Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Teror di London, Redefinisi Strategi Anti Terorisme

23 Maret 2017   02:43 Diperbarui: 23 Maret 2017   18:00 468
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
London teror dilakukan di tempat umum yang dijaga ketat dan di jam sibuk (nbcnews.com)

Baru saja terjadi serangan yang oleh Scotland Yard disebutkan sebagai serangan teroris di jantung kota London di wilayah lingkungan parlemen Inggris.

Serangan ini mungkin tidak pernah dibayangkan oleh pihak keamanan Inggris karena disamping tingkat keamanan dan kesiapan Inggris menghadapi terorisme yang dianggap salah satu yang terbaik di dunia, bentuk serangannya ternyata sangat sederhana.

Dalam serangan teror di London ini, seorang yang diduga teroris berpakaian hitam dan menggunakan mobil sedan hitam di jembatan Westminster dan menabrak orang yang melintasi jembatan tersebut dan selanjutnya menabrakkan mobilnya ke pagar parlemen.

Teror tidak berhenti disini, karena orang yang diduga teoris ini keluar dari mobil menuju polisi yang akan menangani kejadian yang diduganya sebagai tabrakan ini dan selanjutnya menggunakan pisau yang diperkirakan pisau dapur menusuk polisi tersebut.

Kejadian yang mengguncang Inggris ini berakhir ketika pihak keamanan Inggris berhasil menembak mati penyerang.

Hasil dari tindakan terror ini memakan korban jiwa 4 orang termasuk polisi dan korban korban lainnya yang mengalami luka berat dan ringan yang jumlahnya mencapai lebih dari 20 orang.

Mungkin kejadian ini tidak dapat dipisahkan ketika kemaren Amerika dan Inggris menyatakan akan melarang penumbang membawa laptop ke pesawat (paling tidak di bawa di kabin) sebagai hasil dari informasi intelejen tentang adanya indikasi akan ada serangan terror yang  menghantam dunia penerbangan.

Jika diamati serangan terror yang melanda dunia akhir akhir ini, bentuk serangannya dan juga senjata yang digunakannya tidaklah secanggih  seperti serangan teor di bandara Brussel dan juga serangan di tempat hiburan di Paris.

Serangan serangan ini menggunakan sarana  dan alat yang sederhana yang digunakan sehari hari seperti menggunakan mobil untuk menabrak orang dan juga menggunakan pisau dapur.  Hal inilah yang menyulitkan pihak keamanan untuk mengantisipasi serangan, karena dengan senjata yang sederhana ini serangan dapat terjadi kapan saja dan dimana saja.

Disamping itu hal lain yang paling menyulitkan untuk mengantisipasinya adalah  dari beberapa hasil penyelidikan yang dilakukan oleh pihak berwenang pelaku kebanyakkan merupakan simpatisan ISIS dan sama sekali tidak berhubungan langsung dengan organisasi terorisme.

Kini tampaknya tujuan dari serangan teor ini tidak lagi didasarkan oleh jumlah korban yang tinggi dan kehancuran yang masif, namun lebih kepada untuk mendapatkan publikasi internasional yang sangat luas dengan menyerang di jantung kota dan di tempat keramaian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun