Sungguh sinarnya
Membuatku mundur ke belakang
Terhempas silaunya
Betapa cerdas ibu dan ayahmu
Membentuk bola matamu
Yang tak tenggelam di permandian air panas
Kutatap lagi lebih dekat
Sedekat anak ayam yang diberi makan ibunya
Hanya paruhnya yang membatasi
Ternyata bola matamu juga memantul-mantulkan sinar
Dilentik hitam bulunya
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!