Perkembangan tekhnologi yang banyak membantu kehidupan manusia seperti yang dirasakan saat ini harus dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk memajukan bangsa Indonesia, khususnya dari segi literasi. Karena dengan meningkatkan budaya baca akan menambah kemampuan masyarakat Indonesia dalam memahami sesuatu.
Berdasarkan studi "Most Littered Nation In The World" yang dilakukan oleh Central Connecticut State University, tercatat bahwa minat baca penduduk Indonesia ada di posisi ke-60 dari 61 negara. Hal tersebut menjelaskan kenapa bangsa Indonesia sulit untuk berkembang.
Tekhnologi memang semakin berkembang pesat, namun bersamaan dengan itu, kemunculan media sosial dinilai memperparah kondisi minat baca masyarakat Indonesia yang sudah sangat rendah tersebut. Waktu masyarakat banyak dihabiskan untuk sibuk bermain media sosial yang dimiliki dibanding untuk membaca buku.
Kebiasaan membaca harus ditingkatkan dengan menghadirkan bahan bacaan di lingkungan sekitar, baik dengan mendirikan perpustakaan, taman baca, mobil perpustkaan keliling dsb. Dekatnya buku (bahan bacaan) dari jangkauan masyarakat tersebut dapat meningkatkan minat baca masyarakat.
Mularis Djahri, Calon Walikota Palembang 2018 mencanangkan program yang sangat mendukung kebutuhan masyarakat dalam hal literasi, yakni dengan literasi berbasis tekhnologi. Dengan memanfaatkan kemajuan tekhnologi maka budaya baca masyarakat Indonesia akan berkembang dengan pesat. Hal tersebut didasarkan pada kenyataan bahwa keseharian masyarakat Indonesia saat ini tidak terlepas dari sentuhan tekhnologi mutakhir.
Pemerintah harus peka terhadap kebutuhan masyarakat saat ini, dan dengan memanfaatkan internet, kerja pemerintah akan sangat terbantu.