Mohon tunggu...
Rullysyah
Rullysyah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

Belajar dan Berbagi

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Pelaku Teror Solo Mungkin Bukan Teroris

31 Agustus 2012   12:03 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:05 740
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kamis 30 Agustus 2012 Pos Polisi Singosaren dikejutkan dengan tembakan yang dimuntahkan pelaku tidak dikenal yang mengakibatkan Bripka Dwi Data menghembuskan nafas terakhirnya. Karena sudah terjadi ketiga kalinya dalam kurun 3 minggu bisa dipastikan ini adalah merupakan Teror. Dan kejadian ini sungguh menghantui masyarakat Solo pada umumnya dan keluarga kepolisian khususnya.
Kita semua hanya mampu bertanya-tanya, siapakah pelakunya dan apa motivasi mereka melakukan hal yang tidak berprikemanusiaan dan memberi terror kepada penduduk Solo khususnya.
Berdasarkan berita Metrotv dan TV One sore ini (31 Agustus 2012) ada beberapa kesimpulan yang sudah diambil pihak Polri, antara lain :


  1. Target Terror adalah Polisi.
  2. Pelaku Terlatih Menggunakan Senjata Api.
  3. Pelaku diduga merupakan kelompok terorganisir.
  4. Kemungkinan besar Pelaku adalah Jaringan Terorris yang sudah pernah ada.
  5. Polisi menyatakan tidak ada hubungannya dengan Pilkada DKI.


Modus kejahatan.
Sebagai orang awam  mencoba menganalisa, bila melihat modus pelaku  dalam 3 kejadian berurutan kemungkinan besar  adalah benar untuk poin 1,2 dan 3 diatas. Sasaran ketiga peristiwa adalah Polisi, kemampuan menembak jarak dekat juga pasti dilakukan oleh orang yang terlatih dan rentetan peristiwa tersebut sudah pasti dilakukan oleh kelompok orang yang sama dan kemungkinan besar memang terorganisir.
Tapi bila mengingat kejadian-kejadian terror beberapa tahun terakhir ini ada perbedaan yang cukup besar  dengan kejadian di Solo ini. Dan perbedaan tersebut antara lain :


  1. Terror sebelum-sebelumnya hampir seluruhnya menggunakan peledak atau bom dengan daya ledak rendah sampai tinggi. (Bukan penembakan sporadis atau pelemparan granat).
  2. Kejadian lokasi teror sebelumnya merupakan daerah acak. Kadang di Cirebon, kadang di Solo dan kadang dikota-kota lainnya. (Yang terakhir ini 3 kali berturut-turut di kota Solo).


Jadi berdasarkan lokasi kejadian dan cara yang digunakan analisa bahwa pelaku terror adalah terorris lama yang ada dinegeri ini  merupakan analisa yang lemah. Kemungkinan besar pelaku adalah kelompok teroris baru atau pelaku yang berlatar-belakang lain diluar dari biasanya.


Mengapa di Solo dan Apa Motivasi Pelaku.

Sementara ini dari korban-korban yang sudah ada, jelas sasaran pelaku adalah institusi kepolisian dan bukan merupakan individu anggota  Polri.  Tetapi kalau ada pertanyaan mengapa Solo yang menjadi sasaran? Bila dengan dasar pertanyaan tersebut, kemungkinan besar arah sasaran sudah melebar  bukan hanya polisi yang berada di Solo. Motivasi pelaku kemungkinan besar adalah membuat teror kepada masyarakat yang berada di kota Solo.
Mengapa harus ada teror  harus di Solo itulah pertanyaan besarnya. Dan untuk mencoba memecahkan kunci penyebabnya mungkin harus melihat dari histori kejadian beberapa tahun terakhir terutama yang berkaitan dengan politik di kota Solo khususnya  atau yang secara tidak langsung berkaitan dengan politisi  yang berada di Solo.
Dan kesimpulan penulis, Teror ini kemungkinan besar berkaitan dengan politik entah  kondisi politik di Solo sendiri atau di daerah lain tetapi  masih berkaitan dengan politisi asal Solo.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun