Mohon tunggu...
Rachmat PY
Rachmat PY Mohon Tunggu... Penulis - Traveler l Madyanger l Fiksianer - #TravelerMadyanger

BEST IN FICTION 2014 Kompasiana Akun Lain: https://kompasiana.com/rahab [FIKSI] https://kompasiana.com/bozzmadyang [KULINER] -l Email: rpudiyanto2@gmail.com l IG @rachmatpy @rahabganendra

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Biofiltrasi, Teknologi IPA Taman Kota Mengolah Air Baku Kualitas Buruk

18 November 2016   18:34 Diperbarui: 18 November 2016   18:46 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

INSTALASI Pengolahan Air (IPA) Taman Kota, Jakarta Barat adalah instalasi pengolah air baku milik Palyja, yang mengolah air baku dari Cengkareng Drain, Jakarta Barat. Meski kapasitas produksinya paling kecil diantara IPA milik PT PAM Lyonnaise Jaya (Palyja) lainnya, keberadaannya cukup signifikan untuk melayani kebutuhan air bersih di kawasan Jakarta Barat. Kapasitas produksi yang dihasilkan IPA Taman Kota mempunyai arti penting, mengingat IPA ini sempat ‘stop’ produksi dikarenakan ‘kewalahan’ mengolah air baku yang berkualitas sangat buruk. Polutan sebesar 8 ppm (part per million) menjadi penyebabnya. Polutan yang jauh diambang standar semestinya sekitar 1 ppm.

Namun belakangan dengan ‘jurus’ teknologi terbaru, IPA Taman Kota, mampu beroperasi kembali. Teknologi Biofiltrasi namanya. Sebuah teknologi yang digunakan sejak Juli 2012 itu, mampu meremoval kandungan amonia dan deterjen dalam air. Air baku pun mampu diolah sesuai persyaratan yang tertuang dalam Permenkes no 492 tahun 2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum. Saat ini kapasitas produksi sebesar150 lps (litre per second) telah dinikmati warga Jakarta Barat yang menjadi daerah layanannya.

Lalu seperti apakah teknologi Biofiltrasi itu? Bagaimana kondisi air baku di ibukota, masih cukupkah untuk diolah melayani penggunanya? Apa tantangan terberat yang dihadapi IPA Palyja? Apa saja yang sudah dan akan dilakukan Palyja dalam pelayanan air bersih?  

Kompasiana Visit ke IPA Taman Kota Jakbar (Foto GANENDRA)
Kompasiana Visit ke IPA Taman Kota Jakbar (Foto GANENDRA)
Turut ‘blusukan’ ke IPA Taman Kota, Kembangan Utara,  Jakarta Barat dalam acara Kompasiana Visit, pada bertema “Optimasi Instalasi sebagai Solusi Defisit Air Bersih Jakarta” pada Kamis (3/11/2016) yang lalu, aku memperoleh banyak informasi dan wawasan baru. Bukan hanya soal seluk beluk layanan Palyja, namun juga mengetahui sendiri bagaimana IPA Taman Kota mengolah air baku yang polutannya tinggi menjadi air bersih. Bersama kompasianer lainya, aku berkesempatan melihat-lihat proses pengolahan air baku di IPA Taman Kota, juga memperoleh informasi tentang Palyja saat berkunjung ke IPA 1 Pejompongan di Jalan Penjernihan 2, Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Oh iya untuk diketahui IPA Taman Kota ini adalah salah satu IPA yang dimiliki Palyja. Di sini  kapasitas produksi  paling kecil, sebesar 150 lps. Maklum saja areanya meliputi hanya Luasnya 4000 m3 saja. Sementara IPA lainnya ada IPA 1 Pejompongan dengan kapasitas produksi 2.000 liter/detiklps, IPA 2 Pejompongan dengan kapastitas produksi 3.600 lps, dan IPA Cilandak dengan kapasitas produksi 400 lps. Nah khusus kali ini aku ceritain IPA Taman Kota yang sudah berdiri dan beroperasi sejak 1982 ini, sesuai dengan lokasi yang aku kunjungi saat Kompasiana Visit.

IPA Taman Kota (Foto Ganendra)
IPA Taman Kota (Foto Ganendra)
Ini Dia, Cara Pengolahan Air Baku IPA Taman Kota

Sosok muda berperawakan tubuh kecil itu sabar menjelaskan per tahapan pengolahan air baku. Suaranya lantang terdengar dari megafon yang dipegangnya. Febri, salah seorang petugas dari IPA Taman Kota menjawab pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan Kompasianer saat ‘blusukan’ ke jantung pengolahan air baku IPA Taman Kota.

Diantara bak-bak semen, pipa-pipa saluran air, dan suara aliran air, Febri menjelaskan satu persatu cara pengolahan air baku di tempatnya bekerja.

“Nah ini adalah tahap pertama, air baku dari intake Cengkareng Drain ditampung di sini,” katanya kepada rombongan kompasianer di salah satu sudut lokasi IPA Taman Kota, Kamis (3/11/2016).

Intake Cengkareng drain. (Foto Ganendra)
Intake Cengkareng drain. (Foto Ganendra)
4 Pompa di intake Cengkareng drain (Foto Ganendra)
4 Pompa di intake Cengkareng drain (Foto Ganendra)
Stasiun pompa di Kembangan utara, Jakbar. (Foto Ganendra)
Stasiun pompa di Kembangan utara, Jakbar. (Foto Ganendra)
Air baku itu didatangkan dari intake 150-160 lps Cengkareng drain. Ada 4 pompa yang mendorong air baku ke lokasi penampungan air pengolahan IPA Taman Kota. Jaraknya sekitar 2 km. Durasi yang dibutuhkan air sampai ke lokasi pengolahan sekitar 20an menit. Di sinilah tahap awal pengolahan air baku dimulai.

Oya sebelumnya untuk diketahui ada tahapan proses pengolahan di IPA Taman Kota ini. Sesuai penjelasan Vita Chandra Dewi, Kepala IPA Taman Kota dan juga Febri saat ‘blusukan’ ke bak-bak pengolahan air baku. Intinya ada 5 tahap proses pengolahan sampai menjadi air bersih. Tahapan proses pengolahan tersebut adalah koagulasi dan flokulasi, sedimentasi, biofiltrasi, filtrasi, serta  desinfeksi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun