Mohon tunggu...
Rizal Abdillah
Rizal Abdillah Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Travel Blogger | Instagram: _hellorizal Email: rizal.abdillah97@gmail.com blog: www.rizalbackpack.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Surga Itu Bernama Balabalakang

12 April 2016   16:40 Diperbarui: 12 April 2016   16:45 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Menyapa Kepualauan Balabalakang"][/caption]Sinar mentari pagi menyinari alam nusantara, tepat pada waktu itu adalah libur panjang. Tiba waktu saya untuk mengimplementasikan mimpi saya untuk menyapa surga tersembunyi di Selat Makassar. Sebuah selat yang membelah Kalimantan dan Sulawesi. Persiapan yang begitu matang bagi saya, tak lupa pula alat snorkeling sebagai peralatan yang tidak bisa saya lupakan.

Tepat pukul 10 siang, bunyi mesin kapal yang tidak begitu besar berbunyi. Buritan kapal pun memberikan salam selamat tinggal dan sampai jumpa ke sisi dermaga Manggar Balikpapan, Kaltim. Terik matahari yang sangat menyengat tidak membuat saya untuk mengeluh. 12 Jam lamanya berada di tengah laut yang begitu luas. Sungguh ciptaan Tuhan yang mempesona. Tak sabar untuk menyapa surga yang bernama Balabalakang itu. Dan akhirnya jam menunjukkan pukul 9 malam. Sampailah di sebuah pulau tempat saya untuk melepas rasa letih. Walau kami tidak bisa melihat langsung keindahannya, saya tetap bersyukur karena telah sampai di pulau tersembunyi ini. Sambutan yang begitu hangat oleh warga sekitar yang mendiami pulau yang bernama Samataha ini.

[caption caption="Pulau Samataha Salah Satu Pulau Berpenghuni di Kep. Balabalakang"]

[/caption]Waktu semakin larut, angin darat menusuk hingga tulang dan hujan pun turun ditengah terlelapnya diri dalam tidur. Mentari menunjukkan sinarnya perlahan demi perlahan. Saya pun langsung mencuri waktu ke pesisir Pantai Samataha, Walau awan menutupi matahari pagi ini. Saya masih bisa dapat menikmati alam yang indah ini. Awan semakin membuka dan memperlihatkan sang surya, beberapa teman pun memulai pagi hari dengan menikmati air laut Samataha yang jernih. Tak mau kalah pun, saya pun ikut terjun dan menyapa karang-karang indah dan ikan-ikan kecil.

Sungguh nikmat Tuhan manakah yang kau dustakan.

Sang surya pun semakin naik, perjalanan pun dimulai untuk mengeksplore keindahan Kep. Balabalakang. Pulau pertama kami adalah Sumanga, sebuah pulau tak berpenghuni yang menyimpan keindahan yang sungguh menakjubkan dengan pantai pasir putih dan tak kalah pula dengan karang yang indah. Setelah itu kami menuju ke pulau selanjutnya yakni Anak Sumanga yang kali ini pulau kecil dan tidak berpenghuni. Butuh ekstra hati-hati jika ingin berenang disini, karena di Pulau Anak Sumanga ini merupakan tempat pertemuan arus. Walau kita tidak dapat menikmati keindahan karang disini kami cukup puas dengan indahnya perpaduan warna laut biru muda dan biru tosca.

 [caption caption="Keindahan di Laut Pulau Anak Sumanga"]

[/caption]Hari semakin siang matahari seperti diatas kepala. Sinar yang begitu terik dan membuat saya dan teman-teman pun bergegas untuk menuju ke sebuah pulau terakhir yang akan kami kunjungi yakni Popongan, sebuah pulau yang berpenghuni dan satu-satunya pulau di Kep. Balabalakang yang memiliki sinyal telkom untuk menelpon (wartel). Keindahan pulaunya juga tak kalah dengan lainnya dan kalian akan di sambut dengan kelincahan para penduduk dari pulau ini.

[caption caption="Pulau Popongan Tak Kalah Indah dari Pulau Lainnya"]

[/caption]Tepat pukul 4 sore, kami pun kembali ke Samataha untuk beristirahat dan mempersiapkan diri untuk pulang esok hari. Cukup singkat bagi kami untuk mengeksplore keindahan Balabalakang. Berat bagi saya untuk meninggalkan pulau ini. Semoga dilain waktu saya dapat menyapa kembali Surga yang tersembunyi ini. Sungguh sebuah pengalaman yang berharga dan tidak akan mungkin akan saya dapatkan di tempat lain.

Salam pesona Balabalakang untuk Indonesia...

 

Blog Saya: pejalanjaoh.blogspot.com

Instagram: @rizalabdlh_

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun