Mengapa Indonesia menjadi satu-satunya tempat untuk Rohingya berlindung ?
Banyak pengungsi Suriah memilih Turki sebagai tujuan utama karena beberapa faktor, antara lain
Tak menyerah dengan keadaan. Ditengah keterbatasan, pengungsi perempuan masih mau bergerak, meningkatkan kemampuan diri sebagai bekal di negara ketiga
Indonesia hingga saat ini selalu menjadi negara transit bagi para pengungsi asing yang biasanya ingin menuju Australia dan Selandia Baru
Solidaritas dan Kemanusiaan Global untuk Pengunsi Dunia
Yang kulihat kini wajah-wajah kuyu, menatap asap mengepul bukan dari tungku.
Rohingya, Sebuah Etnis Negara Yang Tidak Memiliki Status Kewarganegaraan.
Seiring berkembangnya zaman ada beragam cara mempromosikan usaha, baik yang berupa barang maupun jasa. Hal tersebut bisa dilakukan dengan memanfaatkan
Sebagai mahasiswa yang "Excellent With Morality" bagaimana kita bisa menanggapinya?
sebanyak 50 tenda berkerangka baja tahan karat dengan ukuran 4x4 meter mulai dipesan. Tenda tersebut dapat digunakan pengugsi di Rafah
Hiruk pikuk itu terjadi, pengungsi diusir paksa dengan kertas selebaran dari udara bak bukan manusia. Dan Rafah pun dihancurleburkan.
DEHUMANISME TERHADAP PENGUNGSI ROHINGYA DI INDONESIA
"Ketegangan dan Harapan: Kisah Pengungsi Rohingya di Indonesia. Baca lebih lanjut."
DT Peduli kembali bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Sukabumi menyalurkanberupa 650 paket sembako kepada 650 keluarga Palestina
Salah seorang teman guru menceritakan temuannya bersama teman guru yang lain di lokasi pengungsian
DT Peduli kembali menyalurkan amanah dari Pemerintah Kabupaten Sukabumi untuk mendistribusikan sebanyak 490 paket selimut kepada 490 penerima manfaat
IKA UNDIP lanjutkan giat sosial bantu korban terdampak banjir Demak fase 3 dan aksi fase ke 4
RUMAH ZAKAT HADIRKAN POS HANGAT DI TEMPAT PENGUNGSIAN BANJIR MOJOSARI, KAB. MOJOKERTO
Pemerintahan di seluruh dunia menghadapi tantangan besar dalam memenuhi kebutuhan migran dan pengungsi sembari menavigasi lanskap politik dalam negeri
“To deny people their human rights is to challenge their very humanity” - Nelson Mandela