Mohon tunggu...
Rendy Yogaswara
Rendy Yogaswara Mohon Tunggu... Guru - seniman, musisi dan penulis

Nama Pena: Rere

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Selamat Datang Pemenang atau Pengangguran? 2018

2 Mei 2018   10:56 Diperbarui: 2 Mei 2018   23:39 685
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ujian Nasional telah usai namun perjalanan belum selesai justru ini awal dari perjuangan para lulusan tahun pelajaran 2017/2018 untuk  SMA/SMK (sekolah menengah atas/kejuruan) meski pengumuman kelulusan baru akan diumumkan pada tanggal 3 mei 2018 nanti namun sudah mulai terasa hiruk pikuk mereka jalani dengan mencari info-info pekerjaan lewat Bursa kerja khusus atau media masa online maupun cetak, lebih khususnya lulusan SMK yang memang didedikasikan untuk siap kerja dan siap bersaing dengan kompetitor lain dalam perekrutan-perekrutan kerja.

Namun tidak sedikit pula yang masih menikmati masa remajanya dengan bermain-main dan masih belum punya persiapan matang untuk mencari info kerja, ada juga yang sudah mengikuti tes rekrutmen di suatu perusahaan pada masa ijon (masih duduk di kelas XII) namun tidak lolos psikotes dan runtutan tes lainnya sehingga membuat semangat juang mereka menurun untuk mengikuti tes rekrutmen.

Dari data badan pusat statistik (BPS) tingkat pengangguran pertahun meningkat, dari tahun terakhir saja per-agustus 2017 meningkat 10.000 orang pengangguran hingga menjadi 7,04 juta orang dari sebelumnya 7,03 juta orang pada agustus 2016. Peran pemerintah sangat menentukan untuk menekan angka pengangguran yang kian bertambah, upaya pemerintah menjadikan masyarakat yang kreatif dan inovatif dengan cara berwirausaha masih belum efektif untuk mengurangi angka pengangguran justru semakin terbatas ruang gerak para pencari kerja.

Dengan prosentase yang tidak seimbang antara terbatasnya jumlah lowongan kerja dengan jumlah pelamar kerja ini menjadi polemik tersendiri, contoh dari segi tenaga pendidikan saja dirasa masih banyak sektor yang kurang untuk mengisi formasi-formasi tersebut namun untuk menjadi tenaga pendidik saja sekarang susah padahal dengan lulusan Sarjana, apalagi dengan sekedar lulusan SMK?.

Entah berapa puluh ribu lagi jumlah pengangguran yang akan bertambah ditahun 2018 ini, kembali antara ke individu orangnya atau pemerintah. bukan salah pemerintah sepenuhnya istilah "anak zaman now" memang terjadi, moral yang semakin miris memprihatinkan menambah PR pemerintah untuk mewujudkan generasi muda yang baik, tidak hanya pemerintah melalui peran guru namun peran orang tua yang sangat berpengaruh untuk mendidik anaknya agar lebih bermoral, sopan dan sentun dan berdaya juang tinggi, mungkin akhirnya saling berhubungan bak rantai makanan, orang tua mencari nafkah dengan rasa susah payah (karena susahnya mencari kerja) hingga merantau ke kota lain dan meninggalkan anak-anaknya dan di besarkan oleh kakek atau neneknya yang tertinggal dirumah, dengan kemampuan seadanya dalam mendidik pola asuh anak berdampak anak yang tumbuh menjadi anak yang berontak apalagi dengan lingkungan yang tidak mendukung pula, pergaulan yang bebas sehingga menambah warna karakter yang kurang baik untuk mereka.

Ditambah dengan era digital dan modern ini banyak berpengaruh besar terhadap perkembangan individu dan perekonomian masyarakat, kebutuhan yang belum saatnya sudah banyak dikonsumsi oleh masyarakat luas dari anak-anak sampai dengan dewasa. perkembangan teknologi yang prematur tidak di imbangi dengan sosialisasi yang baik sehingga berdampak negatif ke semua pihak. 

Pendampingan orang tua berperan untuk mengendalikan hal-hal yang dianggap melewati batas kewajaran di fase usia tersebut sehingga tidak ada yang istilahnya anak zaman now yang sedang marak terjadi, dan berpengaruh ke kompetensi individu tersebut untuk mendapatkan suatu pekerjaan yang sesuai dengan keahliannya.

Demikian korelasi yang sangat erat antara orang tua yang bertugas untuk perkembangan individu anaknya dibantu guru di sekolah dan peran pemerintah yang harus lebih memperhatikan lebih luas kebutuhan masyarakatnya dalam memberikaan kesempatan kerja dan peluang kerja yang memadai. 

Begitu banyak hal yang perlu diperbaiki dalam sistem maupun karakter, banyak cara untuk menjadikan generasi ini menjadi lebih beradab dan berkompeten agar dapat mengisi posisi-posisi yang tepat dalam pencarian yang begitu sulit. di Hari Pendidikan Nasional ini semoga dapat lebih memajukan generasi-generasi muda yang tangguh dan berakhlak dalam menggapai cita-citanya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun