Kecelakaan jatuhnya pesawat JT 610 dalam penerbangan dari Jakarta - Pangkalpinang satu tahun yang lalu masih menyisakan trauma bagi saya.Â
Tapi trauma peristiwa yang terjadi 29 Oktober 2018 itu tidaklah begitu parah, ketika Senin (28/10) menjelang satu hari tragedi satu tahun yang lalu saya diharuskan naik pesawat Lion-Air dari Pangkalpinang tujuan Jakarta untuk memenuhi undangan suatu kegiatan kedinasan. Tiket pesawat sudah disediakan panitia penyelenggara.Â
Saya masih ingat satu tahun yang lalu sejak peristiwa tersebut, setiap hari selalu turun hujan di kotaku Sungailiat, kabupaten Bangka. Mungkin ini pertanda duka. Terdapat beberapa warga Sungailiat juga menjadi korban. Ada diantara penumpang itu yang tidak ditemukan jasadnya hingga satu tahun berlalu.
Teman saya itu langsung ingat,"pasrah saja, berdoa pak," katanya tenang.
Sepertinya banyak penumpang yang tahu dan ingat dengan tragedi Lion Air satu tahun yang lalu.Â
Bila saya diberi memilih sendiri oleh panitia penyelenggara yang membiayai saya, tidak akan memilih maskapai ini untuk tidak trauma sehingga ada kenyamanan perasaan dalam penerbangan.Â
Tapi bila ingat Sang Pencipta dengan doa sebagai "senjata", kecemasan yang berlebihan akan berkurang. Segala musibah kapan datangnya itu rahasia Allah.
Ceritanya, penerbangan kali ini menjadikan tragedi tahun yang lalu teringat kembali. Semoga tidak akan pernah terulang kembali. Saya dan rombongan Senin malam (28/10) tiba dengan selamat di hotel tempat penyelenggaraan acara dengan selamat.
Salam dari Jakarta.
Rustian Al Ansori.