Mohon tunggu...
Sally Wong
Sally Wong Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik

Gagasan CSR dalam Meredam Gejolak Sosial Masyarakat Indonesia Timur

23 Agustus 2017   23:59 Diperbarui: 24 Agustus 2017   00:13 962
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Gagasan Corporate Social Responsibility (CSR) dalam Meredam Gejolak Social Masyarakat Lokal Masyarakat Indonesia Timur.

Ekologi politik sebelumnya merupakan hasil dari perkembangan dari ilmu pengetahuan ekologi manusia, dan sosiologi lingkungan. Ekologi manusia untuk pertama kalinya di perkenalkan oleh Haeckel pada tahun 1866.  Menurut Haeckel Ekologi Politik adalah suatu ilmu yang memiliki konsep tentang hubungan manusia (human system) dengan alam (non human system) di biosfer. Menurut Dunlap and Catton Jr, 1979 ekologi manusia ini mengkaji isu tentang kehancuran alam dari perspektif konflik sosial dan mengkaji lembaga fungsional dalam tata hubungan manusia dengan alam sehingga kajian yang dilakukan mereka banyak dipengaruhi oleh ekologi-biologi maupun sosiologi.

Dampak permasalahan antara manusia dengan alam bagi kelangsunga hidup manusia dapat kita jumpai di negara kita sendiri yaitu negara Indonesia seperti kelangkaan minyak fosil dan terdapat banyaknya ancaman alam terhadap manusia seperti banjir, tanah longsor dan lain sebagainya. Hal ini membawa pengaruh yang buruk terhadap ekosistem biosper dalam kehancuran bagi manusia maupun alam. Fenomena ini dapat berimplikasi baik secara social, ekonomi maupun politik. Hal ini terjadi juga karena ketidakpedulian partai politik di negara berkembang temaksud negara kita sendiri untuk mengangkat isu tentang lingkungan dan pelestarian Sumber Daya Alam (SDA) maka para pemikir ekologi manusia memperluas kajiannya untuk memasuki wilayah politi yang pada nantinya akan menjadi ekologi politik.  

Berbagai masalah sumberdaya alar.l yang muncuf. baik di laut. udara. dan darat. Ketika terjadi pencemaran sungai akibat proses produksi oleh industri pertambangan. Maka yang dicari adalah solusi teknis dengan menemukan teknologi yang lebih ramah lingkungan. Begitu pula untuk kegiatan konservasi. Ketika stok ikan menurun. dan terumbu ,karang sudah rusak. maka yang dikembangkan adalah solusi teknis bagaimana merehabifltasi terumbu karang serta menjaga terumbu karang yang masih baik melalui pengembangan daerah perfindungan laut (marine protected area). Berbagai kawasan -konservas: kemudian dikembangkan. baik berupa taman nasional

Contoh kasusnya :

Gagasan Corporate Social Responsibility (CSR) dalam Meredam Gejolak Social Masyarakat Lokal Masyarakat Indonesia Timur

Mengapa mengangkat isu mengenai konsisi kawasan Indonesia Timur? Karena berkatan dengan pengaruh terhadap ekosistem biosper dalam kehancuran bersama antara manusia dan alam dimana fenomena ini terdapat suatu unsur politik yang kuat antara pemerintah yang berusaha untuk mencari investor asing  untuk menanamkan modal di Indonesia sebagai upaya pemerintah dalam menambahkan pemasukan anggaran. Tetapi apakah pemerintah tahu dengan adanya kehadiran perusahaan asing tidak membawa perubahan apapaun tetapi malah melahirkan permasalahan lingkungan yang sangat kompleks. Gejolak sosial yang ada di tengah-tengah masyarakat pada nantinya akan memuncak dan pada nantinya melahirkan suatu konflik antara masyarakat local, pemerintah dan korporasi yang pada akhirnya melakukan jalan tengah yaitu dengan di temukannya suatu jalan tengah yaitu dengan apa yang di namakan corporate social responsibility (CSR).

Dalam kasus ini terdapat suatu celah sebagai akibat dari bekerjanya politik kolutif dan siasat jahat yang bekerja di balik keluarnya suatu regulasi tentang eksploitasi sumberdaya alam dan manusia pada kawasan Indonesia timur. Permasalahan-permasalahan yang terjadi dapat di benarkan dan relefan bila di kaitkan dengan pendekatan dalam meninjau ekologi politik. Indoneisa adalah negara kepulauan yang memiliki sumber alam yang banyak. Di wilayah indonesia bagian Timur dikenal sebagai daerah yang memiliki keindahan alam yang luar biasa sehingga memikat para wisatawan untuk berkunjinf ke daerah itu. 

Dengan adanya Sumber Daya Alam yang melimpah seharusnya kehidupan masyarakat dapat terpenuhi dengan baik secara material tetapi kenyataannya masyarakat belum dapat menikmatinya walaupun kehidupan masyarakat berdampingan dengan kehidupan industrialisasi yang di miliki pihak asing yang telah masuk dan melakukan produksi di daerah tersebut seperti halnya di Halmahera Utara, PT NHM yang merupakan perusahaan multinasional asal Australia yang bergerak pada bidang pertambangan pengelolaan emas. Justru dengan kedatangan perusahaan tersebut di Halmahera Utara, kondisi masyarakat di sekitar perusahaan tersebut mengalami kemunduran secara social-ekonomi seperti menurunnya pendapatan nelayan, dan hasil perkebunan masarakat seperti kopra, pala dan cengkeh. 

Apa yang ada di pikiran pemerintah pusat dan pemerintah daerah hanyalah bagaimana mendapatkan pemasukan tehadap kas negara berupa royalty dan pajak tanpa memikirkan kehidupan masyaraka yang ada di sana sehingga adanya tuntutan dari masyarakat dan dalam upaya pencegahan terhadap hal-hal anarkis yang di lakukan masyarakat di temukan jalan keluar oleh pemerintah dan korperasi bekerja sama dan membentuk design baru yang di namakan corporate social responsibility (CSR) yang bertujuan memberikan suatu aktifitas social sebagai wujud komitmen dan tanggung jawab social perusahaan. 

CSR dapat di katakan memiliki unsur politik karena pemerintah tidak ingin kehilangannya salah satu aset pemasukan negara karena perusahaan-perusahaan asing memberikan andil terhadap pertumbuhan ekonomi negara dan di lihat dari perspektif korporasi, CSR merupakan jalan tengah sebagai wujut mempertahankan keberadaan mereka di tengah-tengah masyarakat pribumi di balik itupun korporasi berfikir secara ekonomi dimana keberadaan mereka tidak di inginkan oleh masyarakat maka perusahaan tersebut akan kehilangan sumber-sumber asset yang perusahaan itu miliki.  Dalam fenomena ini dapat simpulkan bahwa korporasi akan bersikap humanis jika terdesak oleh situasi yang ada di sekitarnya.

Daftar Pustaka :

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun