank Century tanggal 23 dan 24 November 2008 (tiga dan empat hari setelah Bank Century di bailout oleh Pemerintah/Bank Indonesia)

Palmer Situmorang SH, pengacara mantan Direktur Utama dan Komisaris PT Esa Kertas Nusantara (EKN) Ali Alamsyah, meminta Tim Pengawas DPR untuk Pelaksanaan Rekomendasi Pansus Hak Angket Bank Century untuk mengungkapkan dana misterius senilai Rp 67,6 miliar yang masuk ke rekening perusahaan kliennya dari perusahaan milik Budi Sampoerna di Bank Century (baca juga kompas.com 'Ungkap Dana Misterius Rp.67,6 Miliar') ; Menurut Palmer Situmorang,SH, dana misterius itu masuk dari Bank Century ke perusahaan kliennya tanpa ada bisnis apa pun dengan PT LSB yang mengirimkannya & dana itu kemudian ditarik lagi ke luar EKN.

Dari hasil audit investigasi lanjutan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang dilaporkan Desember tahun 2011 kepada DPR disebutkan adanya aliran dana dari Budi Sampoerna (BS) ke PT Media Nusa Pradana (MNP) yang menerbitkan koran Jurnal Nasional (Jurnas) sejak 2004-2009 hingga lebih dari Rp 100 miliar. Penyaluran dilakukan secara bertahap melalui sejumlah anak perusahaan yang dimiliki BS di antaranya PT LSB. Hasil audit BPK pada halaman 149 juga mencatat adanya rekening dari PT LSB di Bank Century yang dialirkan ke sejumlah perusahaan, di antaranya, PT EKN sebanyak dua kali senilai Rp 17,6 miliar dan Rp 50 miliar.

Palmer Situmorang mengatakan, bahwa seharusnya BPK ikut memeriksa juga dana yang masuk dari Bank Century ke perusahaan kliennya itu,tetapi ternyata tidak dijalankan oleh BPK meskipun sebenarnya hanya tinggal satu tahapan lagi untuk ditelusuri.

Setelah Palmer Situmorang mengungkapkan itu,ada beberepa celetukan kecil dari anggota DPR RI Komisi III yang mengatakan bahwa banyak transfer dana ke rekening-2 "aneh" yang tidak diakui oleh "pemilik" rekening yang tidak merasa punya rekening dengan nilai "adzubillah" di Bank Century. Semua transfer tersebut 'lenyap' karena menurut informasi ditarik tunai oleh 'setan gundul' (pinjam istilah Permadi,SH) .

Anehnya,setiap membahas hal tersebut tiba-tiba saja pembicaraan kearah sana seperti berusaha "dialihkan" ke hal lain. Inikah yang disebut sebagai bentuk pengalihan isu membongkar skandal Century...? Sebenarnya para politisi dan ahli hukum serta penyidik kejahatan bisa menelusuri dari sumber aliran dana Bank Century,tetapi kenapa selalu berkutat di isu-2 sekitar Antasari,JK ,dsb...? Masyarakat mulai mencurigai,bahwa para politisi yang tergabung di Setgab "bermain" lempar-lemparan untuk menutupi skandal Century dengan berpura-pura mau membongkar kasus tersebut,padahal skandal ini hanya dipakai untuk "alat" memeras pemerintahan SBY-Boediono saja.

Saking gemasnya terhadap kasus skandal Century,sampai seorang Tjipta Lesmana berani bertaruh bahwa kalau ybs diangkat sebagai penyidik kasus Century,maka dalam waktu 2 Minggu kasus tersebut pasti terang benderang akan terbongkar.

Memang kasus skandal Century sebenarnya mudah,kenapa dipersulit oleh para politisi tersebut? Dipastikan ada politik tawar-menawar yang terus dipakai agar mereka bisa berkomplot merongrong negara ini dengan korupsi-2 yang mereka lakukan. Kalau kejahatan-2 ekonomi yang dilakukan oleh para penjahat kerah putih,barangkali para penjahat yang menyusun rencana dan mendapatkan aliran dana Bank Century tersebut lebih cocok disebut sebagai "PENJAHAT KERA PUTIH",sebab mereka memang para monyet yang pintar mencuri dan kemudian berpura-pura seperti tidak bersalah,seperti monyet yang wajahnya "innocence" tanpa rasa bersalah sedikitpun...(kalau ada yang pernah pergi ke Sangeh-Bali dan barang bawaannya dicuri oleh monyet disana,maka orang-2 suka memaki "Dasar monyet....!")

Siapa penjahat "kera" putih skandal Bank Century...? Dari tuturan Palmer Situmorang,SH ...semua orang juga sudah tahu (dalam acara ILC kemarin,waktu diungkapkan hal tersebut ,pemirsa memperhatikan wajah Sutan Bhatoegana dan Ruhut Sitompul hanya duduk terdiam sambil "komat-kamit" berdua)

Anda tahu siapa keranya,bukan....?

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun