Beberapa hari lalu aku belum merasa mengantuk meski jam sudah menunjukkan pukul 10 malam.Maka aku tetap menonton TV, memindahnya dari satu chanel ke chanel lain, mencari acara yang enak ditonton.Sampai kemudian “bertemu” dengan adegan Agen Art (diperankan oleh Bruce Wilis) seorang agen FBI yang sedang bernegosiasi dengan 5 orang anak-anak yang terlibat dalam perampokan bank.Ketika Agen Art berhasil mempengaruhi para perampok belia untuk menyerah, pada saat sama tempat bersembunyi mereka diserbu pasukan FBI.Akhirnya semua perampok yang tadinya mau menyerah tewasdalam penyerbuan.Agen Art sangat marah pada komandan penyerbuan.Disini ada 2 sudut pandang yang bertentangan.Agen Art melihat mereka hanyalah anak-anak, yang khilaf (merampok bank), dan sudah bisa diyakinkan dan bersedia untuk menyerahkan diri pada pihak berwajib.Sementara menurut komandan penyerbuan melihat bagaimanapun mereka perampok, tidak perlu kesempatan kedua.
Kejadian “pembantaian” perampok belia yang berniat menyerah itu melahirkan kekecewaan Agen Art terhadap kolega dan institusi FBI.Dampak psikologis yang dialami berpengaruh pada kinerja dan akhirnya pada karirAgen Art.Sebagai tenaga terbaik dalam hal penyamaran, Agen Art dipindahkan ke bagian “mendengar rekaman” – suatu bagian untuk anggota FBI pemula.
Meskipun sempat komplain pada atasan, namun akhirnya Art menerima keputusan mutasi itu.Dan disitulah cerita dimulai: Agen Art menjadi penyelamat bagi Simon, seorang anak autis berumur 9 tahun yang dikejar-kejar tim NSA – FBI karena berhasil memecahkan kode system keamanan negara senilai US$ 2 milyar.Kedua orangtua Simon dibunuh oleh agen NSA, namun Simontanpa sengaja bersembunyi dan tidak ditemukan.Agen Art yang diperintahkan atasannya untuk memeriksa laporan anak hilang (Simon), menjadi satu-satunya pihak yang peduli akan keselamatan Simon.
Beberapa hikmah yang kudapat, kurasakan sebagai kata-kata nasehat dari Tuhan yang ditujukan padaku,antara lain:
1.Di film dikisahkan kedua orang tua Simon ketika masih hidup amat menyayangi Simon.Dalam kenyataan, tidak sedikit orang tua yang memiliki anak-anak difabel (misal mengalami kelainan fisik atau mental) justru menyia-nyiakan mereka.Melihat kasih sayang Orangtua pada Simon, aku teringat cerita dalam satu buku.Ceritanya ada sepasang suami istri yang sudah sekian lama menginginkan keturunan, akhirnya dikaruniai anak.Kejadiannya mengambil seting Rumah Sakit bersalin.Disebuah ruang persalinan, Dokter berhasil membantu proses kelahiran anak yang sekian lama dinantikan.Setelah membersihkan diri, dokter memeriksa bayi, dia tercenung, karena ternyata bayi itu memiliki kelainan fisik.
Namun sebagai dokter, ia harus memberitahukan keadaan itu ke orangtua si bayi.Maka ia sang suami, dan memberi tahu bahwa anaknya mempunyai kelainan fisik.Sang suami tentu merasa sedih.Setelah berhasil menguasai dirinya, Sang suami beralih bingung:bagaimana menyampaikan pada istrinya keadaan tersebut, agar istrinya tidak syok dan sedih.Akhirnya Sang suami memberanikan diri, dengan perlahan dan lembut ia menyampaikan keadaan bayi mereka.Meskipun sambil terbata-bata, akhirnya ia berhasil menyampaikan berita itu pada istrinya.
Setelah termenung sejenak sang istri mengambil nafas dalam dan berkata lembut pada suaminya: tolong bawa kemari anak kita, aku ingin melihatnya.Setelah itu, sambil menimang bayinya, Sang istri berkata pada suaminya: “Suamiku, Tuhan sangat tahu bahwa kita sangatmenginginkan anak, dan Ia tahu bahwa anak istimewa ini membutuhkan orangtua yang akan merawatnya dengan segenap kasih sayang, maka Ia menghadirkan anak ini dalam keluarga kita”.Mendengar kalimat Sang istri, snag Suami merasa pasak dari batu es yang menghujam jantung hatinya langsung cair dan menguap, berganti kelegaan dan sukacita.
Apa yang disampaikan Sang Ibu tadi merupakan suatu kesadaran yang amat dalam, bahwa Tuhan memiliki suatu maksud dalam setiap peristiwa, termasuk dalam proses penciptaan.Otoritas Tuhan dalam hal penciptaan Tuhan, diakui Sang Ibu lewat respon menerima, bahkan bersyukur. Suatu Ketegaran hati yang sulit diukur nalar manusia.
2.System keamanan negara bernama MERCURY yang tak mampu dijebol dengan super komputer, ternyata dipecahkan oleh seorang anak autis.Suatu mahakarya manusia tak ada artinya dihadapan Tuhan, dalam hal ini aku diingatkan untuk tidak sombong, tidakmengandalkan kekuatanku sendiri, sebab yang menentukan hasil adalah Tuhan.Pepatah kunonya barangkali Ora Et Labora.
3.Tokoh pimpinan NSA demi menyelamatkan karirnya tega membunuh orang tua Simon, bahkan2 orang programer system Mercury yang nota bene anakbuahnya, karena mencoba membeberkan pembunuhan orangtua Simon.Dalam realitas hidup tidak sedikit perilaku sadis kita temui, bahkan justru dilakukan para pemimpin yang seharusnya menjadi teladan.Misalnya kasus korupsi atas dana dan material bantuan bagi korban bencana, penipuan berkedok agama, menujual kemiskinan (misal untuk mendapatkan dana bantuan), dan sebagainya.Atau yang terhitung hal-hal wajar, namun sebenarnya laten, misal korupsi waktu, kerja ogah-ogahan dan tak bermutu, korupsi uang kecil-kecilan.Bahkan ada seorang teman yang menceritakan sahabatnya yang sangat religius berkeyakinan bahwa mngkorupsi uang negara itu tidak berdosa, karena uang negara bukan milik siapa-siapa!.
Barangkali oknum yang “mencuri” material dalam suatu proyekjalan-raya tidak membayangkan jika suatu ketika akibat perbuatannya menyebabkan salah satu bahian jalan menjadi berlubang.Oknum yang “mencuri” kualitas neon penerangan jalan tidak menyadari bahwa kualitas neon yang dikorupsinya menjadi cepat putus, dan tidak dapat menerangi jalan yang gelap.Oknum yang “mencuri” ukuran drainase jalan tidak menyadari bahwa penyempitan itu menyebabkan air hujan tidak tertampung dan meluap ke jalan.Demikian pula mereka yang membuang sampah ke selokan semakin membuat drainase macet.
Akibat musim hujan berkepanjangan, lobang di jalan tadi tergenang dan menjadi semakin dalam dan lebar.Suatu ketika, seorang ibu terpaksa pulang malam, karena lembur.Karena rute pulang kurang aman jika malam, maka terpaksa ia mengambil rute lain.Dengan mantel dia menembus hujan lebat untuk sampai rumah, namun sampai di jalan gelap motor yang ditumpanginya terperosok dalam lubang yang tergenang air.Sang Ibu jatuh tertelungkup, dan pingsan.Untunglah ada pengendara mobil yang melihat dan membantunya ke rumahsakit.Setelah siuman, dokter yang merawatnya memberitahu bahwa Ibu tadi keguguran.Ternyata Ibu tadi hamil muda.Padahal sudah 10 tahun lebih ia dan suaminya merindukan kehadiran anak.
Mungkin kisah ini dianggap “maksa”, namun saya yakin ini sesuatu yang sangat mungkin terjadi, dan dapat menjadi dasar untuk menjawab pertanyaan: Apakah korupsi uang negara tidak berdosa ?! bagi saya, selain “membunuh” janin tadi, ternyata perilaku korupsi juga membunuh harapan seseorang
Orde Reformasi yang diharapkan dapat menghadirkan suatu pemerintahan yang mensejahterakan rakyat, justru terlibat dalam kasus semacam BLBI, atau yang terbaru Kasus Bank Century.Apakah masih ada pemimpin yang melihat Suara rakyat (Mandat) sebagai Suara Tuhan ?!
4.Tokoh Agen Artsebagai pembela kebenaran, menghadapi lawan tak sebanding: Pimpinan NSA dan sekaligus Tokoh dibalik System Mercury yang dinilai berhasil oleh para penguasa politik.Di atas kertas perhitungannya tentu Agen Art akan mati konyol.Namun dalam film tersebut Agen Art mendapatkan bantuan-bantuan “sepele” namun menentukan keberhasilannya dalam menyelamatkan Simon – dan tentu saja dirinya.Dalam realita, yang terbaru mungkin terwakili oleh kasus Cicak VS Buaya, atau yang lebih relevan mungkin kasus Prita VS RS. OMNI atau VS Kejaksaan.
Publik yang terusik atas hegemoni institusi POLRI dalam Kasus Cicak VS Buaya, atau RS. OMNI VS Prita, melahirkan KEPEDULIAN SOSIAL dalam bentuk gerakan dukungan 1 juta facebook er bagi Bibit-Chandra, atau Koin untuk Prita.KEPEDULIAN SOSIAL barangkali sudah menjadi sesuatu yang sudah langka dan sehingga tidak diduga terjadi, dan mengakibatkan efek domino luar biasa.Bagaimana tidak, seorang SBY terpaksa turun tangan membentuk Tim 8 untuk menjernihkan kasus Cicak VS Buaya; dan jaksa Agung yang langsung memutasi satu petinggi kejaksaan Tinggi dalam kasus Prita VS RS. OMNI.
Hidupnya kembali KEPEDULIAN SOSIAL merupakan sesuatu yang menggembirakan.Hanya saja perlu ditopang oleh lebih banyak inisiator,untuk “menggerakkan massa” semacam penggagas Facebook untuk mendukung Bibit-Chandra atau koin untuk prita.Inisiator diperlukan untuk: pertama, sebagai eksekutor ; maksudnya menentukan kejadian-kejadian sosial mana saja yang membutuhkan uluran tangan bersama.Kedua, sebagai penggerak, melalui ide-ide inovatif semacam koin untuk prita.Ketiga, sebagai penopang, agar gerakan tidak hanya panas di depan dingin dibelakang, misal dalam bentuk penggalangan danabagi korban bencana, dilakukannya sampai para korban kembali dapat mandiri.Keempat, jika memungkinkan dana yang digalang, namun tidak terserap habis dikelola secara transparan dan akuntabel, sebagai revolfing fund, misal untuk permodalan usaha mikro masyarakat yang membutuhkan.Keuntungan dari pengembalian diputar lagi, dan sebagian disisihkan sebagai dana abadi jikaterjadi lagi korban bencana.
Mungkin cukup 4 poin itu dulu, silahkan menanggapi, barangkali MERCURY RISING-nya menjadi terlalu melebar, atau KATA-KATA TUHAN yang kutuliskan sudah terdistorsi Subyektifitasku, atau masukan apapun untuk menambah kaya coretan keyped ini …
Bandar Lampung, 3 Januari 2010.
Salam Hangat,
Thomas Prasasti
Link: http://ketikatuhanbicara.blogspot.com
