Mohon tunggu...
CITIZEN JOURNALIST
CITIZEN JOURNALIST Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Hasil Sementara PVMBG Terkait Fenomena Lemah Ambles di Kediri

30 April 2017   11:05 Diperbarui: 30 April 2017   11:21 297
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kejadian langka dari fenomena amblesnya sumur-sumur yang ada di Kecamatan Puncu Kabupaten Kediri ,kini menjadi sorotan berbagai media televisi, radio, cetak dan online, tidak tanggung-tanggung ,beberapa awak media juga terlihat rela menginap dan mondar mandir untuk melihat di lokasi-lokasi terjadinya lemah ambles di sumur milik warga. Tim PVMBG (Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi) ,Tim ITS (Institut Teknologi Surabaya) serta ESDM Provinsi Jawa Timur , juga sudah turun ke lapangan untuk melakukan penelitian terhadap permukaan air, struktur tanah, amblesan dan busa yang ada disumur-sumur tersebut, minggu (30/04/2017)

Danramil Puncu ,Kapten Inf M.Walifatma, mengkonfirmasikan keterangan yang dihimpun bersumber dari PVMBG, fenomena alam ini bisa saja terjadi akibat dekatnya lokasi di areal vulkanik gunung disekitarnya, dalam hal ini ialah Gunung Kelud, karena lokasi Kecamatan Puncu tepat berada di lerengnya, dan dugaan sementara.

Sebelumnya Tim PVMBG sudah melakukan penelitian terhadap lapisan tanah untuk mengukur besaran rongga yang ada, setelah itu dilakukan pemetaan analisis dalam bentuk model. Mengenai busa air yang tebal, keruh ,tidak berbau dan tidak berubah rasa, sampai sekarang belum diketahui secara pasti penyebabnya, untuk itu dilakukan sampel dibeberapa tempat.

Saat dilakukan akan dilakukan pengurukan anggota Koramil 21/Puncu bersama Tim BPBD Kabupaten Kediri ,Banser NU serta masyarakat setempat, air bercampur lumpur didalam sumur naik, dari 1,5 meter menjadi 4 meter, tetapi ketika dilakukan penimbunan dengan tanah, air kembali naik hingga mencapai permukaan sumur. Stok air bersih juga sudah mulai mengalir ke warga yang membutuhkan, terutama mereka yang sudah tidak lagi memanfaatkan sumber air di sumur-sumur.

Dari pantauan langsung dilapangan, Dandim Kediri, Letkol Arm Joko Setiyo K, M.Si (Han) melihat dampak fenomena alam ini juga mulai merembet ke beberapa rumah warga, dan pengamatan sepintas itu bisa dilihat dari retakan yang ada di tembok-tembok warga sekitar, tetapi pengamatan tersebut masih sebatas persepsi yang belum dikoneksikan pada hasil temuan Tim PVMBG. Untuk menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, warga diminta tetap waspada, khususnya di titik-titik amblesnya sumur,dan kemungkinan-kemungkinan terburuk juga harus diantisipasi melalui kesadaran masing-masing.

Guna mengantisipasi masuknya sebaran berita hoax yang mengaitkan fenomena alam ini dengan sesuatu yang berbau klenik atau mitos maupun yang sama sekali tidak logis, Letkol Arm Joko Setiyo K, M.Si (Han), Kodim Kediri meminta bantuan semua pihak untuk menetralisir dengan berita atau informasi yang sebenarnya, baik lewat medsos maupun media berbasis jurnalistik.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun