Puisi tentang hampa tanpa cerita seorang diri
Ingin kukatakan tapi tak mampu dan semua hening, tanpa kata-kata
Tentang kehilangan, bukan karena menggantinya dengan yang lain melainkan pergi untuk selama-lamanya
Apakah materi dan kesuksesan cukup untuk jiwa? Ketika kelimpahan hadir, mengapa jiwa masih terasa hampa?
Aku tak berdaya,Aku di titik terendah yang tak mampu untuk bangkit walau sekejap
cinta dalam ketidak pastian adalah sebuah puisi sederhana tentang seseorang yang berada dalam situasi membingungkan tentang cinta
Sunyi yang bersuaraMenikam rasa hingga matitak kenal cinta sama sekaliTaunya benci hilang empatiTak berjarak antara perih dan dosaApa peduliku atas
Kenapa Rudolfo yang jago memancung hanya pulang dengan tangan hampa ?
Di antara hampa dan kata, kuselami gelisah yang menanti ilham. Akankah kata-kata kembali, mengalir membasahi jiwa yang kering?
Senja memudar, kesepian menyelinap. Percakapan hampa, kesedihan dalam kesunyian. Kehampaan yang tak terucap, luka yang tak terobati.
Semakin biasa hingga menjadi terbiasa, dengan apa yang sudah biasa.
Sendiri, terkurung dalam kesunyian, Hati terasa hampa, tak ada yang memahami
Ruang hari silih berganti hari baik, hari jahat menaati hukum alam yang ada. Semua yang ada di ruang hampa bergerak dengan kehendaknya
Jangan Kau hempaskan merahmu! Aku pasti hampa. Merahmu Menggodaku
Di desa kecil di kaki Gunung Gede ini, Yani dan Husen menemukan kedamaian dalam kebersamaan mereka, menikmati setiap momen yang mereka miliki.
Sesekali kekosongan membuat hati ini terasa hampa dan mengisinya adalah sebuah cara untuk mewarnai hidup
Sajak Sunyi - adalah kidung tengah malam - di tengah gempitanya sorak-sorai
Engkau tak lagi setia seperti dulu, jujur saja aku sangat kecewa dalam penantian panjang ini Ternyata kau ingkari janji ini, engkau telah mendua hati
Kehampaan Waktu Karya : Sim Chung Wei Waktu yang berjalan lambat terjebak dalam ruang hampa yang menggurung semangat meletihkan jiwa terlupa