Mohon tunggu...
Rullysyah
Rullysyah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

Belajar dan Berbagi

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Partai-partai yang Beruntung dan Tidak Beruntung di Tahun 2019

2 Maret 2019   17:41 Diperbarui: 4 Maret 2019   05:06 3928
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber ilustrasi: Kompas TV

Tak bisa dipungkiri Kontestasi Pilpres 2019 memang telah menyita perhatian mayoritas rakyat Indonesia melebihi hal-hal lain yang ada di negeri ini. Setiap hari semua mata dan semua telinga selalu tertuju dengan berita-berita seputar Pilpres 2019.

Padahal, kita semua mengetahui bahwa tahun 2019 adalah Pemilu Nasional 5 tahun sekali dimana selain ada Pilpres ada pemilihan legislatif yang mencakup DPR, DPRD, DPRD-II dan DPD.  Tapi masyarakat lebih fokus pada Pilpres 2019 saja, dimana untuk separuh masyarakat dianggap Pilpres adalah Suksesi Kepemimpinan Nasional.

Dalam beberapa hari terakhir yang menarik perhatian saya adalah Pidato AHY baru-baru ini. betapa beruntungnya partai Demokrat dimana telah terjadi proses regenerasi kepemimpinan partai tersebut.  SBY belum diganti sebagai Ketua Umum Demokrat tetapi semua orang sudah tahu bahwa AHY akan menggantikan SBY pada suatu saat dan itu tidak lama lagi.

Ilustrasi Partai Politik | Sumber: kaltim.tribunnews.com
Ilustrasi Partai Politik | Sumber: kaltim.tribunnews.com
Partai-partai politik tidak bisa dipisahkan dari kehidupan berbangsa ini karena sejatinya Partai-partai adalah Pilar-pilar Demokrasi kita. Suka atau tidak suka Partai-partai harus tetap ada. Tinggal bagaimana kita memandang partai-partai yang ada dalam sudut perspektif masing-masing.

Dalam UU Pemilu yang baru terdapat ketentuan Parlemen Treshold sebesar 4%. Ini bagus sekali untuk menyeleksi Partai yang ada agar Parlemen kita menjadi lebih baik. Semakin sedikit partai yang ada di Parlemen akan semakin baik. Malah idealnya menurut saya cukup 3 partai yang ada di Parlemen agar terjadi keseimbangan politik di tanah air.

Terlalu banyak partai akan membuat terlalu banyak orang bersuara dan bermanuver di ruang publik. Terlalu banyak hal-hal tidak penting dibuat menjadi penting sehingga masyarakat luas akan pusing melihat yang seperti itu.

Partai-Partai Mana yang Mungkin Lolos ke DPR?
Pada Pilpres 2019 ini di kubu Jokowi ada banyak partai pendukung dan pengusung. Diantara partai-partai pendukung dan pengusung dipastikan yang lolos ke Senayan mungkin hanya beberapa saja.

Partai pendukung dan pengusung ini bila lolos ke Parlemen maka mereka akan mendukung pemerintahan Jokowi di Parlemen kalau Jokowi menang lagi. Pesaing mereka adalah partai-partai yang mendukung Prabowo yang bisa lolos ke Senayan.

Bila kita sebut PDIP, Golkar, PKB, PPP dan Nasdem,  tentu sepintas kita menduga kelima  partai ini pasti lolos ke Senayan. Pemilu Legislatif 2014 kelima  partai ini memperoleh suara diatas 5%.  Berbeda lagi kalau kita menyebut  Hanura, Perindo, PBB dan PSI.  Keempat  partai ini masih belum jelas nasibnya di Senayan.

Di sisi seberangnya di kubu Prabowo ada Gerindra, PKS, PAN dan Demokrat yang kemungkinan lolos di Parlemen Treshold. Sementara untuk partai-partai baru tentu saja sulit membayangkan mereka bisa lolos ke Senayan.

Dari posisi tersebut kemungkinan yang di parlemen nanti (siapapun pemenang Pilpres) kurang lebih aka nada 2 kubu di DPR. Kubu 01 : PDIP, Golkar, PKB dan Nasdem. Sementara di kubu 02 ada Gerindra, PKS, PAN dan Demokrat.  Kira-kira seperti itulah gambaran kekuatan kedua kubu di Parlemen 2019-2024.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun