Mohon tunggu...
Choirul Huda
Choirul Huda Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kompasianer sejak 2010

Pencinta wayang, Juventini, Blogger. @roelly87 (www.roelly87.com)

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Helena

2 Juli 2012   14:46 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:20 836
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Helena (www.classic.washingtong.edu)

Kegigihan tentara Yunani dalam merebut kembali Helena dari tangan Paris, setidaknya membutuhkan waktu 10 tahun lamanya. Demi mengambil apa yang memang menjadi milik sang raja Sparta, Menealos langsung mengerahkan pasukan terhebatnya dalam sejarah perang yang terkenal dengan sebutan "Battle of Troy".

Dipimpin oleh Jenderal tangguh seperti Odysseus, Achilles, Diamedes dan ribuan tentara yang menyerbu kerajaan Troya. Hanya saja, Paris sendiri tidak tinggal diam, sebagai salah satu prajurit tertangguh dan tampan yang menyebabkan ketiga Dewi tercantik di Olympus, bertekuk lutut untuk menentukan siapa yang paling cantik diantaranya, Afrodit, Athena dan Hera.

Alhasil, dalam beberapa tahun pertama, pasukan Yunani kalah telak oleh Troy, yang mengakibatkan banyak jenderal tangguh mereka terbunuh hingga menyisakan Odyesseus seorang. Namun, dengan semangat yang khas dari darah Sparta mereka yang kemudian diwariskan pada kerajaan Romawi hingga Italia sekarang.

Hingga, akhirnya dengan memakan waktu satu dekade, melalui strategi yang tidak biasa ala Sparta yang selalu menunggu serangan dari bangsa Troya. Odyesseus menggunakan taktik muslihat dengan ofensif untuk mendobrak benteng musuh sampai berhasil merebut kembali Helena yang begitu diidam-idamkan sang Raja sekaligus kehormatan negaranya...

*       *       *

13412142841406167825
13412142841406167825
Pertandingan Spanyol vs Italia 4-0 (dok. pribadi)

Hampir tiga milenium sesudahnya, meski tidak dalam skala yang sesungguhnya, di belahan bumi utara, telah terjadi "Perang Troya" jilid I. Seperti fakta dalam sejarah yang selalu berulang, kali ini pasukan Italia yang dipimpin oleh Andrea Pirlo, Gianluigi Buffon dan Mario Balotelli kalah habis-habisan oleh pasukan "Troya" Spanyol.

Bagaimana tidak, keempat gol yang tercipta mirip dengan aksi heroik dari Hector, Paris, Hecuba dan Mammeon dengan sentuhan Tiki-taka ala Barcelona. Tidak dapat terbantahkan bahwa Andreas Iniesta, Xavi Hernandez dan David Silva yang memporak-porandakan pertahanan Italia yang sebelumnya bermain sangat baik sebelum final.

Sama seperti dalam dalam sejarah, bahwa Paris berhasil membuat ketiga Dewi tercantik di khayangan bertekuk lutut. Kali ini, Spanyol juga berhasil mencetak sejarah dengan meraih tiga trofi paling bergengsi dalam sejarah sepak bola, yaitu Piala Eropa 2008, Piala Dunia 2010 dan Piala Eropa 2012.

Menilik kehebatan dari Pirlo yang sudah mulai uzur, karena telah berusia 33 tahun. Dalam perang Troya, Achilles, pun akhirnya tewas dalam suatu pertempuran menghadapi Paris, dalam artian Pirlo, sudah mencapai puncak kejayaannya dan sesuai hukum alam, kehebatannya akan memudar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun