Mohon tunggu...
Shana Safira
Shana Safira Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Cara Berfikir Dangkal Para Pemfitnah Anies Baswedan

21 Maret 2017   14:05 Diperbarui: 21 Maret 2017   23:11 1316
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: www.merdeka.com --edited

Anies-Sandi kembali menjadi korban fitnah. Kali ini Anies-Sandi difitnah terkati kontrak politik berisi penegakan syari’at Islam di Jakarta. Kontrak politik palsu itu berisi perjanjian antara Anies-Sandi dan tiga ormas Islam, yakni Forum Ummat Islam (FUI) Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) dan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).

Fitnah tersebut sebenarnya terkesan lucu. Dari bentuk kontrak politik itu terlihat betapa cara berpikir tukan fitnah ini sangat dangkal dan mengerjakan fitnahnya juga secara sembarangan. Sayangnya, beberapa media pro Ahok-Djarot justru menyebarkan berita fitnah tersebut yang menunjukkan mereka juga tidak kalah bodohnya. 

Karena itu, wajar jika Anies dalam suatu kesempatan menyindir orang yang menyebarkan fitnah tersebut didorong melakukannya oleh perasaan panik. Artinya, tidak peduli bagaimana isi fitnahnya, bagaima bentuknya, yang penting fitnah itu tersebar dulu. http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/politik/17/03/20/on3l07384-anies-sudah-sepanik-itukah-sehingga-membuat-fitnah-seperti-itu

Ada beberapa alasan kenapa fitnah itu secara isi maupun sistematikanya terkesan ngawur dan bodoh. Pertama, Anies-Sandi merupakan pasangan yang secara personal tidak memiliki latar belakang ormas keagamaan yang berideologikan penegakan syari’at Islam. Anies Baswedan bahkan lulusan Amerika Serikat dan pernah memimpin Paramadina, salah satu universitas yang mendorong Islam yang lebih progressif. Kedua, pasangan ini adalah akademisi dan pengusaha yang memiliki cara berpikir sangat maju terkait agama, ekonomi, politik, dan kemasyarakatan. Ketiga, meski Anies-Baswedan didukung oleh berbagai ormas Islam, bukan berarti Anies-Sandi tidak menyadari bahwa masyarakat Jakarta sangat kompleks. Keempat, secara sitematika, kontrak politik palsu tersebut dibuat dengan sangat semabarangan, yang terlihat dari pemalsuan tanda tangan Anies-Sandi yang tidak mirip sama sekali.

Kita tentu bersyukur, tukan fitnah yang menyebarkan kontrak politik palsu tersebut sangat tidak pintar melakukan fitnahnya. Sebab, kita tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi jika tukang-tukang fitnah ini memiliki kemampuan dan memegang sumber daya. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun