Mohon tunggu...
Aam Permana S
Aam Permana S Mohon Tunggu... Freelancer - ihtiar tetap eksis

Mengalir, semuanya mengalir saja; patanjala

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Para Atlet Bertarung demi Bangsa, Politisi Ribut Terus

27 Agustus 2018   07:25 Diperbarui: 27 Agustus 2018   08:10 607
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
atlet pencak bertarung/istimewa

Miris, ya miris, melihat  kenyataan yang terjadi hari ini, di negeri tercinta ini. Selain miris, juga gagal paham. Atau mungkin juga karena saya orang awam dan bodoh, sehingga tidak bisa memahami kenyataan yang terjadi?

Betapa tidak. Ketika para atlet kita tengah berjuang habis-habisan merebut emas untuk mengharumkan nama bangsa, atau ketika  sejumlah BUMN dan perusahaan seperti APP Sinar Mas tetap konsisten jadi official partner Asian Games 2018 agar event akbar tersebut berjalan seperti diharapkan, para politisi ternyata ribut terus.

Politisi kelompok satu keukeuh (bersikukuh)  menggelorakan semangat untuk mengganti pemimpin . Sementara politisi di kelompok satunya lagi juga keukeuh menggelorakan semangat memperjuangkan pemimpinnya agar menjadi pemimpin kembali di periode lima tahun ke depan.

Gara-gara ada kepentingan bertolak-belakang itu, di beberapa tempat di Tanah Air hari-hari ini ada keributan dan ketegangan.  Kemarin, seperti diberitakan berbagai media online, televisi dan radio bahkan ada kericuhan di satu tempat.

Semakin miris lagi  jiwa ini, karena aparat keamanan, entah mengapa  terkesan tidak adil dan lebih memihak kepada kelompok tertentu. Kenyataan itu membuat saya geleng-geleng kepala sekaligus teringat kepada cara-cara lama yang sebenarnya disepakati tidak elok dan tidak perlu terjadi di sebuah negara demokrasi.

Sementara, di media, juga hampir tiap waktu terjadi "perang" pendapat  antara kelompok yang satu dengan yang satunya lagi. Selain perang antara politisi, juga ada perang antara media simpatisan dengan politisi lawan dengan cara "menonjok" politisi lawan sekuat tenaga, agar "terpojok di sisi ring" dan tak berdaya.

Salahkah mereka?  Saya tidak berhak menyimpulkan soal itu. Toh para politisi bersangkutan juga tahu soal itu.

Namun demikian, saya berharap,  perang dan perbedaan pendapat yang bisa menyebabkan suasana tidak kondusif itu, untuk sementara dihentikan dulu. Saya harap, semua pihak menahan diri dulu selama Asian Games 2018 berlangsung. Mari kita dukung dulu para atlit yang tengah berjuang membela bangsa agar menjadi bangsa terhormat di Asia.

Saya sebenarnya cukup senang ketika Sandiaga Uno berbicara di media, agar kubunya tidak bicara atau melakukan aksi  berbau politik ketika Asian Games 2018 berlangsung di Palembang, Jakarta, dan Jawa Barat.

Namun kemudian saya kecewa, karena yang terjadi hari ini ternyata lain.

Saya khawatir, kesan bangsa Asia termasuk medianya yang saat ini berada di Tanah Air negatif setelah melihat  dan membaca pemberitaan terkait suksesi tersebut.

Jangan-jangan, pengorbanan berbagai pihak untuk mensukseskan Asian Games 2018 seperti APP Sinar Mas itu juga agak sia-sia?***

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun