Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - mantan wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 49 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Kamu Terlalu Banyak Berharap; Akhirnya di-PHP Deh

9 Januari 2015   03:21 Diperbarui: 5 September 2015   08:02 659
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1420723273914122672

PING... @kemana aja ???

PING....@Kok BBM gak dibalas sih !!!

PING.... PING.....PING !!!!!!!!!! (PING-nya berkali-kali, TANDA SERU banyak banget)

 

 

 

Kira-kira, apa artinya BBM seperti itu?

Bisa jadi, itu BBM antara cewek ama cowok yang lagi pacaran. Karena BBM itu, akibatnya mereka marahan. Si cewek kesal.

 

 

Setelah itu, apa yang terjadi ?

Si Cewek langsung ganti PP warna HITAM doang, dengan status “SINGLE”. Gara-gara BBM-an gak dibalas, cuma dibaca doang. Langsung marah, berduka-cita.

 

 

Kebayang kalo BBM itu terjadi antara anak dan Bapaknya. Si Anak BBM terus gak dibalas Bapaknya, langsung ganti PP warna hitam juga, terus status-nya “YATIM” hahahaha, parah.


Mengapa itu bisa terjadi? Mungkin, si cewek terlalu banyak berharap, over expectation pada cowoknya.

 

 

Pengen ini. Pengen itu. Berharap ini. Berharap itu. Semuanya ingin cepat. Jika perlu instan. Tanpa perlu proses. Apalagi ditumpukan pada seseorang semata. Sudahlah, pasti ujungnya kecewa. Terlalu banyak berharap, jadi kecewa deh.

 

 

Ya. Over expectation terlalu sering hinggap di dalam diri manusia. Coba kita simak, surat seorang remaja di bawah ini:

Kamu tau gak, sebenarnya, aku sangat takut kehilangan kamu. Sejak kita pacaran, aku tidak mau jauh darimu. Kamu sakit aku sangat cemas. Kamu gak ke kampus, hidupku berasa sunyi dan sepi. Salah gak sih kalo selama ini kamu selalu aku nomorsatukan dari yang lainnya?

 

Ya, aku memang salah.  Aku terlalu bodoh karena sudah mencintai orang yang tidak mencintaiku. Kamu memang gak pernah mau ngerti perasaanku. Sikapmu tidak seperti sikapku. Perhatianmu tidak seperti perhatianku. Apa sih yang salah dari aku ke kamu selama ini?

 

 

Kamu memang gak akan pernah paham perasaanku. Mau berapa banyak lagi air mataku jatuh hanya memikirkanmu? Begitu sering kau menyakitiku dan begitu sering juga aku memaafkanmu. Begitu tulus aku mencintaimu, tapi kamu cuek aja. Malam ini, aku hanya bisa terdiam dan membisu. Merasakan sakit hati ini sendiri. Apa daya, kamu memang tidak mencintaiku.

 

 

Sudahlah, jika memang cinta kita harus berakhir. Asal kamu tahu, itu bukan pilihanku. Kini, aku sangat sakit. Aku memang terlalu bodoh, terlalu banyak berharap dan bermimpi untuk bisa memilikimu seutuhnya.  Aku bodoh. Walau sulit melupakanmu, aku akan berusaha sekuat tenaga. Menjauhlah dariku, aku sudah lelah dan capek merasakan sakit ini.  Aku minta maaf sudah buat kamu marah. Aku minta maaf udah buat kamu jenuh. Aku minta maaf karena gak bisa jauh dari kamu. Aku memang biasa disakiti.  Aku memang harus sendiri lagi. Kini, aku sadar, sadar.  Bahwa aku bukan siapa-siapa buat kamu. @Salam, yang sedang berduka.

 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun