Dunia digital sudah jadi barang wajib dan hal yang dekat bagi sebagian besar kita semua. Aspek kehidupan sedikit demi sedikit mulai terambah oleh dunia digital yang penetrasinya sangat cepat.
Tidak hanya urusan hiburan atau tersier, mulai dari belanja kebutuhan rumah tangga, perbankan, transportasi, bisnis sampai urusan birokrasi sudah masuk ke ranah digital.
Ya, birokrasi kini bisa diselesaikan lewat digital media. Setidaknya itu yang dapat saya cermati saat melihat akun twitter seorang pejabat negara.
Kalau di artikel sebelumnya saya sempat berkomunikasi dengan bapak Marzuki Ali mengenai harga ikan yang menurut dia mahal.
Dan kali ini saya coba "kepo-in" akun twitternya bapak ganjar pranowo @ganjarpranowo.
Entah kenapa, tiba-tiba akun @ganjarpranowo pagi ini menyita perhatian saya, dan ketika saya buka percakapan antara Ganjar Pranowo dan pemilik akun @imutmanuk, isinya adalah keluh kesah saat mengurus proses pengukuran tanah miliknya.
Percakapan di lini masa twitter ini dimulai pada tanggal 10 September 2017, jam 23.55. Cuitan awal itu berisi tentang kronologi saat sipemilik akun harus membayar 600 ribu rupiah untuk petugas pengukur tanah, tapi setelah 3 bulan berjalan belum ada kabar kelanjutannya.
"Kamu urus sendiri atau minta tolong biro jasa"
Jawaban singkat dari Ganjar Pranowo, tapi beliau langsung mention @atr_bpnjateng, @kantahsukoharjo dan @atr_bpn.