Mohon tunggu...
Sunan Amiruddin D Falah
Sunan Amiruddin D Falah Mohon Tunggu... Administrasi - Staf Administrasi

NEOLOGISME

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Apa Itu Rater dan Manfaatnya dalam Interaksi Sosial Digital?

17 Mei 2024   04:58 Diperbarui: 17 Mei 2024   05:15 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: tangkapan layar kii.lektur.id/rater

Bagi generasi topping yang ingin lebih memahami bagaimana beberapa 'topper' bisa berada di posisi puncak bila dibanding dengan para topper lainnya, yang perlu diperhatikan adalah akumulasi angka dari hasil pengukuran, penilaian atau evaluasi kuantitatif dan/atau kualitatif yang berasal dari rater. Tetapi apakah rater identik dengan rating?    

Dikutip dari kii.lektur.id, rater memiliki arti pencerewet, penilai atau tukang cerewet.  Jika merujuk kepada kata rating yang menjadi target pencapaian bagi setiap program atau acara di stasiun televisi pada masa jayanya, rating diartikan sebagai sebuah angka dari hasil pengukuran, penilaian atau evaluasi kuantitatif bahkan juga kualitatif yang dilakukan oleh pihak profesional terhadap stasiun televisi. 

Seperti diketahui,  selama ini data pengukuran kuantitatif pemirsa atau penonton televisi pada suatu program tertentu yang dinyatakan dalam persentase dari kelompok sampel atau potensi total, dihasilkan oleh sebuah alat people meter. 

Sementara rater identik sebagai alat pengukur, penilai atau evaluasi kuantitatif dan/atau kualitatif yang dilakukan secara langsung dan interaktif oleh orang-orang atau akun-akun (topper) dalam setiap interaksi sosial digital di dunia internet.

Sedangkan pencerewet atau tukang cerewet sebagai makna lain dari penilai atas kata rater pada praktiknya dalam interaksi sosial digital, selaras dengan perilaku orang-orang atau akun-akun (topper) ketika berselancar atau berinteraksi di dalam dunia digital. Yakni perilaku aktif dalam memberikan reaksi atau respon secara interaktif terhadap suatu berita, informasi, produk, ide, perilaku atau konten melalui ulasan, komentar, tanggapan atau umpan balik yang seringkali tampak cerewet atau bawel. Perilaku yang terbaca lewat respon interaktif itulah yang menjadikan orang-orang atau akun-akun (topper) sekaligus menjadi alat penilai atau rater di dunia digital. 


Istilah rating di dunia pertelevisian yang digunakan untuk menilai kinerja dan kualitas suatu program atau acara televisi di masa keemasannya ternyata memberi manfaat untuk menentukan besaran tarif tayang iklan untuk hitungan per 15 atau 30 detik, menarik investor saham, dan menunjukkan pada stasiun televisi bahwa suatu program atau acara dengan rating yang baik atau tinggi, layak tayang berkelanjutan, bertambah durasi serta tetap mendapat prioritas tayang pada jam-jam ramai penonton.

Namun rater (pencerewet atau penilai) dalam konteks digital jauh lebih kompleks dari sekadar data kuantitatif pemirsa atau penonton pada suatu program atau acara televisi yang dihasilkan oleh alat people meter. Sebab rater yang dimaksud adalah orang-orang atau akun-akun (topper) yang terlibat secara interaktif pada suatu konten atau dalam sebuah interaksi sosial digital, baik yang bersifat pasif-aktif (no live) maupun yang bersifat aktif atau siaran langsung (live). 

Maka akumulasi angka dari hasil pengukuran, penilaian atau evaluasi kuantitatif dan/atau kualitatif yang dilakukan oleh keterlibatan respon atau reaksi para topper pada tiap platform digital atau platform media sosial oleh rater adalah akumulasi (jumlah viewer, follower, subscriber, click, like, tap love, comment atau lainnya) yang akan berpengaruh pada penentuan verifikasi akun, validasi akun, centang biru akun, engagement rate, posisi metrik algoritma digital, akumulasi koin atau poin dan lainnya hingga berujung akumulasi monetisasi. Yaitu sebuah akumulasi penilaian yang menjadi salah satu tujuan yang diinginkan oleh banyak topper di generasi topping. 

Keterlibatan interaktif orang-orang atau akun-akun (topper) terhadap suatu konten atau interaksi sosial digital di berbagai platform digital atau platform media sosial ditunjukkan dengan bermacam respon tindakan seperti melakukan view, follow, subscribe, click, like, tap love, comment, share atau respon lainnya, yang dilakukan oleh para topper akan secara otomatis mengakumulasi jumlah viewer, follower, subscriber, click, like, tap love, comment atau lainnya. 

Semua akumulasi penilaian tersebut kemudian ikut menentukan raihan verifikasi akun, validasi akun, centang biru akun, engagement rate, posisi metrik algoritma digital, akumulasi koin atau poin dan lainnya sampai akumulasi monetisasi, yang kelanjutannya dapat membawa topper mendapatkan keberuntungan atau hasil berikutnya yang akan membawa ke posisi puncak sesuai dengan asal-usul makna generasi topping.   

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun