Mohon tunggu...
Rizqa Tsania
Rizqa Tsania Mohon Tunggu... -

need not to know

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sejatinya, Setiap Orang adalah Pemimpin

15 Oktober 2013   06:19 Diperbarui: 24 Juni 2015   06:31 798
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Seringkali kita mendengar kata pemimpin. Hal yang terbayang ketika mendengar kata itu biasanya identik dengan sosok yang mampu memimpin sekelompok orang tertentu,  memiliki visi-misi tertentu, memiliki postur tubuh yang gagah dan tegap, pandai berbicara, dan sebagainya. Benarkah seperti itu?

Pemimpin tidak melulu tentang sosok yang berdiri di barisan paling depan, berkoar-koar dengan suara lantang, dengan postur tubuh yang tegap, tetapi pemimpin adalah jiwa atau karakteristik yang dimiliki setiap orang. Ya, sejatinya setiap orang adalah pemimpin dan mempunyai jiwa kepemimpinan. Hanya saja, tidak semua orang menyadari hal itu dan memanfaatkannya untuk orang banyak.

Pemimpin tidak selalu tentang orang yang pandai berbicara. Pandai bertutur kata, pandai mempengaruhi orang lewat kata-kata tanpa disertai tindakan nyata, tidak lantas dapat disebut seorang pemimpin. Banyak berbuat untuk kebermanfaatan lingkungan sekitar itu termasuk karakter pemimpin juga. Justru dengan tindakan nyata, akan lebih bisa mempengaruhi orang di sekitar untuk melakukan hal yang sama ketimbang hanya lewat kata-kata saja.

Pemimpin tidak mesti dikaitkan dengan memimpin suatu badan atau organisasi dengan struktur tertentu. Itu lebih tepat disebut pimpinan. Tidak semua pimpinan memanfaatkan nilai-nilai kepemimpinan yang dimilikinya. Sehingga seringkali kita menjumpai sosok yang diamanahkan untuk memimpin, namun ia melenceng dari jalan yang lurus, seperti korupsi dan sebagainya.

Kepemimpinan dalam diri manusia memiliki definisi yang luas, untuk dirinya sendiri dan bagi lingkungan di sekitarnya. Kepemimpinan untuk diri sendiri itu seperti memiliki akhlaqul qarimah, bertanggung jawab, jujur, disiplin, aktif baik lisan maupun tindakan. Kepemimpinan untuk lingkungan di sekitar adalah memiliki kepedulian terhadap sesama manusia dan makhluk hidup lainnya, menjaga kebersihan lingkungan sekitar, saling menghormati dan menghargai antar sesama, dan banyak memberi contoh lewat tindakan yang baik.

Kepemimpinan tidak bisa lepas dari soft skill. Karena meskipun setiap orang memiliki jiwa kepemimpinan, namun tidak semua orang mampu mengekspresikannya secara langsung. Dengan adanya soft skill, jiwa kepemimpinan seseorang akan lebih terasah dan akan semakin tajam. Sehingga totalitas sebagai seorang pemimpin akan jauh lebih terlihat dan terasa.

Jadi, pemimpin itu bukan sekedar sosok yang berani, kritis, berbadan tegap dan sebagainya, tapi pemimpin adalah jiwa atau karakteristik yang dimiliki seseorang untuk mengelola dirinya dan lingkungan di sekitarnya. Setiap orang memiliki jiwa itu dan perlu mengasahnya dengan soft skill.

Memang tidak setiap orang bisa jadi pimpinan, tapi setiap orang bisa jadi pemimpin. Karena setiap orang adalah pemimpin.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun