Mohon tunggu...
Inovasi

Warga Berperan Aktif dalam Jurnalistik

17 Maret 2017   00:57 Diperbarui: 17 Maret 2017   10:00 637
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Memandang perjalanan internet memang banyak memberikan kelebihan dan kemudahan dalam hidup. Kemudahan ini mencakup dari berbagai aspek, seperti memperoleh informasi, berbagi informasi bahkan mengolah informasi sendiri, atau saat ini yang di katakan Jurnalisme Warga seperti yang akan di bahas pada kesempatan ini.

Internet telah berkembang sangat pesat, tanpa internet dapat di bayangkan bagaimana perkembangan lainnya, di mana dapat di pastikan akan berbeda dengan saat ini. Semakin berkembangnya internet maka akses akan semakin mudah, dan jurnalisme pun akan di harapkan semakin berkembang pula.

Mucnulnya media blog semakin memudahkan dalam menyebarkan informasi, yaitu langsung dari warga itu sendiri atau dengan kata lain jurnalisme warga. Bahkan saat ini beberapa portal media menyediakan suatu forum atau website tersendiri di mana warga dapat menjadi jurnalis dan mengolah beritanya sendiri layaknya seorang jurnalisme sungguhan. Maka dari itu muncul suatu ungkapan di mana siapa saja dapat menjadi Jurnalis.

Jurnalsime warga adalah kegiatan pertisifasi akitf yang melibatkan masyarakat dalam kegiatan pengumpulan, laporan, analisis serta penyampaian informasi dan berita. Jurnalisme ini juga di dasari oleh gagasan bahwa masyarakat yang tidak mengalami pelatihan maupun pendidikan jurnalisme, jadi jurnalisme warga biasa yang menjalankan fungsi selayaknya jurnalis profesional yang biasa kita liat pada umumnya. Banyaknya jurnalisme warga dikarenakan adanya internet yang mempermudah siapa saja bisa jadi jurnalisme warga. Berita atau informasi yang diproduksi jurnalis warga disebarluaskan melalui berbagai media, baik itu media mainstream yang menyediakan ruang jurnalisme warga seperti yang di katakan sebelumnya, maupun media milik warga sendiri (majalah, blog, buletin, radio komunitas, dan sebaginya).

Jurnalisme warga ini juga bisa kita katakan sebuah aktivitas jurnalistik yang dilakukan warga biasa. Jurnalistik suatu proses penulisan dan penyebarluasan berita (news). Karenanya, dasar pengetahuan dan ketrampilan (knowlegde and skill) jurnalisme warga adalah pemahaman dan kemahiran dalam menulis berita.

Selama ini media – media konvensional, di katakan tidak dapat mewakili setiap aktivitas warga. Karena tidak secara langsung mengalami apa yang ada pada warga itu sendiri. Maka dari itu munculnya jurnalisme warga dapat di anggap mewakili warga itu sendiri karena langsung lahir dari warga itu sendiri. Maksudnya adalah warga tersebut dapat menjadi subyek itu sendiri. Mereka dapat merencanakan, mereportase, bahkan menerbitkan berita sendiri. Maka dari itu jurnalisme warga ini, mereka dapat mengambil peran aktif dalam mengumpulkan, melaporkan dan menyebarluaskan berita. Jurnalisme warga ini pun dapat menjadi bentuk suatu perlawanan di mana, kaum elit masyarakat dalam menguasai sistem yang ada pada suatu media. Munculnya jurnalisme warga telah menciptakan suatu perlawanan pada media yang hanya mempraktekan jurnalisme satu arah. Sehingga ini dapat menjadi nilai positif dari jurnalisme warga itu sendiri.

Meskipun demikian, sebenarnya ada beberapa poin yang perlu di pahami. Apa itu? Yang pertama adalah kebenaran dari berita itu sendiri atau kredibilitas dari berita tersebut. Karena tanpa adanya pendidikan jurnalis, ada kemungkinan bahwa data yang di dapat tidak akurat dan tidak mendalam. Yang kedua adalah di mana semua saja dapat menjadi jurnalis maka siapa saja dapat menulis, maka dari itu kesempatan yang di sediakan oleh pihak media dapat di manfaatkan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Seperti identitas yang  tidak jelas. Karena identitas yang tidak jelas maka, kebenaran dari informasi dapat dipertanyakan.

Sebagai seorang jurnalisme warga kita juga harus mempunyai dasar ketrampilan menulis berita, karena ini nanti berkembang dengan kemampuan menulis karya jurnalistik lainnya, sama halnya seperti, seperi feature, artikel opini, foto jurnalistik, lalu jurnalistik penyiaran (broadcast journalism alias jurnalistik radio dan televisi). Karena melalui keterampilan, dari warga itu sendiri dapat menyebarkan informasi yang kredibel dan obyektif. Maka dari itu jika tanpa keterampilan, segala informasi yang di sebar dapat dipertanyakan kebenarannya.

Jadi seorang jurnalisme warga juga harus menguasai ilmu jurnalistik dasar ini atau penulisan berita yang meliputi, antara lain :

  • Pengertian berita
  • Nilai berita (news values)
  • Unsur-unsur berita (5W+1H)
  • Struktur naskah berita
  • Bahasa jurnalistik atau bahasa media
  • Etika penulisan berita (kode etik jurnalistik)

Selain itu,ada pula sejumlah prinsip dasar jurnalisme warga yang harus diperhatikan, seperti Bighow Guide dalam “Citizen Jurnalism Basics”, salah satu tokoh terkemuka pendukung CJ, dan Gillmor dan JD Lasica mengemukakan lima prinsip dasar jurnalisme warga (five basics principles of Citizen Journalism):

  • Accuracy, akurasi, ketepatan
  • Thoroughness, kecermatan, ketelitian.
  • Transparency, transparansi, keterbukaan dalam peliputan berita.
  • Faifness, kejujuran
  • Independence, Independensi, tidak berpihak dan tidak terikat oleh kelompok mana pun.

Jadi meski kita “hanya” seorang jurnalisme warga, berita yang kita buat haruslah akurat dari segi penulisan (redaksi) dan konten (isi, substansi, falta, data). Karenanya, jurnalisme warga memerlukan verifikasi atau cek-ricek data.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun