Mohon tunggu...
Rahmat Hadi
Rahmat Hadi Mohon Tunggu... karyawan swasta -

@rahmathadi

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Perjuangan Pengibaran Merah Putih di Tebing Gunung Cupu Purwakarta

19 Agustus 2016   15:59 Diperbarui: 19 Agustus 2016   19:33 755
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sang Saka Merah Putih di Gunung Cupu Purwakarta (Photo by Rahmat Hadi)

Tantangan dan rintangan datang silih berganti. Mulai dari guyuran hujan saat survei dilakukan, alat pengebor yang bermasalah, hingga bendera yang belum siap beberapa jam menjelang upacara. Mampukah Team Sekolah Panjat Tebing Merah Putih melewatinya? Bagaimana caranya? Ikuti kisahnya...

Berbagai cara dilakukan orang memperingati hari kemerdekaan. Upacara di lapangan sekolah, kantor, puncak gunung, dasar laut hingga ke tebing. Seperti yang dilakukan oleh alumni Sekolah Panjat Tebing Merah Putih (SPTMP) Region Jakarta dan Purwakarta. Pengibaran Sang Saka Merah Putih di tebing memang telah menjadi agenda rutin SPTMP sejak beberapa tahun belakangan.

Ide tercetus, rencana tersusun dan panitia pun terbentuk. Diskusi dan meeting intens dilakukan untuk memastikan semua rencana bisa berjalan dengan mulus hingga detik-detik pengibaran bendera usai. Tebing Gunung Cupu di Purwakarta menjadi pilihan tahun ini. Gunung berketinggian 333 meter di atas permukaan laut dengan ketinggian tebing sekitar 150 meter dengan lebar sekitar 27 meter. Selain karena jarak yang dekat dari Jakarta dan Kota Purwakarta, pertimbangan lainnya adalah untuk kembali menghidupkan jalur pemanjatan Gunung Cupu yang sudah lama tak tersentuh. 

Trek ke Lokasi Pengibaran (Photo by Rahmat Hadi)
Trek ke Lokasi Pengibaran (Photo by Rahmat Hadi)
Team survey pertama mulai bergerak ke lokasi 2 minggu sebelum hari H. Penentuan jalur pemanjatan dan titik pengibaran bendera menjadi tujuan utama team survey beranggotakan 6 orang ini. Survey berjalan dengan lancar sesuai rencana. Cuaca cerah dan bersahabat senantiasa menemani team selama survey. Koordinasi dengan team SPTMP purwakarta yang bertugas menyiapkan bendera raksasa berukuran 15 x 10 meter pun dilakukan. Hasil survey di bahas setelah team survey kembali ke Jakarta. 

Peralatan untuk Pengibaran Bendera (Photo by Rahmat Hadi)
Peralatan untuk Pengibaran Bendera (Photo by Rahmat Hadi)
Survey ke 2 dilakukan di H-4. Sekedar informasi bahwa survey hanya bisa dilakukan di akhir pekan mengingat sebagian besar alumni SPTMP adalah pegawai yang harus bekerja di weekday. Meeting dan koordinasi lainnya dilakukan usai jam kantor atau melalui group whatsapp. begitu pula koordinasi dengan team Purwakarta yang sering terkendala oleh jaringan komunikasi.

Saat survey ke 2 dilakukan, tantangan sudah mulai terasa. Cuaca tak menentu dan guyuran hujan cukup membuat team survey kalang kabut. Betapa tidak, di survey ke 2 inilah semua peralatan dan perlengkapan untuk keperluan upacara sudah harus terpasang. Tali carmantel beratus-ratus meter, puluhan carabinner dan runner, bor mesin hingga bendera seberat 50 kg harus di panggul ke puncak gunung dengan melewati jalan setapak berkemiringan 45 - 90 derajat. Rencananya di survey ke 2 ini team akan melakukan simulasi dan gladi resik. 

Pembuatan Lubang Hanger secara Manual (Photo by Rahmat Hadi)
Pembuatan Lubang Hanger secara Manual (Photo by Rahmat Hadi)
Guyuran hujan yang sempat membuat panik ternyata bukan satu-satunya tantangan. Saat sedang asyik membuat lubang untuk pemasangan hanger (gantungan), tiba-tiba bor mesin yang digunakan ngadat. Tak ada pilihan lain, pembuatan lubang dengan cara manual harus dilakukan. Belum cukup sampai di situ. Sesaat sebelum simulasi, team baru mengetahui jika bendera yang akan dikibarkan ternyata tak seperti yang diharapkan. Masih ada beberapa bagian yang perlu di sempurnakan. Namun karena waktu sudah mepet, bendera tetap di gunakan untuk simulasi. Rencana untuk gladi resik terpaksa harus ditiadakan karena langit purwakarta mulai gelap.    

Pemasangan Tali untuk Frame Bendera (Photo by Rahmat Hadi)
Pemasangan Tali untuk Frame Bendera (Photo by Rahmat Hadi)
Hari hampir gelap, guyuran hujan masih terus mengucur, rasa lapar dan haus mendera tak menyurutkan niat dan aktifitas team untuk menyelesaikan semua rencana. Semangat adalah harga mati ternyata tak sekedar menjadi slogan bagi komunitas penggiat aktifitas panjat tebing yang terbilang ekstrim ini. Lampu-lampu sudah menyala di rumah penduduk terlihat dari kejauhan saat team mulai membenahi alatnya untuk turun. Trek yang licin tak jarang membuat team harus berjibaku dalam kegelapan. Lagi-lagi semangat membara ditunjukkan semua anggota team diselingi gelak tawa. 

Pemasangan Hanger di Dinding Tebing (Photo by Rahmat Hadi)
Pemasangan Hanger di Dinding Tebing (Photo by Rahmat Hadi)
Setiba di Basecamp, team langsung melakukan briefing membahas kendala dan solusi yang harus diambil demi suksesnya acara. "Apapun alasannya, acara harus berjalan sesuai rencana," begitu prinsip seluruh anggota team. Setelah semua peralatan di kumpulkan dan di data, team bergegas meninggalkan basecamp menuju Jakarta saat jarum jam menunjukkan angka jam 11.30 malam. Sebagian anggota team bersedia untuk stand by di lokasi untuk melanjutkan pekerjaan pembuatan lubang hanger yang belum kelar.

Base Camp Team
Base Camp Team
Hari pelaksanaan tersisa 2 hari lagi. Ternyata tantangan dan kendala masih terus menerus menerpa. Budget dan pihak sponsor yang masih belum sesuai estimasi, banner bendera yang masih harus di perbaiki serta beragam kendala lainnya senantiasa datang silih berganti. Syukurnya, sehari sebelum hari H tepatnya tanggal 16 Agustus, berita menggembirakan diterima bahwa pihak Kementerian pariwisata dan beberapa sponsor produsen alat-alat outdoor bersedia menjadi sponsor acara yang digelar sekali setahun ini. Team segera memesan banner untuk dipasang di lokasi acara. semuanya serba instant dan kilat. Tambahan lagi, beberapa media televisi termasuk salah satunya Kompas TV bersedia meliput. Semangat dan euphoria kegembiraan tak terbendung dari seluruh anggota team. Keberangkatan ke lokasi acara di Purwakarta segera di lakukan.

Simulasi Pengibaran Bendera (Photo by Hadi)
Simulasi Pengibaran Bendera (Photo by Hadi)
Namun masih ada 1 kendala yang sangat penting dan belum teratasi. Setiba di Purwakarta, kami baru mengetahui jika bendera yang akan di gunakan untuk upacara keesokan harinya ternyata belum siap. Gantungan yang harus terpasang di bagian atas bendera dan akan digunakan untuk menjadi penggantung tali ternyata belum terpasang. Jam sudah menunjukkan angka jam 17.30 sore atau tersisa 15 jam lagi sebelum acara. Lagi-lagi team harus kelimpungan untuk mencari webbing yang akan digunakan sebagai pengait bendera dan langsung di jahit malam itu juga. Bendera baru tiba di lokasi basecamp saat jam menunjukkan angka 1 dinihari!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun