Mohon tunggu...
Permata Indah
Permata Indah Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kalah Beruntun, Bukti PDI P Kehilangan Kepercayaan Rakyat?

20 April 2017   05:52 Diperbarui: 20 April 2017   09:06 1075
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di Indonesia, ada beberapa daerah yang mendapat perhatian khusus dari partai politik. Selain karena daerah tersebut, strategis, juga karena faktor mempunyai jumlah pemilih yang banyak. Karena itu tidak berlebihan jika Pilkada DKI Jakarta menjadi rujukan dalam melihat peta politik 2019 mendatang. Itu juga yang membuat partai politik begitu berambisi memenangkan kompetisi di Pilgub DKI.

Selain DKI Jakarta, ada beberapa daerah yang juga  mendapatkan perhatian lebih. Dan hampir semua daerah tersebut berada di Pulau Jawa. Sebut saja, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Banten. Untuk tahun 2017 ini, ada dua daerah di pulau Jawa yang melaksanakan pemilihan Gubernur, Jakarta dan Banten.

Dari dua daerah tersebut, kandidat yang diusung oleh PDI P mengalami kekalahan. Kekalahan pertama dialami Rano Karno di Banten, dan yang kedua adalah Jakarta. Padahal kedua kandidat tersebut merupakan kandidat petahana. Sebagaimana yang diketahui, biasanya peluang menang pasangan petahana lebih besar dari penantang.

Dari kedua daerah tersebut, PDI P mengusung kader terbaik mereka. Namun hasilnya seperti yang sudah diketahui, gugatan Rano Karno ditolak MK, sedangkan pasangan Ahok-Djarot kalah telak dari hitung cepat. Dan yang lebih menyakitkan lagi untuk PDI P, di TPS tempat Megawati memilih, jagoan mereka juga kalah telak.

Dua kekalahan beruntun tersebut menjadi sinyal bahaya untuk PDI P. Kedua daerah yang mengalami kekalahan ini mereka merupakan partai pemenang, artinya mereka adalah partai yang pada Pileg 2014 merajai daerah tersebut. Ini menunjukkan adanya tren negatif terhadap penerimaan masyarakat terhadap kebijakan partai berlambang banteng moncong putih tersebut, termasuk dalam kandidat yang diusung.

Jika tren ini terus terjadi, tidak tertutup kemungkinan pada Pilkada serentak tahun 2018 mendatang, PDI P juga akan mengalami kekalahan. Tahun 2018, akan ada pemilihan Gubernur di daerah yang penduduknya terbanyak di Indonesia. Jawa Barat, Jawa Timur dan Jawa Tengah. Jika bisa menguasai daerah ini, maka potensi untuk memenangkan Pileg dan Pilpres 2019 semakin terbuka lebar.

Dari ketiga daerah, Jawa Tengah merupakan basis suara PDI P. Dan sejak dulu, PDI P selalu menang di daerah yang dipimpin Ganjar Pranowo tersebut. Namun, dengan terjadinya kasus Kendeng dan terseretnya nama Ganjar dalam kasus e-KTP, tentu akan membuat nama PDI P juga tercoreng. Sedangkan Jawa Barat, PDI P harus mencari kandidat diluar partai mereka, karena melihat peluang saat ini, tidak ada kader PDI P yang mempunyai peluang besar. Kalau Jawa Timur kemungkinan PDI P akan mengusung Tri Risma, karena nama itu lagi beken didaerah tersebut. 

Kekalahan beruntun yang dialami PDI P, disebabkan hilangnya kepercayaan masyarakat kepada partai besutan Megawati Soekarnoputri tersebut. Penyebab hilangnya kepercayaan bisa karena masyarakat menilai PDI P tidak konsisten, apa yang dikoar-koarkan saat oposisi berbeda dengan saat mereka menjadi penguasa. Bisa juga karena pimpinan PDI P terlalu memaksakan kehendak mereka tanpa mempertimbangkan aspirasi kader dibawah. Itu terbukti dari keluarnya kader potensial PDI P seperti Boy Sadikin karena menolak pencalonan Ahok di Pilgub. 

Penyebab lainnya juga bisa jadi karena PDI P dinilai terlalu sewenang-wenang saat berkuasa. Masyarakat tentu melihat bagaimana pemberitaan tentang adanya anggota DPR RI asal PDI P yang dilaporkan karena memukul staf ahlinya, kasus Kendeng, atau mangkirnya Menteri Hukum dan HAM dari panggilan KPK. 

Masyarakat tentu sudah cerdas dalam menilai, mana partai yang pura-pura membela kepentingan rakyat dan mana yang konsisten. Rakyat juga bisa menilai mana partai yang hanya memakai jargon pro rakyat kecil untuk pencitraan, dan mana partai yang benar-benar berjuang.

Jika tiga daerah besar lain juga kalah pada Pilgub 2018, maka PDI P akan kehilangan posisinya sebagai partai pemenang pada pemilu 2019. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun