Mohon tunggu...
riska nuraini
riska nuraini Mohon Tunggu... Ahli Gizi - suka menolong orang

seorang yang senang membaca

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Meredam Perbedaan, Mempertahankan Keberagaman

10 Juli 2017   07:17 Diperbarui: 10 Juli 2017   10:00 270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wawasan Nusantara - ketikketik.com

Sebelum dan setelah ajang pilkada DKI Jakarta beberapa waktu lalu, perbedaan menjadi hal yang mengerikan. Orang berbeda pilihan, akan mendapatkan konsekwensi yang tidak mudah. Mereka tidak hanya akan mendapatkan ujaran kebencian, tapi juga ancaman tindakan tidak menyenangkan dalam kehidupan bermasyarakat. Ternyata, semua tindakan tersebut tidak bisa dilepaskan dari kepentingan politik. Kelompok intoleran nampaknya sudah mulai 'bermesraan' dengan elit politik. Fakta ini tentu mengkhawatirkan untuk kepentingan negeri ini dikemudian hari.

Sebentar lagi, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur juga akan segera menggelar pemilihan kepala daerah. Publik berharap ketegangan antar masyarakat tidak terjadi, hanya karena perbedaan politik. Agama sebaiknya juga tidak diikutkan dalam kepentingan politik, untuk menurunkan elektabilitas pasangan calon. Dengan adanya beberapa calon yang diusung, konsekwensinya akan melahirkan perbedaan pilihan. Artinya, berbeda dalam politik, berbeda dalam latar belakang akan melahirkan perbedaan pula dalam kehidupan sehari-hari. Dan sudah semestinya, kita semua mampu menghargainya.

Namun, kelompok intoleran dan radikal selalu mempersoalkan keberagaman. Tapi jika dalam kondisi terjepit mereka kemudian dengan lantang mengatakan NKRI. Banyak orang berkamuflase demi mewujudkan kepentingannya. Dulu dia berteriak tentang ajaran agama, tetapi ternyata mempunyai tujuan untuk mendirikan kekhilafahan di Indonesia. Padahal kita semua tahu, meski Indonesia mempunyai penduduk dengan mayoritas muslim, namun Indonesia bukanlah negara Islam. Sebaliknya, Indonesia juga mengakui berbagai banyak agama. Katolik, Protestan, Hindu, Budha, Konghucu dan aliran kepercayaan.

Keberagaman di Indonesia sudah tidak bisa ditawar lagi. Keberagaman di Indonesia merupakan anugerah yang telah diberikan Tuhan kepada kita suma. Dengan adanya keberagaman ini, tidak hanya mengantarkan Indonesia sebagai negara besar, tapi juga sebagai negara yang toleran. Karena setiap individu dituntut untuk saling mengenal satu dengan yang lainnya. Setiap individu dituntut untuk saling berinteraksi, mengerti dan memahami antar sesama. Dan hampir semua suku yang ada di negeri ini, umumnya bersikap terbuka dan mau menerima perbedaan dalam bingkai NKRI.

Saat ini, jelang pemilihan presiden pada 2019 mendatang, semua orang sudah berusaha mencuri start untuk mencari simpati publik. Sayangnya, cara-cara yang dilakukan elit politik ini, terkadang justru membuat gaduh negeri ini. Disisi lain, kelompok teroris masih terus mengintai dan berusaha menyerang aparat keamanan negeri ini. Dalam kondisi ini pun masih saja ada pihak-pihak yang memanfaatkan kesempatan untuk menebar ketidaknyamanan. Berita hoax berterbaran dimana-mana, yang berujung pada kekhawatiran massal.

Mari kita bergandengan tangan. Mari kita tetap terus meningkatkan kewaspadaan. Dan mari kita terus membekali diri dengan ilmu pengetahuan. Dengan bergandengan tangan, kita tetap menjaga persatuan dan kesatuan. Keberagaman bukan lagi menjadi persoalan, tapi justru menjadi anugerah. Dengan kewaspadaan, akan membuat kita tidak lengah dan tetap menjaga NKRI dari segala ancaman. Dan dengan ilmu pengetahuan, akan membuat kita tidak mudah terprovokasi oleh paham-paham menyesatkan yang akhir-akhirnya terus bertebaran di media sosial.

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun