Mohon tunggu...
Rachmat PY
Rachmat PY Mohon Tunggu... Penulis - Traveler l Madyanger l Fiksianer - #TravelerMadyanger

BEST IN FICTION 2014 Kompasiana Akun Lain: https://kompasiana.com/rahab [FIKSI] https://kompasiana.com/bozzmadyang [KULINER] -l Email: rpudiyanto2@gmail.com l IG @rachmatpy @rahabganendra

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Bappenas di Tangan Bambang Brodjonegoro, Seperti Apakah?

5 September 2016   22:05 Diperbarui: 5 September 2016   22:40 272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional dan Kepala Bappenas, Prof. Dr. Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro, S.E., M.U.P., Ph.D (Foto GANENDRA)

“Arah pembangunan ekonomi adalah meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi dan berkualitas secara berkelanjutan untuk mewujudkan secara nyata peningkatan kesejahteraan sekaligus mengurangi ketertinggalan dari bangsa-bangsa lain yang lebih maju.” 
(Bahan materi presentasi Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Bappenas, disampaikan dalam Dinner Meeting bersama Kompasiana, 29 Agustus 2016)

Pembangunan ekonomi negeri ini memasuki masa kemerdekaan telah dimulai. Strategi di masa-masa kepemimpinan presiden berbeda-beda dan terus berlanjut. Pertumbuhan ekonomi sempat ‘berbinar’ di era 1990an saat  terjadi momen booming industri tekstil, garmen, elektronik, dan sepatu hingga kemudian tenggelam ditelan krisis 1998. Memasuki masa reformasi mulai berupaya bangkit, meski tak menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang signifikan, namun upaya dilakukan seiring berganta-gantinya orde pemerintahan.

Saat ini tanggungjawab perencanaan pembangunan nasional ada di Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional, yang juga disebut Bappenas (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional). Di pundak kementrian yang dipimpin oleh Prof. Dr. Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro, S.E., M.U.P., Ph.D ini perencanaan pembangunan nasional dilahirkan. Bukan hanya untuk rencana jangka pendek dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Nasional namun juga Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) yang diturunkan dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP). 

Lalu seperti apakah perencanaan pembangunan di tangan Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro yang baru menjabat sebulan lebih ini? Seperti apa kontek pembangunan nasional di masa reformasi? Garis-garis arah pembangunan nasional seperti apakah yang akan ditapaki oleh para pemimpin/ presiden terpilih di masa demokrasi saat ini? Dan seperti apa konsep pembangunan ekonomi desentralisasi dan demokrasi ala Bambang?

Pak Bambang saat memasuki ruangan acara. (Foto GANENDRA)
Pak Bambang saat memasuki ruangan acara. (Foto GANENDRA)
Pria berkacamata itu berjalan bergegas dengan langkah cepat. Memasuki ruangan Rapat Pimpinan, Lt. 2, Gedung Utama Bappenas, Jl. Taman Suropati No. 2, Menteng, Jakarta Pusat. Yaaa Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional dan Kepala Bappenas, Prof. Dr. Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro, S.E., M.U.P., Ph.D hadir, dan berdialog dengan sejumlah Kompasianer yang telah menanti di ruangan besar ‘mabes’ Bappenas. Malam itu menjadi ajang acara dialog bertema “Bappenas di bawah Kepemimpinan Bambang P.S. Brodjonegoro,” yang digelar pada Senin, 29 Agustus 2016.

Lukisan dalam ruangan Rapat Pimpinan, Lt. 2, Gedung Utama Bappenas, Jl. Taman Suropati No. 2, Menteng, Jakarta Pusat. (Foto GANENDRA)
Lukisan dalam ruangan Rapat Pimpinan, Lt. 2, Gedung Utama Bappenas, Jl. Taman Suropati No. 2, Menteng, Jakarta Pusat. (Foto GANENDRA)
Bambang Brodjonegoro, begitu Pak Menteri disebut memang datang terlambat sejam-an. Pasalnya mesti menghadiri acara bersama DPR RI. Namun meski demikian, Pak Menteri yang baru diangkat pada 28 Juli 2016 lalu itu, cukup ramah menyalami hadirin yang dilewati semasa masuk ruangan yang dihiasi banyak tokoh nasional yang pernah memimpin badan ‘bergengsi’ sejak zaman orde baru itu.  Tak terkecuali saya, bersalaman pula hehee. Wajahnya cerah tak lepas dari senyuman. Tak terlihat tanda keletihan di raut mukanya malam itu. Lalu di sela makan malam hadirin, mantan Menteri Keuangan (27 Oktober 2014 - 27 Juli 2016) di Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo itu menyampaikan ‘presentasinya’ selama durasi kurang lebih 40-an menit. Dipandu pembawa acara Liviana Cherlisa, Bambang Brodjonegoro berbicara tanpa jeda dengan ciri khasnya.

Durasi 40an menit presentasi Pak Bambang. (Foto GANENDRA)
Durasi 40an menit presentasi Pak Bambang. (Foto GANENDRA)
Isson, Thamrin Sonata dan Thamrin Dahlan, Kompasinaer senior yang hadir di acara. (Foto GANENDRA)
Isson, Thamrin Sonata dan Thamrin Dahlan, Kompasinaer senior yang hadir di acara. (Foto GANENDRA)
Bappenas Sepanjang Zaman

Bappenas zaman Orde Baru Orba tentu berbeda dengan Bappenas sekarang. Pada masa Orba, Bappenas dalam  kondisi Indonesia berusaha menata kembali pembangunan ekonomi. Menurut Bambang, dulu Kepala Bappenas dekat dengan Presiden Suharto (alm), seperti saat dijabat Widjojo Nitisastro. Ia ditunjuk untuk mengatur kembali perekonomian Indonesia. Masa spesial mulai membangun, Bappenas berposisi di depan. 

Pertumbuhan ekonomi yang rendah sebelum Orba perlu pemulihan. Masa pemulihan waktu itu diperlukan “Panglima”. Pasalnya tidak bisa mengambil kebijakan dengan cara mekanisme normal. 

“Harus ada upaya luar biasa, ada pemimpin. Pemimpin harus strong,” tegas Bambang. 

Pemimpin yang ‘strong’ diperlukan, karena kebijakan yang dilakukan harus tanpa ‘complain’ dari kementrian lain. Jadilah Bappenas tolak ukur.
Di masa reformasi, peran Bappenas berubah. Tak bisa mengulang ataupun meng-copy 100% dari sebelumnya. Situasi dan kondisi perencanaan konotasinya terpusat. Pada era reformasi Indonesia menjadi negara desentralisasi dimana adanya otonomi daerah. Demokratis dan desentralisasi adalah dua hal yang melekat. Dan ini mempengaruhi peran Bappenas selanjutnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun