Mohon tunggu...
Roselina Tjiptadinata
Roselina Tjiptadinata Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Bendahara Yayasan Waskita Reiki Pusat Penyembuhan Alami

ikip Padang lahir di Solok,Sumatera Barat 18 Juli 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Wabah Corona Hadirkan Berbagai Pelajaran Hidup bagi Kita

30 Maret 2020   04:36 Diperbarui: 31 Maret 2020   12:00 1156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagaikan Minum Obat, Terasa Pahit Jangan Dimuntahkan

Mungkin kita semua masih ingat tentang filosofi yang mengatakan "Learn from the cradle to the grave",yang artinya adalah hidup adalah proses pembelajaran diri tanpa akhir. Yang dimaksudkan dengan belajar, tentu tidak semata mata berada dalam ruangan kelas dan berhadapan dengan seorang guru yang mengajar. 

Karena sebetulnya, kita bisa memetik pelajaran dari apa saja yang kita saksikan dan dialami, termasuk kondisi saat ini,yang mungkin tidak menyenangkan bagi semua orang. Mana ada orang yang waras yang suka kondisi seperti sekarang ini? 

Mau ketemu teman teman nggak bisa. Siapa diantara ibu ibu yang tidak suka window shopping? Jalan jalan di mall yang full ac, sambil tengok pakaian mode terbaru, tas mahal dan sebagainya dan kemudian melenggang keluar. 

Enakan, memuaskan dahaga mata tanpa keluar uang sepeserpun? Tapi tega teganya,kini semua shopping centre ada tulisan besa besar "CLOSED". Menyebalkan banget ya. Tapi ibarat sakit, kalau mau datang tidak ada yang bisa menahannya, maka begitu juga di momok Corona. 

Pelajaran pertama adalah Belajar Menahan Diri
Ketika wabah corona terbersit di seantaro bumi ini maka, tampaklah bahwa banyak orang orang mulai tidak dapat lagi mampu menahan diri. Hal hal yang sesungguhnya tidak perlu terjadi, tapi dilakukan misalnya saling rebutan membeli persediaan makanan.

Di negara negara maju di mana mereka pakai toilet dengan tissu maka berebutanlah membeli tissu, sampai sampai terjadi pertengkaran hebat karena kehabisan tissu tersebut.

Karena kepanikan, menyebabkan orang kehilangan kontrol diri, maka terjadilah hal hal yang menyaksikannya saja, membuat kita malu. Nah, disini dimulailah pelajaran pertama, yakni bagaimana mengontrol diri agar tidak tergoda ikutan apa yang dilakukan orang lain.

Belajar selalu menggunakan akal sehat
Ketika semua orang berebutan kami  tidak ikut karena  tidak perlu bertengkar hanya disebabkan tissu. Menahan diri untuk tidak terbawa arus ikut rebutan, apalagi sampai ikut dorong mendorong. Padahal yang diperebutkan bukanlah barang yang menentukan hidup matinya kita. Kami alihkan untuk membeli bahan makanan dan kebutuhan dapur lainnya.

Berlajar meningkatkan kebersihan diri dan lingkungan
Biasanya kita cukup mencuci tangan dengan air saja tapi sekarang kita memakai sabun sehingga lebih bersih, begitu juga dengan rumah dan alat alat yang kita pakai semua terjaga bersih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun