Mohon tunggu...
Syahrial
Syahrial Mohon Tunggu... Guru - Guru Madya

Belajar dari menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Potret Harapan di Balik Untaian Kata

28 April 2024   16:42 Diperbarui: 28 April 2024   16:49 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumen panitia hardiknas 2024

Tinta yang masih segar menghiasi lembaran demi lembaran menjadi saksi bisu perjuangan para penulis muda dalam menyalurkan gagasan mereka. Sebagai juri dalam Lomba Menulis Esai yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Belitung Timur dalam rangka memperingati Hardiknas 2024, saya merasakan sebuah kebahagiaan yang tak terlukiskan saat membaca untaian kata demi kata yang tertuang dengan penuh semangat dan determinasi. 

Esai-esai yang kami terima menjadi bukti nyata bahwa literasi di kalangan pelajar tidak hanya sekedar sebuah angka statistik. Setiap kalimat yang tertulis merupakan sebuah kisah perjuangan, sebuah potret nyata perkembangan literasi yang terus berkembang. Saya merasakan sebuah kebanggaan yang membuncah saat menyaksikan bagaimana para siswa mampu menuangkan pemikiran mereka dengan cara yang begitu memikat dan persuasif.

Namun, di balik keindahan dan kekuatan kata-kata tersebut, ada sesuatu yang lebih berharga yang kami rasakan sebagai juri -- sebuah harapan yang tumbuh subur di benak para penulis muda ini. Setiap tulisan mereka memancarkan sebuah determinasi yang kuat untuk menjadi agen perubahan, untuk menyuarakan aspirasi mereka, dan untuk berkontribusi dalam membangun masa depan yang lebih cerah bagi bangsa ini. Kami dapat merasakan betapa para siswa ini memiliki semangat yang membara untuk memperjuangkan keadilan, menghapuskan diskriminasi, dan menciptakan lingkungan yang lebih baik bagi generasi mendatang.

Sebagai juri, kami tidak hanya menilai kualitas penulisan mereka dari segi tata bahasa, struktur, dan gaya penulisan, tetapi juga merasakan getaran semangat yang mengalir melalui setiap baris dan paragraf. Kami menyaksikan bagaimana para siswa ini berusaha untuk melampaui batas-batas yang selama ini membatasi mereka, bagaimana mereka berani mengambil risiko dan bereksperimen dengan gaya penulisan mereka sendiri, mencampurkan fakta dengan analisis yang tajam, serta menyisipkan sentuhan-sentuhan personal yang membuat setiap esai menjadi unik dan memikat.

Di balik setiap esai yang kami baca, kami menyadari bahwa setiap penulis muda ini telah melewati sebuah perjalanan yang panjang dan penuh tantangan. Mereka telah berjuang melawan keraguan diri, menghadapi kesulitan dalam menemukan kata-kata yang tepat untuk mengungkapkan gagasan mereka, dan menghabiskan berjam-jam lamanya untuk menyempurnakan tulisan mereka. Kami dapat membayangkan betapa sulitnya bagi mereka untuk mengorganisir pemikiran, membangun argumen yang logis dan meyakinkan, serta memastikan bahwa setiap kata yang mereka tulis memiliki makna dan dampak yang kuat.

Namun, di tengah perjuangan ini, mereka menemukan kekuatan untuk terus melangkah maju, untuk mengekspresikan diri mereka dengan cara yang tak terduga. Kami menyaksikan bagaimana beberapa penulis dengan berani mengangkat isu-isu up-to-date dan menawarkan sudut pandang yang segar. Sementara yang lain memilih untuk mengeksplorasi tema-tema yang lebih personal, membagikan kisah hidup mereka dengan cara yang menyentuh dan membekas di hati.

Bagi para peserta, mengikuti lomba menulis esai ini bukan hanya sekadar sebuah kompetisi. Ini adalah sebuah langkah awal menuju dunia yang lebih luas, sebuah pintu gerbang menuju pemahaman diri yang lebih mendalam, dan sebuah peluang untuk mengasah keterampilan mereka dalam berkomunikasi secara tertulis. Melalui proses menulis, mereka belajar untuk mengorganisir pikiran mereka, mengembangkan argumen yang meyakinkan, dan mengekspresikan gagasan dengan cara yang jelas dan menarik.

Selain itu, mengikuti lomba menulis esai memberikan kesempatan bagi para siswa untuk memperluas wawasan mereka tentang berbagai topik dan isu yang relevan dengan kehidupan sehari-hari. Mereka ditantang untuk melakukan penelitian, mengumpulkan data dari sumber-sumber terpercaya, dan menganalisis informasi dengan cara yang kritis dan objektif. Proses ini tidak hanya memperkaya pengetahuan mereka, tetapi juga mengasah kemampuan berpikir kritis dan pemecahan masalah, keahlian yang sangat berharga dalam menghadapi tantangan di era modern ini.

Lebih jauh lagi, mengikuti lomba menulis esai membantu para siswa untuk mengembangkan kepercayaan diri dan kemampuan komunikasi yang lebih baik. Mereka belajar untuk menyampaikan ide-ide mereka dengan cara yang persuasif, meyakinkan, dan memikat. Keterampilan ini akan sangat bermanfaat bagi mereka di masa depan, baik dalam dunia akademis maupun dalam kehidupan profesional.

Sebagai juri, kami merasakan sebuah kebanggaan yang mendalam melihat semangat dan determinasi para penulis muda ini. Setiap esai yang kami baca menjadi sebuah pengingat bahwa masa depan bangsa kita berada di tangan generasi yang cerdas, berbakat, dan memiliki semangat untuk memperbaiki dunia. Melalui lomba ini, kami menyaksikan bagaimana benih-benih harapan terus ditanam, dan kami yakin bahwa suatu hari nanti, benih-benih tersebut akan tumbuh menjadi pohon yang kokoh, memberikan keteduhan dan perlindungan bagi masyarakat kita.

Dengan segenap hati, kami mengapresiasi setiap upaya yang telah dilakukan oleh para peserta dalam mencurahkan ide-ide mereka ke dalam bentuk tulisan. Kami berharap bahwa pengalaman ini akan menjadi awal dari sebuah perjalanan yang panjang dalam dunia literasi, sebuah perjalanan yang akan membawa mereka melampaui batas-batas dan meraih kesuksesan yang tak terbayangkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun