Mohon tunggu...
Abdurrahman
Abdurrahman Mohon Tunggu... -

Pendapat lain yang perlu diperhitungkan.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Monopoli Kereta Api, Tarif Naik, Rute Dihapus, Layanan Buruk

24 Maret 2016   22:38 Diperbarui: 24 Maret 2016   22:46 1037
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

PT Kereta Api Indonesia (Persero) adalah satu-satunya perusahaan (BUMN) yang bermain di moda transportasi rel di Indonesia sehingga disebut pemain tunggal/monopoli. Sayangnya PT KAI menjalankan bisnisnya dengan sewenang-wenang. Mereka tidak lagi mempedulikan kebutuhan pelanggan/konsumen. Mereka memperalat customer menengah ke bawah yang sangat butuh kereta api. Indikasinya adalah:

1. Tarif naik/meningkat secara tajam/drastis. Salah satunya bisa dilihat pada kereta trayek/rute/perjalanan dari Surabaya Pasar Turi ke Jakarta Pasar Senen. Desember 2015, PT KAI menambah kereta baru yang namanya Kertajaya Tambahan dengan tarif/harga Rp 125.000,- sekali jalan. Namun, pada Februari 2016 tarif Kertajaya Tambahan mengalami kenaikan menjadi Rp 150.000,- sekali jalan. 

Kemudian pada akhir Maret 2016, harga tiket naik lagi menjadi Rp 165.000,-. Jadi hanya dalam empat bulan tarif kereta bisa naik sebanyak dua kali. Apakah kenaikan ini legal? Apakah meningkatnya harga tiket ini sudah mendapat persetujuan instansi dan badan yang berwenang? Rute/trayek lainnya juga mengalami kenaikan yang serupa.

2. Sekarang, PT KAI malah sudah mengumumkan bahwa kereta Kertajaya Tambahan akan dihapus per 01 April 2016. Ini adalah kebijakan yang plin-plan, tidak terencana, dan buruk. KA Kertajaya Tambahan baru diadakan pada Desember 2015 sekarang setelah empat bulan berjalan, rute/trayek tersebut dibatalkan secara sepihak. Manajemen KAI benar-benar buruk. Padahal peminat/penumpang Kertajaya Tambahan selalu tinggi mengingat Kertajaya Tambahan berangkat malam sementara Kertajaya biasa berangkat siang saat orang-orang masih bekerja. 

Kalau KAI ingin menghilangkan/menghapus KA Kertajaya Tambahan maka PT KAI harus menjadwalkan KA Kertajaya (reguler) pada malam hari supaya orang-orang yang bekerja bisa naik kereta tersebut. Saya pikir manajemen KAI harus belajar lagi untuk membuat jadwal yang baik yang sesuai dengan jam kerja orang-orang pada umumnya terutama untuk jarak jauh (untuk keperluan pulang kampung) di akhir pekan (Jumat dan Minggu).

3. Lucunya lagi, yang dihapus adalah kereta Kertajaya Tambahan namun kemudian KA Kertajaya (reguler) tarifnya menjadi sama seperti Kertajaya Tambahan. Padahal sewaktu masih ada Kertajaya Tambahan, tarif Kertajaya (reguler) hanyalah Rp 90.000,-. Ini sungguh benar-benar amat sangat lucu, aneh, dan tidak logis. PT KAI menjual tiket Kertajaya (reguler) dengan tarif sebesar Kertajaya Tambahan karena PT KAI menghapus sendiri KA Kertajaya Tambahan.

4. Bukan hanya itu, meskipun tarif kereta Kertajaya (reguler) sebelumnya adalah Rp 90.000,-. Namun harga ini bisa naik menjadi Rp 150.000,- terutama saat libur panjang, high season, long weekend. PT KAI benar-benar memeras rakyat Indonesia.

5. Bahkan layanan Kereta Api sangatlah buruk. Apa tujuannya membuka jadwal pembelian tiket hingga H-90? Sehingga jika ada keperluan mendadak, maka bisa dipastikan tiket sudah habis jauh-jauh hari sebelumnya. Ya, karena orang harus berlomba-lomba memesan tiket H-90 supaya tidak kehabisan. Layanan buruk lainnya, jika ingin membatalkan tiket harus antre lama di loket karena loket pembatalan yang buka cuma satu sementara pelanggan yang membatalkan banyak sekali. 

Mengapa banyak orang yang membatalkan tiket? Karena orang-orang membeli tiket jauh-jauh hari biasanya hanya untuk berjaga-jaga tapi kemudian tidak jadi berangkat atau mendapatkan transportasi yang lebih baik atau murah. PT KAI sudah mendapat untung 25% dari setiap pembatalan tiket dan kursi kosong itu bisa dijual lagi.

Semoga semua pelanggan PT KAI yang selalu dikecewakan PT KAI tidak mendoakan hal-hal buruk kepada PT KAI yang bisa menjatuhkan dan membahayakan PT KAI sendiri. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun