Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - mantan wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 49 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Musuh Kamu itu Diri Sendiri; Gak Usah Mengintip Laju Orang Lain

10 Januari 2015   14:01 Diperbarui: 27 Juli 2017   18:36 564
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Siapa sih sebenarmya musuh kamu?

Lalu, kenapa kamu galau melulu gak berketentuan. Kamu bilang males melakukan apapun. Atau kamu lagi bete banget. Kamu malu ya karena tampang gak bagus-bagus amat. Atau kamu gak percaya diri karena gak bisa ngapa-ngapain. Ahhh, itu cuma perasaan kamu doang kok. Cuma perasaan kamu aja.

 

Terus, apa lagi yang kamu rasakan?

Benci sama orang lain atas sebab yang gak jelas. Sakit hati karena dibohongin. Atau emang pengen marah aja. Terus, gak sabar pengen cepet sukses kayak orang lain. Iri dan dendam gitu. Atau kecewa, karena yang dipengen gak bisa kesampean. Ahhhh itu cuma perasaan kamu doang kok. Kamu aja yang gede-gedein perasaan kamu sendiri.

 

Ya elahhh, cuma segitu doang perasaannya. Dikit banget sih. Apa lagi ayoo, sebutin aja ... Apa yang kamu rasakan.

Katanya, gak semua harapan sesuai kenyataan. Dan gak semua kenyataan sesuai dengan harapan kita. Lagian, namanya juga hidup, penuh dinamika. Manusia cuma ngejalanin, Allah yang mengatur jalannya hidup kita. Kata para sufi, tolong jangan lupa di dunia ini, kita hanya pelakon, sutradaranya Allah.

 

Punya masalah. Tidak satu pun dari kita yang bisa menghindar dari masalah. Dan gak perlu kabur dari masalah. Apalagi merasa menderita, nestapa. Dan mengumpulkan segala macem perasaan di dalam diri kita. Apalagi rasa yang jelek-jelek. Keluh-kesah. Galaulah. Bete-lah. Ya elahhh .... sempit banget sih dunia kalo model kayak gitu.

 

Jadi, perasaan kayak apapun hari ini atau esok. Sebenarnya ada pada diri kita sendiri. Kalo kita merasa punya musuh, itu sangat salah. Ternyata, musuhnya ya kita sendiri. Bukan orang lain, bukan pula keadaan. Kata pejuang, “MELAWAN DIRI SENDIRI”. Musuh kamu itu, diri kamu sendiri.

 

Banyak orang yang pengen mengubah DUNIA. Alasannya, karena di dunia ini ada hal-hal yang mereka sukai dan ada pula hal-hal yang tidak disukai. Maka, mereka akan mengubahnya agar dunia mau ikut sesuai keinginan mereka. Mereka bertarung sekuat tenaga untuk menaklukkan dunia. Ambisi, cita-cita dan kekuatannya dikerahkan agar dunia berputar sesuai hasratnya. Kita doakan saja, semoga walau itu tak mungkin.

 

Nyatanya lagi, banyak orang yang pengen mengubah ORANG LAIN di sekitarnya. Alasannya, karena orang-orang di sekitarnya adalah sumber kesenangan dan kebahagiaan. Tetapi juga dianggap bisa mendatangkan derita, kepahitan dan frustrasi. Maka, semua orang yang tak disukainya menjadi target mereka untuk diubah. Mereka bertarung lagi sekuat tenaga dengan cara apapun. Agar orang-orang di sekitarnya takluk menurut keinginannya. Kita doakan lagi saja, semoga berhasil walau mustahil.

 

Sayang beribu sayang. Nyata sekali, tidak banyak orang yang rela dan sudi mengubah DIRINYA SENDIRI. Alasannya, dirinya sudah sempurna. Tak perlu ada yang diubah. Merasa sudah pintar, merasa benar, dan merasa yang baik-baik semua. Yukk, kita berdoa lagi, agar benar-benar seperti itu.

 

Seorang bijak bilang, “Jika memang diri kita sendiri yang jadi sumber dari segala masalah, dari segala perasaan jelek yang kita benamkan sendiri, memang kitalah yang harus mengubahnya".

Apa artinya itu?

Artinya, kita sebagai pribadi harus berani bertarung dengan diri sendiri. Mengubah sifat dan karakter kita sendiri. Melawan ketidaksempurnaannya, menghilangkan kelemahannya, mengubah segala hal yang tidak disukai dari dirinya sendiri. Itu saja kok.

 

Asal tahu saja, musuh kita itu diri kita sendiri.

Ternyata musuhnya diri kita sendiri,  maka lawanlah. Berperanglah melawan diri kita sendiri. Bertarunglah untuk mengalahkan rasa takut, malas, angkuh, benci, iri, dendam, galau, bete, gak sabar dan yang lainnya, yang ada di diri kita sendiri. Itu lebih baik. Jujur saja, tidak ada kemenangan berkah jika lahir dari kemenangan atas orang lain. Kemenangan yang membahagiakan itu tak mungkin diraih lewat niat dan cara yang penuh noda. Kita boleh menang tanpa erlu menyakiti orang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun