Dalam laman CNN Indonesia.com, "Dengan penerimaan turun, di sisi lain belanja tertekan. Masih membahas langkah-langkah. Kami bersama Presiden minta buat kajian pembayaran THR dan gaji ke-13, apakah perlu dipertimbangkan lagi, mengingat beban negara meningkat," kata Sri Mulyani, (6/4).
Seperti yang sudah kita ketahui, untuk saat ini gaji 13 dan THR PNS Â dan pensiunan bersumber dari APBN dan APBD. Jumlah PNS dan pensiunan yang terbilang gemuk, tentu akan menambah beban negara jika akan digelontorkan juga pada tahun ini.
Jika melihat data, setiap tahun pembayaran gaji 13 dan THR PNS terus semakin naik. Dari data CNN Indonesia, pada tahun 2019 anggaran THR dan gaji ke-13 mencapai Rp40 triliun. Alokasinya kembali naik sekitar 11,85 persen dibandingkan total THR dan gaji ke-13 pada 2018.
Adalah hal yang wajar saja jika Presiden Joko widodo sedang getol betul untuk merampingkan anggaran. Dan salah satu opsinya adalah hal tersebut.
Sebelum ide ini terungkap kepublik, Ridwan Kamil selaku Gubernur Jawa Barat sudah lebih dulu mengeksekusinya. Ia diberitakan bahwa akan memangkas gaji ASN pemerintah provinsi Jabar selama 4 bulan untuk membantu menanggulangi dampak virus corona.
"ASN Jabar sudah mengalami peningkatan pendapatan yang cukup besar sejak Januari 2020, dengan peningkatan tunjangan kedua prosentasenya akan diatur seadil-adilnya. Mungkin tidak akan memberatkan, kita akan jauh lebih beruntung dibanding profesi-profesi yang lainnya," kata Ridwan Kamil di Bandung, Senin, 31 Maret 2020 (Tempo.co.id).
Sebagai bentuk partisipasi bela negara, para PNS/ASN kiranya harap bersiap atas apapun keputusan dari pemerintah.
Kebijakan ini adalah imbas dari virus corona. Sebagai abdi negara sudah selayaknya lah kita mengambil bagian untuk membantu ibu pertiwi yang sedang kesusahan.
Semoga bukan hanya gaji 13 dan THR PNS saja yang akan dipotong, tetapi semua loyalis negara seperti petinggi BUMN, TNI-Polri, anggota dewan, Menteri atau bahkan Presiden sekali pun juga mau untuk menyisihkan gajinya demi kemaslahatan umat bersama.