Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - mantan wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 49 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Kamu Gak Usah Maksa; Jadinya Ribut Melulu

24 Januari 2015   06:12 Diperbarui: 5 September 2015   00:25 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kampung Pulo direlokasi ke tempat yang lebih enak, kita ribut. Berisik. Kabareskrim diganti rame. Reshuffle kabinet juga berisik. Segala apalah kita gak berhenti komentar. Ribut, berisik. Sama sekali tidak produktif. Gak mutu buat saya ....

 

Entah sudah berapa lama. Bangsa kita jadi doyan ribut. Doyan berisik. Atas nama demokrasi, kita menghalalkan berbagai cara untuk mencari 'perbedaan". Atas dalih demokrasi, kalo bisa berisik ngapain gak berisik. Kalo bisa ribut ngapain adem-adem aja.

 

 

Ada apa dengan kita?

Sungguh karena kita selalu ingin memaksa. Memaksakan apa saja. Ini bukan soal institusi, bukan lembaga. Tapi manusianya. Orangnya. Iya kita ini. Orang ini, orang itu.

 

Kenapa orangnya?

Lha iyalah, orang yang sok berkuasa bawaannya pengen “maksain” kehendak. Sok kuasa atas negara, maksain diri. Sok kuasa di kepolisian, maksain nangkep orang. Sok jadi penegak hukum, seenaknya netapin orang jadi tersangka .....

 

Welah dalah, ora ono yang bener. Sopo? Orangnya hehehe.

[caption id="attachment_392925" align="aligncenter" width="300" caption="Sumber; Pribadi - Gak Usah Maksa"][/caption]

Sobats, hidup ini cuma sebentar. Ujung-ujungnya juga kita semua akan mati. Masuk ke kuburan. Karena itu, HIDUP gak usah maksa. Gak usah maksain diri, Gak usah maksain wewenang. Gak usah maksain kehendak. Itu saja cukup. Ayo dong eling .....

 

Terus terang aja, segala sesuatu yang dipaksain itu gak akan bener. Milih orang dengan cara maksain kehendak kita, gak bener. Nangkep orang, seenaknya dan cepet banget, gak bener. Orang tua yang maksain kehendak ke anak juga bakal gak bener.  Kerja dipaksain juga gak baik. Berubah kalo dipaksa juga gak ada manfaatnya. Pokoknya semua yang dipaksa gak efektif deh. Setuju gak? Gak, ya udah.

 

Sekali lagi, gak usah maksain diri. Itu saja. Sesuatu yang dipaksa, biasanya menimbulkan LUKA. Memaksakan diri pasti berujung penyesalan. Coba aja pikir sendiri.  Gak akan ada yang beres kalo kita maunya maksain diri.

 

Gak usah jauh-jauh. Hidup keseharian kita saja. Pikir saja, keinginan dan perilaku yang kita paksakan akhirnya jadi penyesalan. Punya uang sedikit, tapi maksa beli barang yang mahal, pasti nyesel ujungnya. Maksain diri pengen punya pacar yang sesuai kriteria, ujung-ujung kecewa. Maksa pengen kerja di kantor yang bagus, dikasih kerja yang biasa aja ditolak. Abis itu gak punya duit, nyesel lagi. Udahlah, hidup yang baik itu hidup yang gak maksain diri. Lakukan saja sesuai kemampuan kita, sebisa kita. Itulah yang disebut apa adanya.

 

Lagi-lagi, gak usah maksa. Kita bakal capek sendiri. Lelah. Ribut gak abis-abis, kayak di negeri ini. Ribut melulu. Maksain diri untuk apa aja, kalo udah dikerjakan tapi nyatanya gak sesuai harapan orang banyak pun akhirnya jadi frustasi, kecewa. Maksain niat baik malah jadi ribut. Mikir dong, kita ini sebenarnya mau ngapain sih?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun