Mohon tunggu...
Raden Pucuk Pinus
Raden Pucuk Pinus Mohon Tunggu... -

Hadir dimuka bumi 25 tahun yang lalu. Saat ini giat belajar tentang CSR serta menjalankan program CSR di sebuah perusahaan pertambangan di Indonesia. Berusaha mendorong Corporate untuk menerapkan konsep Triple Bottom Line pada bisnisnya untuk menjaga keseimbangan Ekonomi, Sosial dan Lingkungan. Hobby menulis yang dituangkan dalam Kompasiana serta www.csrbusinessindonesia.com

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Cimplung, Makanan Petualang!

12 Mei 2010   14:06 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:15 2463
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

[caption id="attachment_139493" align="alignleft" width="300" caption="Inilah cimplung... kelihatannya biasa... tapi rasanya dahsyat he..."][/caption]

Cimplung merupakan sebuah makanan traditional dari sebuah daerah yang ada di Indonesia. Lebih tepatnya di desa Sudimara, Cilongok, Purwokerto, Banyumas. Memang tidak banyak yang mengenal daerah ini, karena memang terpencil dan jauh dari pusat keramaian. Diantara rimbunnya kebun kelapa terdapat makanan traditional yang unik, penduduk desa menyebutnya Cimplung.

Lalu sebenarnya makanan apakah Cimplung itu? Makanan Cimplung adalah makanan yang cara memasaknya bersamaan dengan proses pembuatan gula merah, gula merah yang dibuat dari air bunga kelapa atau yang disebut Nira. Mari kita lihat bagaimana cara membuat cimplung makanan tradisional khas Banyumas ini.

Bahan yang perlu disiapkan : singkong (bahan singkong bisa diganti dengan kelapa muda, pisang atau talas ). Kemudian bahan untuk memasak adalah air Nira, jumlahnya disesuaikan dengan gula merah yang akan dibuat, jadi jumlah air Nira tidak terpengaruh oleh jumlah singkong. Biasanya untuk membuat gula merah sebanyak 1 kg dibutuhkan 5 liter air nira.

Setelah semua bahan siap, kita bisa segera mulai membuat makanan Cimplung. Pertama nyalakan api dengan bahan bakar kayu, dengan menggunakan tungku dari bahan tanah. Mengapa menggunakan bahan bakar kayu? karena proses pembuatan gula merah memerlukan waktu yang lama, kalau memakai gas atau minyak tanah akan sangat boros.

Letakan wajan (tempat untuk memasak berupa cekungan) untuk menampung air nira di atas tungku, jaga api agar tetap menyala. Masak air nira hingga mendidih sambil diaduk-aduk, kemudian masukan singkong yang akan dibuat Cimplung ke dalam air nira yang sudah mendidih. Rebus singkong di dalam air nira sampai air nira yang terasa manis meresap ke dalam singkong.

Masak singkong sampai lunak kurang lebih selama 1 jam, hingga warna singkong menjadi coklat menyatu dengan air nira yang akan berubah menjadi gula merah. Kemudian singkong yang sudah masak diangkat, dan makanan Cimplung siap dihidangkan. Air nira untuk memasak Cimplung terus diaduk-aduk hingga mengental dan menjadi gula merah.

Makanan tradisional Cimplung sangat cocok dimakan hangat-hangat disertai dengan minum kopi. Jika anda menyukai makanan-makanan yang masih sangat tradisional, anda bisa berkunjung keBanyumas, Jawa Tengah, dijamin anda akan menikmati makanan yang penuh petualangan.

Artikel terkait :

Oyek Singkong, Maknyus!!!

Serabi Purwokerto : Pinggir Putih, Tengah Coklat

Tradisi Pinggelan di Banyumas

Ngapak Is The Best

Hari Buruh & Nasib Pahlawan Devisa

Aids Mengancam Banyumas

Pucuk Pinus Makin Panas

Tour De Banyumas

Investigasi : Tambang Emas Ilegal Tumbuh Subur di Gumelar, Banyumas

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun