Mohon tunggu...
Septin Puji Astuti
Septin Puji Astuti Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Tidak ada yang lebih istimewa selain menjadi ibu dari empat anak

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Tidak Ada "Tidak Naik Kelas" di Sekolah Inggris

1 April 2013   12:41 Diperbarui: 24 Juni 2015   15:54 4880
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="" align="aligncenter" width="409" caption="Sumber gambar: http://internetmarketing.websiteini.com/blog/wp-content/uploads/2012/06/anak-tidak-naik-kelas.gif"][/caption]

Dulu ketika saya masih kelas 1 SD, saya mengenal seseorang. Sebut saja namanya Fulan di kelas 5. Maklum saja, anaknya memang besar dan dikenal jagoan di sekolah saya. Si Fulan ini ternyata teman kakak kembar saya yang waktu itu kakak saya sudah kelas 1 SMP. Jadi Fulan memang tidak naik kelas.

Begitu saya kelas 2, si Fulan masih tetap di kelas 5. Dia tidak naik lagi. Tahun berikutnya, dia tidak beruntung lagi. Lagi-lagi harus tinggal kelas. Hingga saya kelas 4 SD, ternyata si Fulan masih setia di kelas 5.

Tetapi ketika saya kelas 5, saya tidak menemui si Fulan lagi. Saya kira dia sudah naik kelas atau malah sudah masuk SMP. Tapi ternyata dia tidak melanjutkan.

Fulan bukan satu-satunya. Ada lagi beberapa teman saya yang ternyata mereka pernah tinggal kelas.

Sekolah SD saya katanya SD terbaik. Lokasinya di desa di kaki Gunung Semeru. Lulusannya juga bisa dibilang banyak yang kemudian melanjutkan ke sekolah-sekolah ternama di kota-kota. Tetapi meski ada alumni yang kualitasnya bagus, ternyata banya ditemui murid yang tinggal kelas.

Berbeda dengan dengan di SMP dan SMA. Katanya lagi SMP saya di kecamatan, sedangkan SMA saya di kota. Teman saya yang tinggal kelas di SMP tidak saya temui. Begitu juga di SMA. Namun bukan berarti tidak ada yang tidak tinggal kelas, melainkan mereka pindah ke sekolah lain. Ya, mereka yang tidak naik kelas malu melanjutkan sekolah di sekolah yang sama jika ternyata mereka tinggal kelas. Karena memang yang tinggal kelas di SMP dan SMA saya hanya satu atau dua orang. Jadi mudah teridentifikasi mana yang tidak naik kelas.

Fenomena tinggal kelas sampai sekarangpun masih ada. Bahkan mungkin lebih banyak seiring dengan semakin tingginya standar pendidikan namun tidak diiringi dengan perbaikan kualitas pendidikan terutama di  daerah pelosok.

Hal yang sangat kontras dengan sekolah di Inggris. Tidak ada namanya anak tidak naik kelas.

Tahun ajaran baru dilakukan setiap September. Jadi anak masuk ke kelas tertentu jika usianya pada 1 September sudah memasuki usia tertentu. Misal, anak masuk nursery (TK) jika adak sudah berusia 3 tahun per 1 September. Tahun berikutnya, jika anak sudah berusia 5 tahun per 1 September secara otomatis anak akan masuk di Reception (kelas terrendah dari SD). Begitu juga selanjutnya, jika anak berusia 5 tahun per 1 September, anak bisa masuk ke Year 1. Begitu terus hingga dia lulus SMA. Ini karena memang pendidikan di Inggris didasarkan pada pendidikan berdasarkan usia.

Lantas bagaimana jika anak tidak bisa memenuhi target sekolahan? Evaluasi anak sekolah dikelompokkan ke dalam empat Key Stage. Rinciannya adalah sebagai berikut:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun