Mohon tunggu...
Rachmat PY
Rachmat PY Mohon Tunggu... Penulis - Traveler l Madyanger l Fiksianer - #TravelerMadyanger

BEST IN FICTION 2014 Kompasiana Akun Lain: https://kompasiana.com/rahab [FIKSI] https://kompasiana.com/bozzmadyang [KULINER] -l Email: rpudiyanto2@gmail.com l IG @rachmatpy @rahabganendra

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Harga Daging Sapi Meroket, Pahami Dulu, Jangan Kaget

30 Juni 2016   04:16 Diperbarui: 30 Juni 2016   04:22 405
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi daging sapi. (Sumber: http://assets.kompas.com/data/photo/2016/05/25/1318008PenjualdagingsapisegardiNunukanAhmad.Upayapemerintahmenekanhargadagingsapisegarhingga80-.000rupiahakansulittercapaidiwilayahperbatasan-.-780x390.JPG)

Momen lebaran salah satu indikasinya adalah naiknya harga barang kebutuhan sehari-hari. Mulai sandang hingga pangan. Seakan sudah menjadi hal yang biasa, namun selalu menjadi isu yang terangkat setiap tahun. Kaget? Bisa iya,bisa tidak. Kaget karena memang terkadang melonjak selangit. Tak kaget, biasa saja karena biasanya sudah menerka dan menebak, jelang lebaran harga-harga makin merangkak naik. Tak terkecuali daging sapi. Daging yang bagi sebagian besar orang menjadi konsumsi ataupun bisnis.

Bagi diriku pribadi sih harga daging sapi yang meroket, tak begitu terasa. Laa lebih suka mengkonsumsi olahan ikan tawar maupun laut, yang meski harganya turut naik, namun tak sespektakuler daging sapi.  Namun tentu masalah tak sesederhana itu, mengingat daging sapi telah menjadi bahan olahan yang melingkupi kebutuhan banyak orang, termasuk dalam dunia bisnis.  Maka tak heran isu panas daging sapi ini sampai menyita perhatian Presiden Joko Widodo. Harapan untuk menekan harga daging sapi di kisaran harga Rp. 80.000/ kg pun digulirkan.

Saat itu harga daging sapi melonjak tinggi hingga mencapai Rp 120.000 per kilogram di pasaran. Dibandingkan dengan harga di negeri tetangga seperti di Malaysia dan Singapura ada kesenjangan. Di kedua negara tersebut harga daging sapi di kisaran Rp 70.000 hingga Rp 80.000 per kilogram, baik di pasar modern maupun tradisional. Inilah salah satu yang memicu harapan harga di dalam negeri yang minimal sama dengan kedua Negara tersebut.

Presiden Jokowi paham betul, bahwa persoalan harga daging tidak mudah diselesaikan sebab sudah terjadi selama bertahun-tahun dan telah dianggap hal biasa. Namun baginya kondisi harga tersebut  bukan hal biasa dan harus dibongkar dan dijungkirbalikkan. Harapan Presiden adalah masyarakat luas bisa menikmati daging sapi dengan harga murah menjelang lebaran tahun ini. Lalu seperti apa kondisi harga daging sapi yang disebut-sebut meroket itu? Apa kata pemerintah? Apa juga sih upaya-upaya menstabilkan harga daging sapi, khususnya dim omen tahunan lebaran?

Untuk mengetahui lebih jauh tentang isu ‘seksi’ harga daging sapi ini, sangat tepat acara Nangkring Kompasiana yang menggandeng Kementerian Perdagangan RI yang bertema: “Beda Potongan, Beda Harga” di Anomali Coffee, Jakarta Pusat, 22 Juni 2016.  Narasumber yang dihadirkan yakni  Menteri Perdagangan, Thomas Trikasih Lembong menjadi krusial. Bagaimana tidak, ajang tepat untuk mengetahui dan diskusi dengan pembantu presiden di puncak pimpinan yang membawahi langsung soal ketersediaan daging sapi di tanah air.

Thomas Lembong, Menteri Perdagangan saat acara Nangkring Kompasiana. (foto Ganendra)
Thomas Lembong, Menteri Perdagangan saat acara Nangkring Kompasiana. (foto Ganendra)
Tentang Jenis DagingSapi

Daging sapi banyak didistribusikan salah satunya melaluipasar-pasar daging. Harganya pun beragam tergantung bagian-bagian dari sapinyasendiri. Itu yang membedakan. Materi yang perlu dan penting untuk diketahuipublic dari Kemendag, menyajikan jenis-jenis daging sapi ini. Ternyata adabeberapa bagian dan jenis lhoo. Coba simak gambar di bawah ini. Gambar mengenai5 jenis bagian daging sapi plus harganya.

Jenis daging sapi. Materi Kemendag (Ganendra)
Jenis daging sapi. Materi Kemendag (Ganendra)
Jadi jenis daging sapi dibedakan  5 bagian dengan kualitas yang berbeda-beda.

Jenis Primary Cut. Ini jenis bagian daging sapi dengan kualitas nomor satu. Memiliki tektur daging lebih lunak dan tidak berlemak.  Biasanya digunakan untuk kebutuhan restoran, steak dan lain-lain. Primary Cut terbagi seperti Has dalam, Has luar dan Lamusir. Harga di kisaran Rp.120 ribu hingga Rp.130 ribu per kilogram.

Secondary Cut Type A-B. Jenis ini dagingnya tidak selunak daging jenis primary cut. Biasanya digunakan untuk rendang, dendeng, semur dan abon sapi. Secondary Cut biasanya pada bagian Sengkel, Tanjung, Samcan, Sampil, Pendasar dan Gandik. Harganya antara Rp.80 ribu - Rp115 ribu per kilogram.

Manufacturing Meat. Daging jenis ini digunakan untuk keperluan industry.  Daging jenis ini tetelan 65-95CL, daging dadu, daging giling. Harganya kompetitif di kisaran Rp.40 ribu hingga Rp60 ribu per kilogram.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun