Dr. Masaru Emoto melakukan penelitian selama 2 bulan bersama sahabatnya Kazuya Ishibashi (seorang ahli sains yang mahir menggunakan mikroskop). Dr. Masaru berhasil mendapatkan foto kristal air dengan membekukan air pada suhu -25 derajat Celsius dan menggunakan alat foto berkecepatan tinggi. Lalu ditelitilah air dengan menggunakan respon kata-kata, gambar, serta suara. Hasilnya luar biasa, sebagaimana yang sudah dibaca banyak orang. Bahwasanya air bisa menerima pesan.
Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa kristal air dari tempat terlindung seperti danau, sungai dan mata air dapat membentuk kristal air yang sempurna, sementara air ledeng menghasilkan kristal yang pecah atau tidak sempurna. Yang lebih mengherankan lagi, bila air tersebut sebelum dikristalkan dipapar dengan kata-kata seperti "danke" (Jerman), "thank you" (Inggris), "terimakasih" (Indonesia) maka akan membentuk kristal yang berbeda namun memiliki keindahan yang serupa.
Sementara bila dipapar kata "I hate you" maka kristal air tidak akan terbentuk atau rusak. Hal ini sangat menarik karena air merespon secara langsung suara kita demikian pula bila dipapar musik klasik akan lebih indah hasilnya dari musik heavy metal.
Jika dipaparkan secara garis besar dapat kita ambil kesimpulan dimana air yang diberi kata-kata positif akan berkualitas baik sedangkan jika diberi kata-kata negatif akan berkualitas buruk. Lebih Lanjut tentu sebagian besar kita tahu bahwa tubuh manusia 70% adalah air, hal ini berarti jika setiap harinya kita membiasakan diri berkata hal-hal yang positif atau baik, ini akan membuat ''air'' dalam tubuh kita membentuk kristal-kristal indah yang pada akhirnya berujung pada kebaikan dan kesehatan kita. Lalu bagaimana jika hari-hari kita dihabiskan dengan selalu berkata-kata negatif ? Secara otomatis air di dalam tubuh kita akan berkualitas buruk yang kemudian akan berpengaruh kurang baik bagi kesehatan kita.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman: “Dan bagi Allah itu nama-nama yang Indah/Baik, berdoalah dengannya (dengan menyebut nama-nama yang baik itu – Asma ul-Husna).” Surah al-A’raf 7:180
Dalam ayat tersebut Allah SWT mengatakan kepada kita untuk selalu menyebut nama-NYA pada setiap do'a kita. Bagi umat muslim berdo'a merupakan bagian dari keseharian dimana setiap aktifitas yang dikerjakan tidak terlepas dari berdo'a.
Kemudian di dalam do'a tersebut terdapat satu atau beberapa Asmaul Husna (nama-nama Allah) yang bermakna sangat positif lebih dari kata-kata umum seperti terima kasih dan sejenisnya dalam bahasa berbeda, sebut saja arrahman dan arrahim yang berarti maha pengasih dan maha penyayang.
Jika kita kaitkan dengan hasil penelitian Dr. Masaru di atas maka tentu kita bisa mengambil kesimpulan betapa berdo'a itu tidak hanya merupakan ibadah, tapi juga bermanfaat untuk diri kita.
Lalu bagaimana jika kita membiasakan diri berdzikir dengan menyebut nama-NYA dalam keseharian kita ? Hal tersebut tidak hanya baik untuk "air" kita tapi secara tidak langsung akan membantu psikologis fikiran kita untuk selalu ber-positive thinking dan optimis.
Tulisan ini memang tidak sempurna karena kesempurnaan bukan milik kita, namun saya berharap anda bisa mengambil sesuatu "yang lebih" dari keterbatasan saya.
sekian.
salam kepo-ers.
wassalammualaikum warrahmatullahi wabarakatuh. :)