Mohon tunggu...
Money Pilihan

Investasi dan Kapitalisme

25 September 2017   09:26 Diperbarui: 25 September 2017   10:05 1619
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perkembangan teknologi memungkinkan setiap individu di berbagai belahan dunia untuk saling bertukar informasi satu sama lain. Pertukaran informasi tersebut meliputi berbagai bidang mulai dari ekonomi hingga budaya. Adanya kemudahan ini memang memiliki dampak positif terhadap kemajuan suatu negara,  namun tidak sedikit pula dampak negatif yang ditimbulkan. Di bidang ekonomi misalnya, perkembangan investasi asing yang masukkenegara kita secara langsung memang berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi, namun secara tidak langsung investasi tersebut memiliki dampak negatif yang dapat mengancam kedaulatan NKRI. Investasi dari asing tidaklah menjadi masalah apabila masih dalam tahap wajar atau hanya sebagai pemicu untuk membangkitkan ekonomi nasional, namun jika berlebihan tentunya akan memberi dampak buruk bagi perekonomian.

Jika kita amati akhir - akhir ini, terutama pemerintahan periode sekarang, investasi asing yang masuk pergerakannya sangat masif sekali, sehingga sangat besar kemungkinan berpeluang mematikan bisnis kaum pribumi. Sebagai buktinya kita lihat saja dilapangan, perusahaan - perusahaan asing banyak bertebaran di sepanjang sisi pusat kota dan bahkan bercabang hingga ke berbagai daerah,  fenomena ini menjadikan matinya bisnis kaum pribumi atau kalau tidak mati pasti akan sulit untuk berkembang karena kalah modal dengan kaum kapital asing. Akibatnya kaum pribumi di negeri sendiri hanya dijadikan pangsa pasar saja, dan lambat laun jiwa kewirausahaan kaum pribumi akan memudar dengan sendirinya.

Sebagai contohnya saja perlengkapan dan peralatan sehari - hari yang kita gunakan, mulai dari perlengkapan mandi hingga peralatan transportasi kita menggunakan brand dari luar seperti contohnya sabun mandi kita gunakan brand dari perusahaan Inggris Unilever, kemudian sepeda motor kita gunakan brand yang rata - rata buatan Jepang Yamaha dan Honda. Dengan adanya investasi asing ini memang dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi, namun peningkatan tersebut hanya bersifat simbolis persentase saja dan tidak berdampak secara nyata terhadap kondisi perekonomian real di masyarakat pribumi. Kondisi seperti inilah yang disebut dengan penjajahan dalam bentuk baru, walaupun bentuk jajahannya tidak terlihat secara fisik namun dampak negatif yangditimbulkannyalebih besar dari jajahan dalam bentuk fisik karena secara perlahan namun pasti negara kita sedang diambil alih oleh asing.

Jika kita melihat di perkotaan semua jenis kegiatan perekonomian lebih banyak dilakukan pada sektor industri mulai dari ekstraktif, nonekstraktif, hingga industri fasilitatif semua tersedia di kota. Keadaan ini menggambarkan bahwa kota merupakan pusat perekonomian dimana perputaran uang di kota jumlahnya sangat besar, dibandingkan dengan di desa. Itulah yang kemudian menyebabkan masyarakat desa enggan untuk mencari nafkah di desa, karena gaji atau penghasilan yang didapat tidak sebesar seperti bekerja di kota. Selain itu juga trand gaya hidup masyarakat perkotaan sebagai basis perekonomian industri telah mempengaruhi trand gaya hidup masyarakat desa yang basis perekonomiannya pertanian dan perkebunan,  sehingga mengakibatkan masyarakat desa enggan untuk bekerja di sektor pertanian karena terkesan tidak modern dan primitif. 

Kondisi ini mengakibatkan banyak lahan pertanian dan perkebunan yang terbengkalai tidak digarap dan daripada tidak menghasilkan uang masyarakat memilih menjual lahannya kepada pemilik perusahaan industri yang ingin membuka cabang di pedesaan. Kemudian hasil penjualan tanah tersebut digunakan untuk merantau ke perkotaan demi untuk mendapat pekerjaan dengan penghasilan yang besar. Pada tahapan ini memang industri sudah masuk ke pedesaan,  namun dengan adanya industri di pedesaan malah akan semakin memperburuk sektor agraris sebab apabila semakin banyak pabrik berdiri otomatis semakin banyak juga lahan pertanian yang dikorbankan untuk membangun pabrik,  akhirnya pertanian di desa mengalami defisit lahan dan berdampak pada melemahnya sektor pertanian yang menjadi sumber bahan baku industri ekstraktif di perkotaan.  

Walaupun adanya industri di pedesaan ini akan memperbaiki perekonomian masyarakat desa namun kondisi lain justru akan memudarkan jiwa kemandirian berwirausaha dalam diri masyarakat desa,  masyarakat desa hanya akan banyak dijadikan pekerja daripada mereka mengembangkan usaha pertaniannya sendiri sehingga mau tidak mau masyarakat terus dituntut untuk bekerja dan semakin tidak sadar bahwa masyarakat sedang diperas oleh para pemodal kapital,  padahal apabila masyarakat mau mandiri dengan berwirausaha di sektor pertanian daripada menghabiskan waktunya untuk bekerja di pabrik sebenarnya hasil yang didapat bekali kali lipat dari hasil bekerja di pabrik dan selain itu juga bisa mengatur waktu. 

 Namun keadaan demikian sudah direncanakan matang - matang oleh kaum kapitalis sehingga sulit untuk masyarakat mengelak dari rancangan strategi yang sistematis ini. Secara konsep memang terlihat begitu modernis namun dibalik konsep itu sebenarnya ada tujuan yang ingin dicapai yaitu memudarkan semangat berwirausaha dalam diri masyarakat dan menjadikan masyarakat sebagai pekerja lepas dan konsumis di negara sendiri. 

Melemahnya sektor pertanian ini selain merupakan gejala memudarnya jiwa kewirausahaan masyarakat petani desa juga berdampak terhadap industri ekstraktif yang bahan bakunya berasal dari hasil pertanian. Industri ekstraktif pada dasarnya merupakan industri yang mengandalkan sektor pertanian,  perkebunan,  dan kehutanan,  sehingga tidak heran apabila di negara kita banyak berdiri industri - industri ekstraktif yang merupakan kembangan dari konsep berwiarusaha dari hulu ke hilir yang banyak diterapkan oleh masyarakat kita. 

Kepemilikan industri ekstraktif yang mendominasi di negara kita adalah dari kaum pribumi,  sehingga apabila industri ini mati karena kekurangan bahan baku yang berasal dari pertanian,  maka tamatlah perekonomian negara kita,  industri akan banyak didominasi nonekstraktif  oleh pihak asing yang membuka cabang di negara kita atau sering disebut perusahaan multinasional. Walaupun dengan adanya berbagai macam industri di negara kita akan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi,  namun apalah gunanya jika pertumbuhan ekonomi dibalas dengan kedaulan NKRI rakyat hanya dijadikan boneka dan tidak ada harganya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun