Mengawali artikel ini Penulis ingin bertanya kepada para pembaca, apa anda-anda memiliki teman? Lalu, ada berapa banyak teman anda itu? Kemudian apakah anda bisa menyebutkan nama mereka satu persatu?
Penulis yakin bahwa jika anda ditanya oleh pertanyaan diatas maka sebagian besar akan menjawab ya saya punya banyak teman. Baik itu teman bermain, teman bekerja, teman sekolah, teman kuliah, teman hidup, teman curhat, dan beraneka macam tema teman sesuai penilaian anda masing-masing.
Tetapi apa sih sebenarnya yang dimaksudkan dengan (kata) teman? Teman berarti relasi yaitu hubungan antara satu individu dengan individu yang lain. Dalam konteks manusia sebagai mahluk sosial maka teman adalah suatu bentuk dari hasil manusia berinteraksi dengan manusia lain.
Lantas apa yang membedakan teman dan sahabat? Teman dan sahabat memiliki makna yang sama, namun punya dasar yang membedakannya yaitu seberapa intens (dalam atau kedekatan) hubungan tersebut.Â
Teman identik dengan hubungan yang relatif renggang, sebagai gambaran anda bisa berteman dengan siapapun hanya bermodalkan kenalan sesaat. Sedangkan sahabat identik dengan hubungan yang relatif sangat dekat, umumnya ada landasan atau unsur saling percaya antara satu individu dengan yang lain.Â
Ibarat kalimat teman layaknya sampah di jalan, kamu dapat mengambil dan membuangnya seketika. Sedangkan sahabat layaknya berlian yang begitu berharga dan takkan kamu temui di sembarang tempat.
Merujuk pada tema artikel kali ini yaitu teman, dalam ilmu agama Islam pun mengenal istilah teman. Kiranya ada 3 teman yang menemani manusia, diantaranya :
1. Harta, teman sampai dengan sakaratul maut (proses jelang kematian) manusia.
Mungkin anda bertanya-tanya mengapa harta dikatakan sebagai teman hingga sakaratul maut manusia? Pada hakikatnya harta anda cari di dunia selama ini hanya akan bermanfaat bagi manusia sebagai pribadinya selama ia masih hidup.Â
Dengan harta anda bisa membeli apa saja di dunia, berderma menolong sesama manusia. Bahkan dengan harta, umur manusia dapat panjang kiranya walau alat bantu medis terhubung di badannya dikala sakit. Namun sampai disitulah manfaat harta, setelah manusia tiada harta tersebut tidak ia bawa tetapi jatuh ke tangan keluarga atau saudaranya.
2. Keluarga, teman sampai dengan liang kubur.
Manusia hidup tentu tidak lepas dari manusia lain, terutama orang-orang terdekat yaitu keluarga. Semasa hidupnya keluarga menjadi bagian peran penting terhadap segala pencapaian manusia di dunia. Kakek, Nenek, Ayah, Ibu, Paman, Bibi, Anak, hingga keponakan menjadi orang-orang yang begitu berharga dan tempat curahan kasih sayang berada.