Mohon tunggu...
Saumiman Saud
Saumiman Saud Mohon Tunggu... Administrasi - Pemerhati

Coretan di kala senja di perantauan

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Peran Nenek & Ibu Memberi Warisan Ilahi

16 Mei 2017   04:27 Diperbarui: 16 Mei 2017   04:57 9411
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

http://keywordsuggest.org/gallery/67808.html

Peran Nenek dan Ibu memberi Warisan Ilahi

Sangat minim ayat yang menulis tentang Louis dan Eunike, tetapi dari surat rasul Paulus untuk Timotius sedikit banyak kita memperoleh informasi tentang mereka. tapi yang kita tahu adalah dorongan bagi semua ibu yang ingin membesarkan anak-anak mereka untuk mencintai Tuhan. Louis dan Eunike ibarat sebuah tim yang kompak dari seorang nenak dan ibu yang kemudian menghasilkan seorang anak muda militan yang dipilih Tuhan.  Timotius adalah nama anak muda itu, cucnya Louis dan anaknya Eunike yang adalah teman dan murid Rasul Paulus yang paling tepercaya. Oleh anugerah-Nya maka kita dapat melihat bahwa Timotius dipersiapkan Tuhan melalui keluarga yang percaya pada Tuhan, coba lihat Kisah Para Rasul 1: 6 dan 2 Timotius 1: 5, di sini kita menemukan menemukan catatan tentang wanita-wanita ini. Dalam 2 Timotius 1: 5, Paulus menulis: Sebab aku teringat akan imanmu yang tulus ikhlas, yaitu iman yang pertama-tama hidup di dalam nenekmu Lois dan di dalam ibumu Eunike dan yang aku yakin hidup juga di dalam dirimu" 2 Tim 1:5

Pertama, mari kita lihat sang nenek Louis. Arti nama Louis berarti orang yang menyenangkan atau yang diiginkan (agreeable atau desirable). Nenek Timotius ini (2Tim. 1:5) digambarkan sebagai seorang perempuan beriman, yang sekaligus mengindetifikasikan bahwa Timotius adalah seorang Kristen angkatan ketiga dan bahwa Gereja sudah kokoh terbentuk. Louis hidup sesuai dengan namanya, wanita yang menyenangan dan disukai orang.  Rasul Paulus memuji dia dalam suratnya yang kedua kepada Timotius sebagai orang yang menyerahkan tongkat iman kepada anak perempuan dan cucunya. Sementara mereka adalah banyak nenek yang disebutkan dalam Alkitab, namun dalam 2 Timotius adalah satu-satunya tempat di mana seorang nenek benar-benar berperan dan berguna.

Lois adalah seorang Yahudi saleh yang mendidik anak perempuannya dan cucu senantiasa supaya setia dan taat Kitab Suci Perjanjian Lama. Nenek Timotius ini diduga anak perempuanya bernama Eunike (2 Tim 1:5). Imannya yg dipuji Paulus pasti iman Kristennya sebab jika ia hanya sekadar seorang wanita Yahudi yg saleh, maka kesetiaannya hampir tidak popular, karena praktek imannya hanya karena peraturan agama. Alkitab tidak menulis siapa suami Louis, namun dari nama yang diberikan kepada anaknya yakni Eunike (bhs. Yunani) yang menunjukkan bahwa dia sendiri adalah orang Yunani. Keluarganya tinggal di Listra, di antara orang-orang yang menyembah dewa-dewa Yunani, namun dia dengan setia membesarkan seorang anak perempuan yang mencintai Tuhan dan membantu membesarkan seorang cucu yang memiliki hatui berbagi kasih. Jadi kita perhatikan dalam hal ini, lingkungan tidak dapat mempengaruhi iman seseorang, asal orang tersebut benar-benar dididik setiap hari dengan firman Tuhan oleh orang tuanya. Itu sebabnya pesan Tuhan supaya setiap saat mengajarkan firman Tuhan kepada anak-anak kita bukan pesan yang sudah ketinggalan jaman (Ulangan 6: 4-9), tetapi firman Tuhan itu hidup hingga hari ini.

Seperti di atas sudah dijelaskan bahwa Eunike adalah seorang Yahudi (Kis 16:1) yang taat sebelum datang kepada Kristus. Dia memiliki nama Yunani yang berarti dewi kemenangan Yunani. Namanya sebenarnya juga berarti berkompetisi dengan baik dan merupakan nama yang ekspresif dari sebuah kemenangan yang baik atau kebahagiaan. Eunike juga hidup seperti ibunya sesuai dengan namanya. Dia memiliki kemenangan atas masyarakat yang lingkungannya amoral dan membesarkan seorang anak yang taat. Kita belajar dari Kitab Suci, dalam Kisah Para Rasul 16: 1 bahwa Eunike telah menikahi seorang Yunani, seorang kafir, oleh karena itu orang yang tidak beriman. Bagi mereka lahirlah seorang anak laki-laki, yang mereka beri nama Timotius. Tidak ada hal lain yang dikatakan tentang dia, begitu banyak penafsir berpendapat bahwa dia telah meninggal saat Eunike bertemu dengan Rasul Paulus.

Keluarga Louis tinggal di Listra, dan kemungkinan bahwa selama perjalanan pertama Paulus ke kota itu Louis, Eunike, dan Timotius semuanya menjadi orang percaya. Tidak diragukan lagi bahwa iman dan pengetahuan Yahudi mereka yang taat tentang Kitab Suci Perjanjian Lama telah mempersiapkan hati mereka untuk mendengarkan perkataan Paulus mengenai kehidupan kekal melalui Yesus Kristus. Paulus dating lagi ke LIstra pada Perjalanannya yang kedua. Saat itu Palus bertemu seorang pemuda yang bernama Timotius, yang waktu itu namanya menjadi virakl di kota LIstra dan di Ikonium (Lih Kis 16:2)  Timotius memiliki kemampuan yang menjanjikan, itu sebabnya maka Paulus menjadikan daia sebagai muridnya untuk membawa misi ini. Setelah beberapa tahun lamanya Paulus terbaring mendekam di penjara di Roma menunggu persidangan dan kemungkinan eksekusi, dia menulis surat keduanya kepada penolongnya yang tercinta, memanggil untuk mengingat iman yang ditunjukkan Timotius, dan mengingatkannya bahwa iman yang sama ini pertama kali ada dalam neneknya Lois dan Ibunya Eunice Sekali lagi, dia berkata, kepada Timotius, Dari seorang anak, Anda telah mengenal Kitab Suci .

Catatan Alkitab yang cukup menarik adalah menggambarkan bahwa Eunike dan Louis sangat berpengaruh terhadap Timotius khususnya dalam bidang agama. Mengenai ayahnya Timotius memang tidak dibicarakan di sini, kemungkinan benar dia kurang seiman sehingga perannya tidak dalam bidang agama dan membangunkan iman Timotius. Nama Timotius berarti "Orang yang menghormati Tuhan", sebuah nama yang jelas dipilih oleh ibu yang setia. Nenek dan ibu sudah tidak diragukan lagi menjadi guru rohani pada masa mudanya. Kecocokannya untuk menjadi pendamping dan rekan kerja Paulus pada perjalanan misinya yang kedua.   (Kis 16:1-4; 17:14-15; 18:5; 20:4). Diutus untuk mengurus persoalan-persoalan di Korintus (1Kor 4:17; 16:10). Memimpin gereja di Efesus (1Tim 1:3). Keberhasila Louis dan Eunike mengambil peranan dan  tanggung jawab untuk menyampaikan iman mereka dengan sangat serius kepada anaknya Timotius ini telah membangkitkan seorang pemuda untuk menjadi pelayan Kristus. Untuk ini, mereka telah mewariskan dalam sejarah sebagai ibu yang luar biasa dan wanita sejati yang beriman.

            Hari ini ada banyak sekali para ibu yang mengakui diri sebagai orang percaya, namun tidak mewariskan sikap positip yang boleh diteladani oleh anak-anaknya. Secara psikologi anak-anak itu sejak kecil akan memperhatikan segala tingkah laku orang tuanya  dalam hal ini yang paling dekat dengan mereka adalah ibu. Namun di jaman modern ini karena keuangan cukup, maka anak-anak sejak kecil telah diserahkan pengawasan dan pengajarannya oleh orang lain. Ibu-ibu lebih sibuk mengurusi arisannya dan barang-barang bermereknya, ketimbang mengurus anaknya. Syukurlah dan hanya karena anugerah-Nya saja jikalau anak anda itu hari ini menjadi seorang anak yang baik, tetapi bagaimana dengan iman kerohaniannya? Seorang ibu yang begitu mengasihi anaknya lebnih menghargai anaknya mati-matian berjuang dengan pelajaran di sekolah, ketimbang berkorban untuk anaknya supaya dalam hal spiritual, padahal itupun hanya seminggu sekali. Louis dan Eunike telah menjalankan perannya dengan baik, Louis mewariskannya kepada Eunike dan Eunike menularkannya kepada anaknya Timotius. Bagaimana dengan kita? Apa yang kita wariskan buat anak-anak?

Media Mei 2017

Mothers Day

http://keywordsuggest.org/gallery/67808.html

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun