Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Untuk apa sembuhkan luka, bila hanya tuk cipta luka baru? (Supartono JW.15092016) supartonojw@yahoo.co.id instagram @supartono_jw @ssbsukmajayadepok twiter @supartono jw

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sudah Ramadan, Masih Ada Setan Gundul

6 Mei 2019   21:45 Diperbarui: 6 Mei 2019   22:19 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tak patut diteladani dan bahkan hanya cari sensasi dan pamor sendiri. Seharusnya di bulan penuh berkah ini, tidak perlu suasana akibat Pilpres yang terus memanas ditambah panas dengan celoteh-celoteh yang semakin memperkeruh suasana.

Baru sehari ibadah ramadan berlangsung, mengapa harus ada kontroversi baru dengan diksi-diksi negatif yang sangat mudah ditiru dan dijadikan contoh anak bangsa untuk turut memproduksi ujaran-ujaran negatif yang menyesatkan.

Bahkan, perayaan Hari Pendidikan Nasional saja baru terlewat empat hari. Apakah sosok yang kini disebut elit politik ini memang ingin terus naik pamor dengan memproduksi kata-kata negatif yang semakin memicu konflik dan menjadikan kontra produktif?

Siapa sebenarnya sosok yang yang tidak meneladani anak bangsa ini dengan mempopulerkan diksi "Setan Gundul" yang langsung viral?

Ketua Divisi Bidang Hukum Demokrat, Ferdinand Hutahaean mengatakan sudah membicarakan cuitan tentang "setan gundul" yang ditulis Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Andi Arief dalam akun Twitternya. "Saya sudah komunikasi dengan Andi Arief. Beliau mengatakan benar itu tweet dia," ujar Ferdinand saat dihubungi, Senin, 6 Mei 2019.

Menurut Ferdinand yang dimaksud dengan "setan gundul" adalah pemasok informasi dan data untuk Prabowo sehingga yakin menang hingga 62 persen. "Menurut andi Arief, Prabowo dipasok informasi dan data yang salah sehingga terjerumus. Data apa itu, menyatakan Prabowo menang 62 persen entah darimana datanya." Andi Arief, kata Ferdinand, mencuitkannya sebagai kewajiban moral mengawal BPN Prabowo - Sandiaga dan Koalisi Adil Makmur.

Andi Arif mencuit bahwa ada kelompok 'Setan Gundul' di kubu capres-cawapres nomor urut 02, Prabowo Subianto - Sandiaga Uno. "Setan Gundul ini yang memasok kesesatan menang 62 persen," cuit Andi Arief lewat akun twitter-nya @AndiArief__ pada Senin, 6 Mei 2019.

Mengapa harus setan gundul? Apakah Si Andi ini sudah benar-benar memiliki data dan fakta tentang Si Pembisik yang dikonotasikan sebagai Setan Gundul?

Bukankan Si pencetus Setan Gundul ini juga sama-sama ada dalam koalisi 02?

Aneh. mengapa harus diapungkan ke publik? Apakah tidak cukup dengan berbagai persoalan akibat dari perseteruan Pilpres ini? Mengapa tidak dibahas dan didiskusikan saja di kelompok koalisinya? Apa sebenarnya yamg dicari?

Ayolah hargai bulan yang penuh berkah ini. Redam dan hentikan memproduksi ujaran-ujaran yang akan menambah keruh suasana. Mau 01 atau 02 yang akan menang, kan ada KPU.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun