Mohon tunggu...
Sari Indah
Sari Indah Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik

Membayar Hutang Pada Negara; Alasan Mulia Sudirman Said Terjun di Pilkada Jawa Tengah

21 Agustus 2017   19:54 Diperbarui: 21 Agustus 2017   20:21 1146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Terjun dalam dunia politik tentu saja tidak boleh hanya didasari oleh alasan-alasan pragmatis nan parsial semata, seperti hanya untuk menduduki jabatan-jabatan tertentu. Dunia politik pada dasarnya terlalu luhur untuk ditekuni hanya dengan alasan-alasan sesaat dan pamrih. Oleh sebab itu, alasan seseorang untuk terjun dalam dunia politik dapat menjadi indikator keseriusannya dalam menjalankan kewajibannya membangun masyarakat.

Alasan-alasan luhur memang bisa saja dibuat-buat demi mempermanis diri di depan publik. Tapi bagi Sudirman Said, alasan mengapa ia berminat terjun dalam kontestasi pilkada di Jawa Tengah berangkat dari perasaan sentimentil dan tujuan-tujuan yang prinsipil.

Pertama, sebagai seorang putra daerah yang besar di Brebes, ia merasa berhutang pada Jawa Tengah. Sebab itu, ia sering merasa prihatin dan sedih atas berbagai persoalan yang dihadapi masyarakat. Dia pun memutuskan bahwa moment pilkada 2018 mendatang adalah kesempatan baginya untuk mewujudkan hasratnya berkontribusi bagi masyarakatnya di daerah.

Meski Sudirman Said lebih banyak menghabiskan waktu dan aktivitas di Jakarta dan luar Jawa Tengah, hal ini tidak lantas melunturkan niatnya untuk kembali ke daerahnya, membangun daerahnya, maju dan sejahtra bersama masyarakat, atau berkontribusi dalam perbaikan hidup masyarakat Jawa Tengah.  

Alasan mendasar kedua mengapa Sudirman Said terjun di politik pilkada adalah sebagai jalan untuk membalas hutang terhadap negara. Bagi sebagian orang, alasan ini terdengar membingungkan, tapi bagi orang yang merasa bahwa keberadaannya sebagai orang Indonesia merupakan berkah, akan dengan mudah memahami alasan Sudirman Said tersebut.

Dalam berbagai kesempatan, Sudirman Said dengan rasa bangga menyebutkan bahwa keberhasilan dan berbagai posisi yang telah ia raih, tidak mungkin dilepaskan dari kesempatan yang diberikan oleh negara padanya. Kesempatan itu adalah beasisiwa pendidikan yang ia dapatkan dalam masa kuliahnya.

Beasiswa tersebut membuatnya terlepas dari jerat kemiskinan di desa. Sebab itu, Sudirman Said menyebut bahwa hutang itu harus ia bayar. Sudirman Said tentu saja menyadari bahwa hutang kepada negara tersebut tidak bisa dibayar secara finansial, bahkan hutang tersebut pada dasarnya tidak ternilai.

Oleh sebab itu, bagi Sudirman Said, cara untuk membayar hutang tersebut adalah dengan melakukan kebaikan-kebaikan yang bermanfaat bagi banyak orang, menjadi orang yang jujur dan berani membela masyarakat, dan dalam politik mengimplimentasikan prinsip-prinsip politik yang berpihak, berkeadilan, jujur, bersih, berintegritas, dan memiliki kemampuan membangun masyarakat melalui berbagai terobosan-terobosan yang berarti.  

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun