Mayoritas orang tentu menganggap pendidikan adalah hal yang penting. Namun tidak menutup kemungkinan apabila seseorang lebih memilih hobby dan menjadikan hobby sebagai pilihan hidupnya. Berawal dari kesukaan terhadap bola voli sejak SMP, Yan Maha lelaki kelahiran Medan 46 tahun silam ini terus menggeluti hobinya. Â Selama 5 tahun, ia menjalani karirnya sebagai Pelatih Klub Voli di GOR Padjajaran, Bogor. Walaupun berlatar belakang pendidikan hukum, tidak meredupkan semangatnya dalam menggeluti hobinya tersebut.
Pada awalnya Yan Maha hanya melakukan pembinaan pada mahasiswa. Untuk memicu semangat anak muda yang lain, seiring perkembangan zaman modern, ia mulai melatih kalangan pelajar. Hal tersebut juga ia lakukan karna ia mulai melihat perkembangan bola voli serta antusias peminat olahraga bola voli di Kota Bogor. Daya tarik tersebut ia manfaatkan untuk mengembangkan bola voli serta memajukannya dengan cara mengadakan atau mengikuti event-event olahraga yang diselenggarakan oleh Kepala Dinas Pendidikan Olahraga yang sekaligus bertujuan untuk memotivasi.
Latihan rutin yang biasa dilakukan di GOR Padjajaran pada sabtu dan minggu biasanya diikuti  oleh puluhan orang dari kalangan SD, SMP, maupun SMA. Saat ini, Yan Maha mengurangi frekuensi melatih mahasiswa dengan alasan tergantung kebutuhan event serta kesadaran dan minat mahasiswa yang menurun karena rutinitas yang padat. Berbeda halnya dengan kalangan SD, SMP dan SMA, masih bisa disesuaikan jadwalnya. Untuk junior putra, anak binaan Yan Maha rutin menjadi juara 3 besar di event-event atau acara tingkat kota. Tahun ini junior putra di klub ini menjadi juara di Walikota Cup dan memenangkan lomba yang diadakan oleh PBVSI. Hal tersebut semakin menjadi motivasi Yan Maha dalam membina klub ini.
Walaupun berlatar belakang pendidikan hukum, Yan Maha memiliki motivasi yang kuat sebagai pelatih Klub Voli di GOR Padjajaran yakni ingin mengembangkan potensi dan prestasi melalui olahraga sekaligus membudayakan olahraga. Sejak remaja, ia memang mencintai dunia olahraga terutama bola voli. Sampai sejauh ini, ia tidak mengalami kesulitan atau hambatan dalam mendidik anak binaannya. Ia selalu menghargai kemampuan dan daya tangkap setiap anak yang berbeda-beda. Hanya saja, terkadang yang mengganggu proses latihan adalah kurangnya tingkat konsentrasi dan focus dari yang dilatih. Di sisi lain, ia tetap bisa memahami karakter dari peserta latihan.
Selama 5 tahun melatih di Klub Voli ini, banyak suka duka yang ia alami. Sukanya adalah ketika anak binaannya berhasil mendapatkan prestasi di suatu event atau acara yang bisa membuatnya bangga sekaligus menjadi tolak ukur keberhasilannya dalam membina anak didiknya di lapangan. Dukanya adalah dari segi eksternal seperti kurangnya fasilitas sarana dan prasarana olahraga yang tidak memadai. Di sisi lain Yan Maha berharap ke depannya klub ini bisa semakin berkembang dan banyak berprestasi.
